(brightside.me)
Dream - Kita semua tahu bahwa minum obat harus sesuai dengan petunjuk dokter. Mulai dari dosis, cara meminumnya, hingga makanan apa saja yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi selama minum obat.
Disarikan dari Bright Side, berikut ini adalah daftar sembilan macam obat yang tidak boleh dikonsumsi bersama dengan makanan tertentu.
1. Bronchial spasmolytics
Obat ini digunakan untuk mengobati asma, bronkitis, dan jenis penyakit yang menyerang paru-paru lainnya. Yang masuk dalam kategori obat bronchial spasmolytics adalah theophylline atau albuterol. Kedua obat tersebut tidak bisa dikonsumsi bersama minuman atau makanan yang mengandung kafein.
Kedua obat tadi merangsang sistem saraf. Jadi untuk menghindari rasa gugup dan cemas yang berlebihan, Anda harus berhenti mengonsumsi kafein selama minum obat jenis ini. Berhati-hatilah terhadap theophylline karena yang satu ini akan meningkatkan kadar racun dalam kafein jika dikonsumsi bersamaan. Selain itu Anda juga harus mengurangi makanan berlemak karena theophylline bisa menyebabkan overdosis.
2. Obat anti-hipertensi
Obat jenis ini biasanya diresepkan untuk mencegah dan mengobati gangguan jantung serta ginjal. Yang masuk dalam kategori obat ini adalah captopril, enalapril, ramipril. Obat dalam kelompok ini akan meningkatkan kadar kalium dalam darah, yang dapat menyebabkan aritmia dan dyspnea. Itulah mengapa Anda harus berhenti mengonsumsi pisang, kentang, kedelai, dan bayam selama minum ketiga jenis obat tersebut.
3. Obat anti-aritmia
Obat ini diberikan untuk mencegah dan mengobati penyakit gagal jantung. Dokter biasanya meresepkan digoxin. Namun licorice atau akar manis mengandung asam glycyrrhizic yang berinteraksi dengan digoxin dan dapat menyebabkan gangguan detak jantung atau bahkan serangan jantung.
Licorice hadir dalam permen, kue, dan kembang gula lainnya. Zat ini sering ditemukan dalam bir juga. Makanan berserat akan menurunkan khasiat obat ini. Jadi waktu terbaik untuk mengonsumsi obat ini adalah 2 jam sebelum atau setelah makan.
4. Obat penurun kolesterol jahat
Obat ini digunakan untuk mengobati obesitas, diabetes mellitus, dan gangguan kardiovaskuler. Dokter biasanya meresepkan atorvastatin, fluvastatin, lovastatin, simvastatin, rosuvastatin, pravastatin.
Makanan yang dilarang dikonsumsi bersama obat ini adalah grapefruit atau yang dikenal dengan nama limau gedang di Malaysia dan Indonesia. Grapefruit menyebabkan penyerapan obat tajam sehingga bisa yang meningkatkan risiko overdosis dan efek samping.
Artinya, jika satu tablet diminum bersama dengan grapefruit maka sama dengan minum 20 tablet yang diminum dengan air. Hal yang sama berlaku untuk buah jeruk lainnya seperti pomelo, jeruk nipis, atau bigarade.
5. Obat pengencer darah
Biasanya digunakan untuk mencegah dan mengobati pembekuan darah. Dokter akan meresepkan warfarin sebagai obat pengencer darah. Makanan yang dilarang dikonsumsi bersama dengan obat jenis adalah makanan yang masuk kategori pengencer darah alami atau yang kaya Vitamin K.
Saat minum obat jenis ini, Anda harus mengurangi konsumsi cranberry, bawang putih, jahe, dan rempah-rempah tertentu (cabe rawit, kayu manis, dan kunyit). Makanan-makanan tersebut adalah pengencer darah alami. Jika dikombinasikan dengan warfarin dapat menyebabkan perdarahan.
Sementara Vitamin K akan mengurangi khasiat obat. Jenis vitamin ini banyak ditemukan pada bayam, lobak, kubis, dan brokoli.
6. Obat hypothyroidism
Biasanya digunakan mengobati hypothyroidism atau gangguan pada kelenjar tiroid yang umumnya menyerang wanita daripada pria. Penyakit ini memiliki ciri kelenjar tiroid yang membesar yang biasa dikenal oleh masyarakat sebagai gondok. Yang termasuk obat anti hypothyroidism adalah levothyroxine.
Mereka yang mengonsumsi levothyroxine dan sejenisnya (Euthyrox, Bagothyrox, L-tiroksin) harus membatasi kedelai dan makanan turunannya. Itu karena kedelai menghalangi penyerapan obat. Selain kedelai, chestnut dan makanan yang kaya serat juga memiliki efek yang sama.
7. Antibiotik
Biasanya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kita biasanya akan membeli tetracycline dan sejenisnya, ciprofloxacin, atau penicillin untuk dipakai sebagai antibiotik.
Obat-obat antibiotik di atas bisa membentuk senyawa yang sulit dikeluarkan jika tercampur dengan kalsium, yang banyak ditemukan pada susu dan produk turunannya. Kalsium dalam susu akan menyebabkan penurunan khasiat obat secara drastis.
8. Penghilang rasa sakit
Biasanya digunakan untuk meredakan sakit kepala, nyeri otot, dan peradangan atau inflamasi. Yang paling sering diresepkan oleh dokter adalah ibuprofen. Obat yang punya nama komersial Advil, Genpril, dan Proprinal ini tidak cocok jika diminum bersama minuman ringan (soft drink). Karbon dioksida dan asam yang terkandung di dalam minuman ringan akan meningkatkan penyerapan obat dan menaikkan konsentrasi darah.
Akibatnya, pasien akan mengalami overdosis dan bisa menimbulkan keracunan yang sangat berbahaya bagi ginjal.
9. Obat anti-depresi
Dokter biasanya akan meresepkan obat yang mengandung MAOI (Monoamine Oxydase Inhibitor). MAOI adalah senyawa-senyawa kimia yang berfungsi untuk mencegah pengaktifan enzim-enzim monoamine oxydized. Senyawa-senyawa ini dipakai sejak dulu untuk mengobati depresi.
Nama obat yang termasuk MAOI di antaranya adalah tranylcypromine, phenelzine, nialamide. MAOI, jika berintaraksi dengan makanan yang mengandung tyramine, bisa menyebabkan naiknya tekanan darah secara drastis. Tyramine adalah asam amino yang diproduksi oleh protein ketika makanan dibiarkan lama. Contoh paling jelas dari makanan yang kaya akan tyramine adalah keju dan daging atau ikan yang diawetkan (dendeng, ikan asin, sarden).
(Sah/Sumber: brightside.me)