Jakarta Expat Tennis Ladder, Komunitas yang Jadi Rumah Kedua Para Ekspatriat

Reporter : Abidah
Selasa, 28 Oktober 2025 14:04
Jakarta Expat Tennis Ladder, Komunitas yang Jadi Rumah Kedua Para Ekspatriat
Komunitas ini dikenal karena rasa kebersamaannya. Banyak anggota yang datang ke Jakarta sendirian untuk bekerja, lalu menemukan teman baru lewat komunitas ini.

DREAM.CO.ID - Bagi sebagian orang, tenis mungkin terdengar seperti olahraga serius yang penuh kompetisi. Tapi di Jakarta, ada komunitas tenis yang justru terkenal karena suasananya yang santai, guyub, dan penuh tawa.

Namanya Jakarta Expat Tennis Ladder atau JETL (Instagram: @jakartaexpattennisladder), wadah tempat ekspatriat dan warga lokal berkumpul untuk bertanding sekaligus membangun pertemanan di tengah hiruk-pikuk ibu kota.

Dilansir dari Indonesia Expat, Komunitas ini lahir di masa yang tidak mudah, tepatnya Juni 2020, ketika pandemi membuat banyak orang terkurung di rumah. Dua teman ekspatriat, André Domnowsky dan Jack Hickey, mencari cara untuk tetap aktif dan bersosialisasi dengan aman.

Dari obrolan santai di sebuah kafe di Kemang, mereka akhirnya sepakat membentuk kelompok tenis kecil. Awalnya hanya 15 orang dari tujuh negara, tapi perlahan komunitas ini tumbuh besar. Kini, JETL sudah punya lebih dari 100 anggota dari 30 negara dan jadi salah satu komunitas ekspatriat paling aktif di Jakarta.

1 dari 3 halaman

Setiap tahunnya, JETL mengadakan dua musim pertandingan, masing-masing berlangsung selama enam bulan. Dalam satu musim, ada lebih dari 600 pertandingan yang tersebar di beberapa venue bergengsi seperti K25 Kemang, The American Club, dan Ayana Hotel. Formatnya disebut ladder, sistem yang memungkinkan pemain menantang siapa saja untuk naik peringkat.

Meski kompetisinya cukup ketat, suasananya tetap akrab dan menyenangkan. Setelah bertanding, para anggota biasanya berkumpul di kafe terdekat untuk berbincang santai. “ Sekumpulan teman tenis yang seru, mereka bertanding seolah di Wimbledon, merayakan seperti sedang berpesta, tapi pada akhirnya, siapa pun yang menang di lapangan, pemenang sebenarnya adalah persahabatan dan kebersamaan setelah pertandingan,” ujar salah satu anggota dengan senyum lebar.

Hal yang menarik, JETL juga punya aturan khas bernama Rocket Rule. Aturan ini jadi bumbu seru menjelang akhir musim karena bisa mengubah posisi peringkat secara cepat dan memicu kejutan di papan klasemen.

2 dari 3 halaman

Selain itu, mereka menerapkan sistem empat divisi agar pertandingan tetap seimbang, dari pemain pemula sampai yang sudah berpengalaman. Beberapa anggota bahkan menyebut JETL sebagai tempat di mana mereka bisa “ kembali jatuh cinta” pada tenis setelah bertahun-tahun berhenti bermain.

Daya tarik utama JETL bukan hanya pada lapangan. Komunitas ini dikenal karena rasa kebersamaannya. Banyak anggota yang datang ke Jakarta sendirian untuk bekerja, lalu menemukan teman baru lewat komunitas ini. Ada yang kemudian rutin bermain tiap akhir pekan, ada pula yang datang hanya untuk menikmati suasana. Dari sinilah lahir pertemanan lintas budaya yang terasa hangat dan alami.

3 dari 3 halaman

Selain pertandingan, JETL juga rutin mengadakan acara sosial dua kali setahun. Biasanya digelar di tempat hangout seperti Txoko atau Paris Bistro, lengkap dengan live music, hidangan khas, dan suasana santai. Acara ini menjadi ajang reuni, di mana cerita-cerita lucu dan momen tak terlupakan selama musim pertandingan dibagikan dengan tawa.

Sekarang, JETL sudah memasuki musim ke-12. Meskipun banyak peminat baru yang ingin bergabung, para pendirinya memilih menjaga jumlah anggota agar komunitas ini tetap personal. Mereka percaya, yang membuat JETL istimewa bukanlah jumlah pemainnya, tapi kehangatan dan rasa kekeluargaan di dalamnya.

Beri Komentar