Dian Sastrowardoyo (tengah)/Foto: Aminatuzzahro & Taufiq Hidayat
Dream - Meski penggunaan teknologi kian hari makin pesat, namun aktris ternama Indonesia Dian Paramita Sastrowardoyo atau yang beken dengan nama Dian Sastrowardoyo melihat peran wanita di bidang teknologi masih terbilang sangat kecil.
Terbukti ketika Boston Consulting Group (2020) melaporkan hanya ada sekitar 22% wanita yang bekerja di bidang teknologi.
Padahal di era digital yang meliputi bidang Sains, Teknologi, Engineering, Teknik, dan Matematika (STEM) memainkan peran penting dalam mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Untuk itulah, Dian Sastrowardoyo bersemangat untuk mendorong para perempuan di Indonesia untuk cakap dengan teknologi.
Dalam acara peluncuran program Perempuan Inovasi 2023 di Ganara Art Space, Plaza Indonesia, pada Selasa, 22 Agustus 2023 kemarin, ibu dua anak ini mengungkapkan semangatnya sekaligus menjabarkan tantangan dalam menggerakkan Perempuan Inovasi 2023 ini.
Kurangnya model yang menjadi representasi kuat dalam bidang teknologi jadi tantangan utama yang dihadapai banyak perempuan. Selain itu, stereotip gender maupun stigma masyarakat mengenai kemampuan dan minat di bidang ini juga memengaruhi dalam pengembangan karir perempuan.
“ Pengaruh external terkadang membuat perempuan tidak mengenali potensi diri sendiri karena terlalu sibuk untuk membentuk dirinya sesuai dengan pandangan maupun ekspetasi banyak orang,” ujar Dian yang juga merupakan pendiri Yayasan Dian Sastrowardoyo.
Menurutnya, perempuan terlalu berfokus pada stigma masyarakat terkait dengan identitas perempuan itu sendiri, seperti stigma bahwa dunia perempuan hanya bisa melakukan pekerjaan yang ringan saja, sedangkan bidang teknologi adalah dunia laki-laki yang sangat membutuhkan logika.
Hal tersebut, lanjutnya, yang menjadi salah satu alasan mengapa kontribusi perempuan begitu minim di bidang teknologi.
Pemeran Cinta dalam film Ada Apa Dengan Cinta ini juga mengatakan kalau perempuan harus bisa mengubah mindset bahwa teknologi bukan hanya untuk laki-laki, tetapi untuk kaum perempuan yang memiliki kesempatan sama menguasai bidang tersebut.
“ Ketika perempuan mendapatkan ruang untuk berinovasi, mereka tidak hanya mengubah diri mereka sendiri, tetapi mengubah dunia di sekitar mereka,” kata Dian.
Ia juga menuturkan para perempuan bisa mulai mengembangkan inovasi dengan menemukan hal yang disukai, tidak masalah jika sangat berbeda dengan stigma di masyarakat, karena perempuan bisa menentukan keunikanya masing-masing.
Melihat adanya kemampuan yang dimiliki perempuan soal itu, gerakan Inovasi Perempuan dihadirkan untuk membantu perempuan muda Indonesia mewujudkan potensinya melalui berbagai program pelatihan.
Hal ini juga sesuai dengan kebutuhan talenta digital di Indonesia menurut Bank Dunia (2019) yaitu sebesar 9 juta orang pada 2030 mendatang.
Inovasi Perempuan merupakan ajakan bagi seluruh perempuan Indonesia untuk menjadi role model bagi generasi mendatang. Program ini bisa menjadi solusinya terkait isu teknologi dan gender yang sering kali menjadi hambatan dalam memaksimalkan kemampuan perempuan dalam bidang keahliannya.
Laporan: Aminatuzzahro & Taufiq Hidayat
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati