Ilustrasi Anak Terpapar Rokok (pengobatanbatukrejakuntukanak.wordpress.com)
Dream - Rokok ilegal berpotensi meningkatkan jumlah perokok dan perokok pemula. Ini disebabkan harga rokok ilegal yang beredar di pasaran begitu murah.
Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek, mengatakan jumlah perokok naik di Indonesia. Dia mengkhawatirkan peningkatan tersebut juga terjadi pada anak-anak.
" Dari sepuluh orang, delapan orang yang merokok, itu artinya meningkat. Saya khawatir peningkatan 20 persen perokok pada anak meningkat," ujar Nila di Jakarta, Selasa, 9 Juni 2015.
Mengutip data Global Youth Tobacco Survey 2014, sebanyak 20,3 persen anak usia sekolah sudah mengkonsumsi rokok. Survei ini melibatkan responden anak usia 13-15 tahun.
Data tersebut menyebutkan sebanyak 36 persen responden pria usia sekolah dan 4,3 persen responden wanita menjadi perokok aktif.
Sementara untuk kasus perokok pasif, 57 persen responden terpapar asap rokok dalam rumah dan 60 persen terpapar di tempat umum.
Atas hal ini, Nila mengatakan pemerintah akan menggalakkan gerakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Hal ini bertujuan untuk menekan pertumbuhan perokok.
" Di sini mendorong KTR dilakukan dan Unit Kesehatan Sekolah dikembalikan dan (rokok) tidak dijual di lingkungan sekolah," kata Nila.
Advertisement
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu