Rambut Berkutu Belum Tentu Orang Jorok

Reporter : Kusmiyati
Senin, 8 Juni 2015 17:00
Rambut Berkutu Belum Tentu Orang Jorok
Ahli Penyakit Menular Pediatrik di Loyola University Health System di Illinois, dr. Andrew Bonwit mengatakan kutu rambut bukanlah hal yang dikaitkan dengan kebersihan seseorang.

Dream - Banyak yang beranggapan seseorang yang memiliki kutu rambut dikaitkan dengan kebiasaan jorok. Namun ternyata Ahli Penyakit Menular Pediatrik di Loyola University Health System di Illinois, dr. Andrew Bonwit yang dikutip Health, Senin 8 Juni 2015 hal tersebut tidaklah benar.

" Kutu dapat menyebabkan tekanan emosi pada seseorang, banyak yang keliru kutu bukan tanda seseorang tersebut jorok," ujar Bonwit.

Bonwit menambahkan kebersihan dan status sosial ekonomi seseorang tidak ada hubungannya dengan hama kutu dan tidak dapat menyebar lewat sisir, sikat rambut dan topi. Penularan kutu terjadi melalui kontak kepala satu menempel dengan kepala lainnya.

Menurut Bonwit kutu pada kepala tidak menyebabkan penyakit yang serius, meskipun begitu rasa gatal juga dapat menyakitkan dan menjadi penyebab infeksi. " Kadang-kadang pasien terlalu gatal kemudian goresan kulit kepala akibat aktivitas menggaruk yang menyebabkan infeksi kulit ringan dan bahkan menyebabkan beberapa pembesaran kelenjar getah bening di bagian belakang leher atau di belakang telinga," ungkapnya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat menyatakan sebanyak 12 juta laporan terkait masalah kutu rambut terjadi setiap tahunnya. Masalah kutu rambut ini biasanya terjadi pada anak berusia tiga sampai 11 tahun. " Orang tua dan staf sekolah perlu memperhatikan hal ini, penting untuk diingat bahwa jika terjadi masalah harus segera diobati," tuturnya.

Pengobatan yang paling umum adalah pembersih rambut khusus kutu atau lotion khusus untuk kulit kepala. " Siklus hidup kutu terjadi sekitar tujuh hari dari peletakan telur sampai menetas, sehingga pengobatan insektisida kedua dianjurkan, setelah aplikasi pertama," saran Bonwit. 

Beri Komentar