Ilustrasi Prediksi Pandemi Covid-19 Oleh Para Ahli Namun Belum Menunjukkan Keberhasilan (Foto: Freepik.com)
Dream – Banyak orang mempertanyakan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Berbagai aspek kehidupan berantakan akibat adanya pandemi virus corona yang juga menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan ekonomi. Banyak pengusaha bangkrut dan banyak karyawan kena PHK. Tentu saja semua orang berharap pandemi ini akan segera berakhir.
Ternyata beberapa ahli sudah melakukan prediksi untuk menjawab pertanyaan kapan pandemi Covid-19 berakhir di Indonesia. Para ahli dari berbagai universitas ternama di Indonesia mengeluakan prediksinya untuk membantu menjawab kegelisahan masyarakat.
Prediksi ini berangkat dari analisis mendalam dan kajian yang panjang dengan melihat berbagai persoalannya. Meski demikian, prediksi-prediksi itu tampaknya sudah melewati batas waktunya.
Berikut ini beberapa prediski wabah virus corona akan berakhir dari bumi Indonesia.
Prediksi pertama dinyatakan oleh ahli statistika dan alumni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gajah Mada.
Prediksinya menyebutkan pandemi Covid-19 akan berakhir pada 29 Mei 2020 di Indonesia. Model yang dibuat untuk menyatakan prediksi ini dinamai model probabilistik berdasarkan pada data nyata atau disebut probabilistic data-driven model (PDDM).
Prediksi itu menyebutkan akan terdapat minimal 6.174 orang yang positif terinfeksi virus corona.
Prediksi berakhirnya pandemi Covid-19 akan selesai pada akhir Mei tersebut bisa terbukti apabila ada intervensi ketat pemerintah seperti partial lockdown, tak ada mudik dan kegiatan masyarakat seperti sholat tarawih di masjid selama Ramadhan.
Prediksi berakhirnya pandemi Covid-19 juga dinyatakan oleh ahli dari Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi Institut Teknologi Bandung (P2MS ITB). Mereka memprediksi pandemic virus corona akan berakhir di Indonesia pada akhir Mei atau setidaknya awal Juni.
Mereka mengatakan jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia akan mencapai puncaknya pada minggu kedua atau ketiga bulan April 2020.
Prediksi ini berubah dari perkiraan P2MS ITB sebelumnya yang memperkirakan pandemi Covid-19 akan berakhir pada April 2020. Namun prediksi ini berubah disebabkan angka kasus positif yang terus meningkat.
Perubahan tersebut memengaruhi proyeksi baik dari sisi jumlah total kasus dan puncak kasus.
Badan Intelijen Nasional memprediksi kasus Covid-19 di Indonesia akan mencapai puncaknya sekitar 60-80 hari sejak pengumuman kasus positif pada 2 Maret 2020 lalu. Berdasarkan prediksi BIN, maka perkiraan puncak kasus Covid-19 yaitu pada bulan Mei 2020.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany memprediksi kasus virus corona baru atau Covid-19 akan berakhir pada Mei 2020.
Namun prediksi ini akan memungkinkan jika masyarakat patuh pada aturan dan disiplin seperti selalu menjaga jarak dan tidak melakukan kontak apapun.
Prediksi selanjutnya dinyatakan oleh ilmuwan Matematika Universitas Sebelas Maret, Sutanto Sastraredja. Menurutnya pandemic Covid-19 mencapai puncaknya di Indonesia pada pertengahan Mei 2020.
Prediksi ini berangkat dari model SIQR. Sutanto menggarisbawahi bahwa wabah bisa segera berakhir bergantung pada kebijakan pemerintah.
Prediksi selanjutnya dirilis oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Menurut Ketua Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo, masyarakat Indonesia diprediksi hidup secara normal pada Juli 2020.
Prediksi itu bisa diraih jika pemerintah sukses melakukan tes massif dan pelacakan kasus pada bulan April hingga Mei.
Selain itu Doni Monardo berharap seluruh masyarakat patuh menjalani pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Namun semua prediksi tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada keinginan yang kuat dan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dan selalu menjaga kebersihan.
Dilansir The Hill dan Live Science yang dikutip SehatQ, terdapat skenario yang memungkinkan supaya pandemi Covid-19 segera berakhir. Berikut skenarionya:
Melalui Pembendungan
Skenario ini seharusnya dijalankan ketika infeksi virus corona masih terbatas pada wilayah asalnya. Apabila kasus Covid-19 bisa diketahui dengan cepat sejak awal, kebijakan containment atau pembendungan ini bisa dilakukan sehingga tidak menginfeksi masyarakat di daerah lain.
Dibantu Perubahan Cuaca
Pandemi viru corona baru ini berpotensi secara alami bisa menurun karena faktor alam. Contohnya adalah cuaca yang lebih hangat mampu membuat virus penyebab flu dan virus corona baru menurun kemapuannya.
Ada harapan SARS-CoV-2 juga mungkin tidak bisa bertahan di suhu panas, namun spekulasi ini belum bisa dikonfirmasi secara ilmiah.
Ahli Epidemiologi dari New York University Joshua Hopkin mengatakan kasus Covid-19 bisa menurun apabila virus kehabisan orang yang rentan untuk terinfeksi.
Tetapi skenario ini mungkin bisa lebih cepat selesai pada populasi yang kecil, dan akan butuh waktu lama untuk daerah yang memiliki populasi besar.
Skenario untuk mengakhiri pandemi Covid-19 merupakan kerjasama masyarakat dan pemerintah untuk selalu menerapkan physical distancing.
Skenario ini perlu diterapkan hingga wabah ini benar-benar hilang. Tidak keluar rumah, menjaga jarak sejauh mungkin dengan orang lain, bekerja dari rumah, dan selalu menjaga kebersihan.
Sehingga physical distancing ini akan membantu rumah sakit untuk fokus menangani pasien yang sudah terinfeksi virus corona.
Adanya obat antivirus dan terapi lainnya untuk menangani Covid-19 menjadi skenario yang masih selalu diharapkan. Kita semua berharap jenis obat untuk mengobati infeksi SARS-CoV-2 segera ditemukan.
Sementara untuk menemukannya memerlukan uji klinis demi memastikan keamanan efektivitas obat tersebut.
Saat ini para peneliti tengah menguji 10 jenis obat yang nantinya bisa digunakan untuk mengobati infeksi Covid-19.
Adanya vaksin menjadi cara yang paling jitu untuk mengatasi pandemi ini. Saat ini sejumlah kelompok peneliti sedang mengembangkan vaksin untuk memberikan perlindungan kepada manusia supaya tahan dari infeksi virus corona.
Vaksin corona bisa melindungi orang yang belum terinfeksi Covid-19 meskipun sifatnya tidak 100 persen.
Endemi adalah penyakit yang menyerang populasi manusia pada laju konstan, namun jumlah kasusnya sangat tinggi.
Pandemi Covid-19 yang bersifat global mungkin bisa berakhir apabila infeksi virus corona menjadi endemik. Artinya Covid-19 yang dipicu oleh virus SARS-CoV-2 ini sama dengan flu musiman, yang biasanya datang sekali setahun.
Berbagai skenario untuk mengakhiri pandemi, hal yang paling bisa dilakukan adalah selalu menerapkan social dan physical distancing.
Selain itu juga dengan mencuci tangan sesering mungkin menggunakan sabun dan air mengalir setidaknya selama 20 detik.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`