INFOGRAFIS: Bahaya Jika Penyintas COVID-19 Abaikan Masa Isolasi Mandiri

Reporter : Dwi Ratih
Senin, 28 Desember 2020 18:33
INFOGRAFIS: Bahaya Jika Penyintas COVID-19 Abaikan Masa Isolasi Mandiri
Rentang waktu isman (isolasi mandiri) sudah ditetapkan di peraturan kesehatan.

Dream - Isolasi mandiri menjadi tindakan paling penting dilakukan oleh mereka yang baru kontak erat dengan pasien COVID-19 tanpa gejala. Apalagi jika mereka sudah diketahui terkonfirmasi positif corona.   

Merujuk Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), isolasi mandiri wajib dijalani minimal 10 hari untuk mereka yang tanpa gejala. Sedangkan pasien dengan gejala, harus menjalani isolasi mandiri 13 hari.

Sementara mereka yang kontak erat dengan penyintas COVID-19 wajib isolasi mandiri 14 hari.

Penetapan masa isolasi mandiri itu diputuskan dari hasil penelitian. Dokter RA Adaninggar, SpDD menjelaskan rentang waktu tersebut sangat berpengaruh dalam penularan virus COVID-19 dari satu orang ke orang lain.

" Jadi meskipun gejala sangat ringan dan seolah hilang, tetap masih bisa menular selama 10 hari," tulis dr. Ning dalam akun Instagramnya @ningzsppd.

Infografis Dream.co.id

Sedangkan yang kontak erat harus isolasi selama 14 hari karena masa inkubasi virus COVID-19, yaitu rentang waktu sejak terpapar hingga muncul gejala sekitar dua hingga 14 hari.

Untuk mencegah paparan virus COVID-19, pastikan tetap disiplin mengikuti aturan kesehatan seperti 3M (Memakai masker, Menjaga jarak dan menghindari kerumunan, Mencuci tangan pakai sabun) serta 3T (Testing, Tracing, Treatment) yang diimbau pemerintah RI.

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

1 dari 5 halaman

INFOGRAFIS: Trik Artika Sari Devi 'Enjoy' Hadapi Pandemi

Dream - Ketika pandemi datang dan mengharuskan kita semua beraktivitas dari dalam rumah, sosok ibu jadi tumpuan. Di tengah pekerjaan rumah yang makin menumpuk, para ibu tetap bisa memberikan perhatian pada semua anggota keluarga.

Belum lagi buat para ibu yang juga bekerja harus berbagi peran jadi membagi tugas rumah tangga, mengasuh anak, menemani anak sekolah online, hingga deadline pekerjaan yang terus menanti.

Tak heran jika para ibu sebenarnya merasakan stres dengan tumpukan pekerjaan tersebut. Tak terkecuali mantan Puteri Indonesia 2004, Artika Sari Devi.

Meski sempat diselingi rasa pusing, rupanya istri musisi Baim ini memiliki tips dan trik bekerja serta mengasuh buah hati di tengah pandemi.

Infografis Dream.co.id© © Dream.co.id/Dwi Ratih

Artika menegaskan rasa lelah di masa pandemi seperti saat ini adalah hal manusiawi di saat besarnya tuntutan seorang ibu bisa jadi seorang supermom. Untuk bisa melalui situasi yang terkadang membuat stres, dibutuhkan pola pikir yang positif dengan meyakini kondisi saat ini hanya sementara.

Seperti yang kita ketahui, banyak dari kita merasakan dampak perekonomian akibat tak bisa bekerja secara normal. Menurutnya, kerjasama pasangan dalam mengurus rumah tangga menjadi kunci dalam melewati semua rintangan.

Tips dan trik Artika dan Baim bisa Sahabat Dream tiru di rumah dan mulai terapkan protokol kesehatan dengan ketat pada buah hati, ya.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

2 dari 5 halaman

INFOGRAFIS: WHO Rekomen 3 Vaksin Gejala Covid-19

Dream - Meski vaksin Covid-19 sudah masuk Indonesia awal Desember 2020 kemarin, namun hingga saat ini Indonesia masih menunggu izin emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sebelum melakukan vaksinasi pada awal tahun 2021.

Sambil menunggu hasil itu, Sahabat Dream wajib tahu bahwa ada beberapa vaksin yang disarankan WHO yang bisa kamu lakukan guna mencegah gejala-gejala Covid-19.

Dokter Dirga Saksi Rambe, lewat Satgas penanganan COVID-19 mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) sudah merekomendasikan beberapa jenis vaksin yang bisa dilakukan selama pandemi.

Berikut vaksin yang dimaksud:

Infografis Dream.co.id© © Dream.co.id/Eka Pratiwi

Namun jika Sahabat Dream tetap ingin menunggu vaksin untuk mematikan COVID-19, pastikan tetap disiplin mengikuti aturan kesehatan seperti 3M (Memakai masker, Menjaga jarak dan menghindari kerumunan, Mencuci tangan pakai sabun) serta 3T (Testing, Tracing, Treatment) yang diimbau pemerintah RI.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

3 dari 5 halaman

Menkes Tambah 100 Tempat Tidur di RSCM

Dream - Untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 usai libur Natal dan Tahun Baru 2021, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyiapkan tambahan lebih dari 100 tempat tidur di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

" Tempatnya ada, tinggal ditambah jumlah tempat tidur dan ICU-nya. Ada potensi ditambah sampai 100 tempat tidur," kata Budi Gunadi.

Kata Budi, penambahan tempat tidur akan dilakukan di ruang perawatan dan unit perawatan intensif (ICU). Selain itu, akan ada menambahkan perawat, karena di RSCM masih sangat kekurangan tenaga perawat.

Menkes menghimbau kepada seluruh masyarakat yang berlibur di masa liburan Natal dan tahun Baru, untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

" Itu harus terus kita lakukan untuk mencegah penularan Covid-19. Jangan sampai sesudah liburan yang indah ini, ada keluarga kita yang tertular Covid-19," imbuhnya.

Ia meminta agar masyarakat mengingat pandemi masih terus berlangsung dan harus selalu memperhatikan kesehatan.

" Pandemi masih terjadi di masa liburan panjang ini. Tolong dipastikan hari besar ini kita jalani dengan damai dan sehat," kata dia.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

4 dari 5 halaman

Vaksin Covid-19 Segera Disebarkan, Ini Wilayah Prioritas Penerimanya

Dream - Pemerintah pusat meyakini vaksin akan segera disebar luaskan ke seluruh Indonesia.  Ada beberapa kriteria wilayah yang masuk prioritas penerima vaksin Covid-19.

" Pemerintah pusat terus kordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan vaksinasinya dapat berjalan dengan lancar, secara umum kesiapan daerah sudah cukup baik," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam siaran pers melalui channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis kemarin.

Nantinya vaksin akan disebarkan secara bertahap, dan yang utama menerima vaksin adalah wilayah yang tinggi dalam penyebaran virus corona.

" Akan diutamakan pada populasi dan wilayah yang beresiko tinggi terjadinya tingkat penularan yang tinggi," ucapnya.

Dia juga meyakinkan vaksin yang akan disebar sudah diuji klinis kelayakannya, dengan kandungan didalamnya yang halal dan tidak memiliki efek samping.

" Pemerintah juga memastikan vaksin yang digunakan aman, berhasiat, minim efek samping dan tentunya halal," imbuhnya.

Masyarakat diminta terus mematuhi peraturan pemerintah serta bersedia untuk divaksin. Karena bagi setiap orang yang menolak untuk divaksin akan dikenakan sanksi.

" Pada prinsipnya sanksi adalah kewenangan pemerintah daerah dan dapat diberikan agar masyarakat patuh dan juga ikut vaksinasi, sehingga herd imunity dicapai dengan mudah" .

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

5 dari 5 halaman

Alat Tes Covid-19 GeNose Berbasis Embusan Napas Buatan UGM Kantongi Izin Edar

Dream - GeNose C19, alat pendeteksi Covid-19 buatan para ahli UGM sudah mengantongi izin edar dan siap dipasarkan. Izin edar Genose sudah turun dari Kemenkes.

" Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan luar biasa dari banyak pihak GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar (KEMENKES RI AKD 20401022883), untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes, dalam membantu penanganan Covid-19 melalui skrining cepat,” Ketua tim pengembang GeNose, Prof. Kuwat Triyana dikutip dari laman ugm.ac.id, Sabtu 26 Desember 2020.

Setelah izin edar diperoleh, tim akan melakukan penyerahan GeNose C19 produksi massal batch pertama yang didanai oleh BIN dan Kemenristek/BRIN untuk didistribusikan.

" Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, kami berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau atau totalnya 12 ribu orang sehari. Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan nafas sehingga satu jam dapat mentes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam,”imbuhnya.

Kata Kuwat, GeNose C19 tepat sasaran jika diletakan di stasiun kereta, bandara, rumah sakit dan tempat keramaian lainnya.

Diharapkan GeNose dapat diproduksi masal, karena dengan 1.000 unit bisa mentes 120 ribu orang per hari.

" Tentu, bukan hanya angka-angka seperti itu harapan kita semua, namun kemampuan mentes sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan segera diambil tindakan isolasi atau perawatan sehingga rantai penyebaran Covid-19 dapat segera terputus," katanya.

Ia menjelaskan nantinya biaya tes dengan GeNose C19 cukup murah hanya sekitar Rp15-25 ribu. Hasil tes juga sangat cepat yakni sekitar 2 menit serta tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya.

Selain itu, pengambilan sampel tes berupa embusan nafas juga dirasakan lebih nyaman dibanding usap atau swab.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar