Detik-detik Presenter TV Meninggal Saat Siaran Langsung

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 25 Agustus 2015 12:18
Detik-detik Presenter TV Meninggal Saat Siaran Langsung
Tiba-tiba saja presenter yang masih muda itu terjatuh dan mengembuskan napas terakhirnya.

Dream - Kematian bisa menjemput seseorang kapan saja dan di mana saja. Tidak ada yang mampu memprediksi kapan kematian itu akan datang.

Seperti yang dialami seorang presenter TV di El Jadida, Maroko. Dia tengah menyiarkan secara langsung sebuah ajang olahraga.

Presenter tersebut tampak memegang mikrofon dan sedang mewawancarai tim olahraga yang akan mendapatkan penghargaan. Tiba-tiba, dia terjatuh ke lantai, disaksikan ribuan penonton.

Sebagian besar orang yang ada di lokasi kejadian segera berkerumun di dekat presenter itu. Hal itu sempat terekam kamera, namun dipotong pada bagian akhir.

Media lokal melaporkan presenter tersebut mengalami serangan jantung mendadak. Serangan itulah yang menyebabkan dia meninggal di tempat.

Kejadian ini kemudian diunggah dalam laman youtube pada 22 Agustus lalu. Rekaman video tersebut telah menyebar ke sejumlah situs online.

(Ism, Sumber: mirror.co.uk)

 

1 dari 3 halaman

Usai Kumandangkan Azan, Imam Masjid di Saudi Meninggal

Usai Kumandangkan Azan, Imam Masjid di Saudi Meninggal © Dream

Usai Kumandangkan Azan, Imam Masjid di Saudi Meninggal

Dream - Kematian merupakan hal yang sangat misterius dan menjadi rahasia Allah SWT. Tidak ada satupun manusia dapat mengetahui kapan kematian akan datang.

Tetapi, hampir setiap orang berharap meninggal dalam keadaan yang baik, seperti meninggal ketika hari Jumat, menjelang salat, atau di masjid.

Harapan semacam itu juga dimiliki oleh Imam Masjid Kota Tarbuk, Arab Saudi, Shayem Al Anzi. Dia meninggal dalam kesempatan yang baik, usai mengumandangkan azan di masjid, seperti yang selama ini dia mimpikan.

Shayem tengah duduk dan melantunkan lafaz azan melalui pengeras suara yang terletak tidak jauh dari mimbar pada Minggu, 24 Mei 2015 kemarin. Begitu selesai, Shayem terjatuh ke lantai dan menghembuskan napas terakhirnya.

Para jamaah yang sudah berada di masjid segera mendekati tubuh Shayem. Usai salat zuhur, mereka langsung memuliasarakan jenazah Shayem.

" Dia selalu berharap meninggal di masjid. Tuhan Yang Maha Kuasa mengabulkan keinginannya," tulis harian Sabq.

(Sumber: emirates247.com)

2 dari 3 halaman

Kisah Haru Hijaber Cantik Meninggal Usai Wisuda

Kisah Haru Hijaber Cantik Meninggal Usai Wisuda © Dream

Kisah Haru Hijaber Cantik Meninggal Usai Wisuda

Dream - Jumat pekan lalu harusnya menjadi saat bahagia bagi Aminah Jennifa Ahmed dan keluarga. Sebab, Mahasiswi berhijab ini menjalani wisuda di University of Texas, Arlington, Amerika Serikat. Dua gelar sekaligus dia kantongi. Sarjana Biologi dan Bisnis.

Namun, kebahagiaan itu seolah terenggut. Sebab, sebelum acara wisuda usai, Aminah mengeluh sakit. Dia segera meninggalkan kampus dan kemudian meninggal dunia beberapa jam setelah wisuda itu.

Seperti wisudawan lain. Saat wisuda itu Amina juga tampak ceria. Dia terlihat menebar senyum saat diwisuda di atas panggung. " Kami melihat dia berjalan dan saya berteriak memberinya semangat," kata sepupu Aminah, Shahina Ahmed, sebagaimana dikutip Dream dari wfaa.com, Senin 25 Mei 2015.

Namun di balik kebahagiaan kala itu, sebuah penyakit mematikan tengah menggerogotinya. Sebelum menjalani foto wisuda, gadis yang dikenal cerdas dan periang ini mengeluh sakit.

Aminah mengutarakan kondisinya itu kepada teman-teman dan keluarga. Dia merasa tak kuat menahan sakit. Sehingga sang ayah, Shamsul Ahmed, segera memboyongnya pulang ke rumah. " Tak ada gejala, tak ada tanda-tanda. Dia bilang sakit kepala dan pulang," kata Shamsul.

Sesampai di rumah, Aminah tidur di sofa. Kondisi Aminah semakin memburuk pada pukul delapan malam. Jumat malam itu, dia mengalami sesak napas.

Keluarga dengan segera membawa Aminah ke rumah sakit. Dokter belum mengeluarkan diagnosanya. Tapi gadis itu kemudian dinyatakan meninggal dunia. Saat ini, teman-teman dan keluarganya menduga Aminah mengalami aneurisma atau kelainan pembuluh darah otak.

Proyek Amal

Kabar meninggalnya Aminah itu terang saja membuat teman-teman dan keluarga berduka. Selain cerdas, selama ini Aminah dikenal sangat aktif dalam kegiatan mahasiswa. Dia juga aktif dalam berbagai kegiatan masjid dan berbagai amal.

Salah satu proyek yang tengah dia jalankan adalah operasi mata untuk anak-anak miskin di Asia Selatan. Khususnya di negara nenek moyangnya, Bangladesh. Sejak kematian gadis cantik inilah nama proyek amal ini diubah menjadi " Aminah See."

Foto Aminah dipajang pada website proyek amal yang dibuat oleh keluarga. Dan hasilnya luar biasa. Kisah mengharukan itu rupanya menyedot orang untuk bersimpati. Lihat saja. Hanya dalam dua hari, proyek itu sudah menerima sumbangan senilai US$ 20 ribu atau sekitar Rp 263.510.000.

Komunitas amal itu berduka untuk gadis yang sangat peduli pada sesama itu. Dia diambil oleh Sang Khaliq pada hari di mana seharusnya berbahagia. Namun, Aminah telah membuat orang-orang di sekitarnya bahagia. Terutama anak-anak calon penerima bantuan proyek yang dia bangun sebelumnya. Selamat jalan Aminah. 

3 dari 3 halaman

Pemuda Ini Meninggal Setelah Memprediksi Kematiannya

Pemuda Ini Meninggal Setelah Memprediksi Kematiannya © Dream

Pemuda Ini Meninggal Setelah Memprediksi Kematiannya

Dream - Pemuda Arab Saudi, Abdullah Al Zahrani, meninggal setelah ‘memprediksi’ kematiannya melalui Twitter. Dia menghembuskan napas terakhir tiga bulan setelah mengunggah pesan mengharukan.

Dikutip Dream dari laman Emirates 24l7, Selasa 24 Februari 2015, pesan terakhir itu ditemukan oleh sang ayah, Ati Al Zahrani, sekitar sebulan setelah pemakaman pemuda itu.

“ Saya sekarang di rumah menulis wasiat sebelum saya meninggal. Saya meminta semua orang yang mengenal saya berdoa untuk saya setelah kematian,” demikian pesan Al Zahrani.

Dia berharap segala perpecahan yang terjadi di antara umat manusia segera selesai. Dia juga meminta maaf kepada semua orang yang mungkin pernah dia sakiti.

“ Saya hanya punya waktu beberapa bulan sebelum meninggal dan saya benar-benar tidak tahu mengapa saya memiliki perasaan ini,” tambal Al Zahrani.

Kabar ini membuat haru masyarakat di sekitarnya. Sampai-sampai, surat kabar setempat menerbitkan berita tentang pesan Al Zahrani.

Dalam pesan itu juga, Al Zahrani berwasiat untuk dimakamkan di kota barat Mekah dan menyarankan semua teman-temannya untuk berhenti merokok. 

Beri Komentar