Menkes: Jumlah Anak Perokok di Indonesia Naik

Reporter : Amrikh Palupi
Selasa, 9 Juni 2015 15:15
Menkes: Jumlah Anak Perokok di Indonesia Naik
Survei Global Youth Tobacco menyebut kan 20,3 persen responden anak-anak usia 13-15 tahun sudah mengonsumsi rokok.

Dream - Rokok ilegal berpotensi meningkatkan jumlah perokok dan perokok pemula. Ini disebabkan harga rokok ilegal yang beredar di pasaran begitu murah.

Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek, mengatakan jumlah perokok naik di Indonesia. Dia mengkhawatirkan peningkatan tersebut juga terjadi pada anak-anak.

" Dari sepuluh orang, delapan orang yang merokok, itu artinya meningkat. Saya khawatir peningkatan 20 persen perokok pada anak meningkat," ujar Nila di Jakarta, Selasa, 9 Juni 2015.

Mengutip data Global Youth Tobacco Survey 2014, sebanyak 20,3 persen anak usia sekolah sudah mengkonsumsi rokok. Survei ini melibatkan responden anak usia 13-15 tahun.

Data tersebut menyebutkan sebanyak 36 persen responden pria usia sekolah dan 4,3 persen responden wanita menjadi perokok aktif.

Sementara untuk kasus perokok pasif, 57 persen responden terpapar asap rokok dalam rumah dan 60 persen terpapar di tempat umum.

Atas hal ini, Nila mengatakan pemerintah akan menggalakkan gerakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Hal ini bertujuan untuk menekan pertumbuhan perokok.

" Di sini mendorong KTR dilakukan dan Unit Kesehatan Sekolah dikembalikan dan (rokok) tidak dijual di lingkungan sekolah," kata Nila.

Beri Komentar