Sembelit/ Foto: Shutterstock
Dream - Saat perut terasa kembung, penuh, dan kram pasti membuat harimu sangat tidak nyaman. Terutama jika tak buang air besar (BAB) selama lebih dari dua hari.
Kondisi tersebut biasa disebut sembelit atau konstipasi. Apa yang dimaksud dengan konstipasi? Sistem pencernaan pada dasarnya seperti satu tabung panjang, mulai dari tenggorokan dan berakhir di rektum.
Begitu makanan mencapai usus besar, air dalam makanan akan diserap — saat itulah produk limbah, atau apa pun yang tersisa, menjadi kotoran. Biasanya, kotoran itu akan dikeluarkan.
Saat seseorang mengalami sembelit, tinja menumpuk di usus besar atau biasanya di usus besar sigmoid, yang berada di ujung sistem pencernaan tepat sebelum rektum dan menghalangi alirannya.
" Semua gas dan udara benar-benar menumpuk, tertahan," kata Rudolph Bedford, MD, ahli gastroenterologi di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, CA dikutip Health.
Seseorang bisa dikatan sembelit apabila mengalami beberapa gejala berikut :
- Kurang dari 3 kali buang air besar dalam satu minggu
- Kotoran yang keras, kering, atau kental
- Kotoran yang sulit atau menyakitkan untuk dikeluarkan.
- Merasa seperti semua kotoran belum keluar
Kapan harus ke dokter?
Dalam beberapa kondisi, sembelit bisa teratasi dengan mengonsumsi makanan yang bisa melancarkan kerja pencernaan. Seperti buah pepaya, minuman probiotik atau makanan kaya serat.
Ada beberapa kondisi di mana masalah sembelit membutuhkan bantuan dokter untuk mengatasinya. Bisa juga jadi pertanda adanya masalah kesehatan serius. Lalu kapan harus berkonsultasi ke dokter?
1. Saat mengalami sakit perut yang parah
Jika ketidaknyamanan dan kram perut berubah menjadi sangat menyakitkan, inilah saatnya untuk mencari bantuan. Rasa sakit semacam itu perlu diobati. Memang rasa sakit belum tentu merupakan sinyal bahwa ada keadaan darurat lain, tapi merupakan kondisi tubuh yang butuh penanganan khusus.
" Sembelit terkadang terasa lebih buruk daripada nyeri persalinan," Elana Maser, MD, asisten profesor gastroenterologi di Icahn School of Medicine di Mount Sinai dan ahli gastroenterologi di Feinstein IBD Center di Mount Sinai Hospital di New York City.
2. Ada darah di kotoran
Bila berhasil BAB tapi terdapat darah, bisa jadi banyak hal. Sebagian besar menganggap wasir, tapi bisa juga gejala kanker kolorektal. Kanker kolorektal adalah jenis kanker paling umum keempat di Amerika Serikat, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), membunuh lebih dari 50.000 orang setiap tahun.
3. Ketika belum buang air besar dalam seminggu
Terlalu lama tidak buang air besar dapat menyebabkan impaksi tinja. Kondisi di mana tinja mengeras dan menumpuk sehingga tidak bisa mengeluarkannya. Mungkin beberapa orang menganggap tidak BAB dalam seminggu normal, tapi akan lebih aman jika memeriksakannya ke dokter.
4. Disertai demam
Sembelit tidak menyebabkan demam, tetapi jika demam dan sembelit, kondisi ini adalah sinyal kuat untuk segera ke dokter. Paling sering, ini menandakan bahwa mungkin gejala divertikulitis. Divertikula adalah kantong kecil yang dapat terbentuk di usus besar. Biasanya tidak menimbulkan masalah, tetapi kadang-kadang mereka bisa meradang atau terinfeksi.
5. Muntah
Jika kamu mulai muntah saat sembelit, itu bisa menjadi tanda bahwa usus tersumbat parah, dan harus segera mencari pertolongan medis. Beberapa kondisi dapat menyebabkan muntah, termasuk impaksi tinja, jadi sebaiknya segera pergi ke dokter untuk pemeriksaan.
" Muntah dan ketidakmampuan untuk menahan makanan akan mengkhawatirkan," kata dr. Maser.
Laporan Syifa Putri Naomi/ Sumber: Health
Dream - Rasa sakit saat buang air kecil setelah berhubungan intim jangan diabaikan pasangan suami-istri. Kondisi tak wajar ini seringkali terjadi dan jadi pertanda kondisi organ intim yang tidak sehat.
Kamu yang pernah mengalaminya sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Beberapa penyakit serius bisa jadi sedang kamu idap tanpa disadari.
Dilansir dari Sehatq.com, berikut penyebab rasa sakit ketika buang air kecil setelah berhubungan intim.
Infeksi saluran kemih
Hal ini disebabkan oleh adanya bakteri yang berujung pada peradangan di saluran kemih. Kamu juga bisa mengalami sensasi terbakar saat buang air kecil, perubahan warna dan bau urine serta nyeri panggul.
Jika merasa gatal di tempat keluarnya urine, keluar nanah serta nyeri panggul, mungkin kamu mengalami uretritis. Uretritis merupakan infeksi bakteri atau virus pada uretra.
Infeksi jamur
Biasanya, infeksi jamur candida albicans terjadi pada wanita. Hal ini sangat umum terjadi pada wanita. Penelitian menyatakan bahwa setidaknya 3 dari 4 wanita mengalaminya. Berkonsultasilah pada dokter untuk mengatasinya.
Vaginosis bakteri
Vaginosis bakteri merupakan kondisi miss V yang diserang bakteri yang diakibatkan oleh perubahan pH. Biasanya, vaginosis memiliki gejala gatal, keluarnya cairan berwarna kuning, hijau atau abu-abu serta muncul bau kurang sedap saat berhubungan intim.
(Sumber: Sehatq.com)
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal