Ilustrasi Penelitian Herd Immunity (Sumber:Pixabay.com)
Dream – Herd Immunity pernah menjadi istilah populer saat wabah virus Corona Covid-19 semakin merajarela menyerang ratusan negara di dunia. Beberapa pemimpin dunia, salah satunya Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pernah menyarankan herd immunity sebagai cara untuk menghentikan atau mengendalikan penyebaran virus corona Covid-19.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention?CDC), herd immunity atau yang dikenal dengan imunitas kelompok didefiniskan sebagai situasi di mana populasi dari masyarakat memiliki kekebalan terhadap penyakit menular lebih banyak, sehingga tidak terjadi penularan secara luas.
Untuk bisa mencapai herd immunity dapat ditempuh dengan dua acara yakni ketika banyak orang terjangkit penyakit ini dan pada waktunya membangun respons alami kekebalan terhadapnya. Cara lain adalah ketika banyak orang divaksinasi terhadap penyakit untuk mendapatkan kekebalan.
Tak hanya corona, herd immunity dapat bekerja melawan penyebaran beberapa penyakit. Ada banyak alasan mengapa salah satu cara pencegahan ini sering berhasil. Namun, ternyata banyak alasan juga mengapa herd immunity belum bekerja untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran SARS-CoV-2 atau Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus corona.
Herd Immunity bekerja ketika sebagian besar populasi menjadi kebal terhadap suatu penyakit. Dengan sendirinya penyebaran penyakit bisa melambat atau berhenti.
Ketika banyak masyarakat terinfeksi virus dan bakteri menyebar ke orang lain, rantai penyebarannya akan rusak ketika kebanyakan orang tidak mendapatkan atau menularkan infeksi.
Kondisi ini akan membantu melindungi orang yang tidak divaksinasi atau yang memiliki sistem kekebalan rendah dan dapat mengembangkan infeksi lebih mudah, seperti pada orang tua, bayi, anak muda, wanita hamil, orang dengan sistem kekebalan yang lemah dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu.
Untuk beberapa penyakit, herd immunity dapat mulai berlaku ketika 40 persen orang dalam suatu populasi menjadi kebal terhadap penyakit, seperti melalui vaksinasi. Tetapi dalam kebanyakan kasus, 80 hingga 95 persen populasi harus kebal terhadap penyakit untuk menghentikan penyebarannya.
Sebagai contoh, 19 dari setiap 20 orang harus memiliki vaksinasi campak untuk membuat herd immunity dan menghentikan penyakit. Ini berarti jika seorang anak terkena campak, semua orang di populasinya kemungkinan besar telah divaksinasi, telah membentuk antibodi, dan kebal terhadap penyakit untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Tujuan dari herd immunity adalah untuk mencegah orang lain menyebarkan penyakit menular seperti campak.
Namun, jika ada lebih banyak orang yang tidak divaksinasi di sekitar anak yang menderita campak, penyakit ini dapat menyebar dengan lebih mudah karena tidak ada herd immunity.
Kekebalan alami terjadi ketika kamu menjadi kebal terhadap penyakit tertentu setelah tertular. Ini memicu sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi terhadap kuman yang menyebabkan infeksi di dalam diri. Antibodi seperti pengawal khusus yang hanya mengenali kuman tertentu.
Jika tubuh terserang lagi, antibodi yang menangani kuman sebelumnya dapat menyerang sebelum menyebar dan membuatmu sakit. Misalnya, jika kamu menderita cacar air saat kecil, kemungkinan besar kamu tidak akan tertular lagi, bahkan jika berada di dekat seseorang yang terkena cacar air.
Kekebalan alami dapat membantu menciptakan herd immunity. Namun kekebalan alami tidak bisa seberhasil vaksinasi. Ada beberapa alasan yang menjelaskan kondisi tersebut:
herd immunity memang berlaku untuk beberapa penyakit. Orang-orang di Norwegia berhasil mengembangkan setidaknya sebagian kekebalan terhadap virus H1N1 (flu babi) melalui vaksinasi dan kekebalan alami.
Demikian pula, di Norwegia, influenza diproyeksikan menyebabkan lebih sedikit kematian pada tahun 2010 dan 2011 karena lebih banyak penduduk yang kebal terhadapnya.
herd immunity dapat membantu menghentikan penyebaran penyakit, seperti flu babi, dan pandemi lainnya di seluruh negara. Tapi itu bisa berubah tanpa ada yang tahu. Selain itu, herd immunity tidak selalu menjamin perlindungan terhadap penyakit apa pun.
Bagi kebanyakan orang sehat, herd immunity bukan alternatif yang baik untuk mendapatkan vaksinasi.
Tidak semua penyakit yang memiliki vaksin dapat dihentikan oleh herd immunity. Misalnya, kamu dapat menghentikan tetanus dari bakteri dalam tubuh. Namun kamu tidak dapat mengaturnya dari orang lain, sehingga kekebalan tubuh tidak bekerja untuk infeksi ini. Mendapatkan vaksin adalah satu-satunya perlindungan.
Kamu dapat membantu membangun herd immunity terhadap penyakit tertentu di komunitasmu dengan memastikan kamu dan keluarga memiliki vaksinasi terbaru.
Herd immunity mungkin tidak selalu melindungi, tetapi bisa membantu mencegah penyakit meluas.
Jarak sosial dan sering mencuci tangan saat ini adalah satu-satunya cara untuk membantu mencegah kamu, dan orang-orang di sekitar, tertular dan berpotensi menyebarkan SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan penyakit corona baru.
Ada beberapa alasan mengapa herd immunity bukan jawaban untuk menghentikan penyebaran virus corona COVID-19:
Para ilmuwan saat ini sedang mengerjakan vaksin untuk SARS-CoV-2. Jika kita memiliki vaksin, kita mungkin dapat mengembangkan Herd Immunity terhadap virus corona Covid-19 di masa depan.
Ini berarti seseorang harus tertular virus corona COVID-19 dalam dosis tertentu dan memastikan mayoritas populasi dunia divaksinasi.
Hampir semua orang dewasa yang sehat, remaja, dan anak-anak yang lebih tua perlu divaksinasi. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan herd immunity bagi orang-orang yang tidak bisa mendapatkan vaksin atau yang terlalu sakit secara alami agar kebal terhadapnya.
Jika kamu divaksinasi dan membangun kekebalan terhadap SARS-CoV-2, kemungkinan besar kamu tidak akan tertular virus atau menularkannya.
(Sah, Sumber Healthline)
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur