Waduh! Nonton TV Berjam-jam Potensi Kanker Usus

Reporter : Cynthia Amanda Male
Senin, 18 Februari 2019 12:13
Waduh! Nonton TV Berjam-jam Potensi Kanker Usus
Gaya hidup berpengaruh signifikan pada risiko kanker usus.

Dream - Menghabiskan waktu dengan menonton serial televisi favorit atau drama korea selama berjam-jam jadi aktivitas yang kerap dilakukan saat bersantai. Sahabat Dream wajib tahu, kebiasaan tersebut sangat tidak sehat.

Pasalnya, menurut sebuah studi mengungkap adanya hubungan antara menonton televisi terlalu lama dengan meningkatnya risiko kanker usus.

Penelitian yang dipimpin oleh Dr Long Nguyen di Massachusetts General Hospital and Harvard Medical School menunjukkan, menonton TV selama dua jam atau lebih dalam sehari akan meningkatkan risiko kanker usus hingga hampir 70 persen.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal JNCI Cancer Spectrum, adalah yang pertama yang mengidentifikasi gaya hidup bermalas-malasan, sebagai faktor yang berkontribusi pada peningkatan tajam kasus kanker usus.

1 dari 1 halaman

Kerap Menyerang Usia 20 Hingga 30an

Jenis kanker yang juga punya nama lain kanker kolorektal ini ternyata bisa menyerang mereka yang berusia di bawah 50 tahun jika bermalas-malasan terlalu lama di depan TV.

Temuan ini dibuktikan melalui studi gaya hidup malas bergerak, seperti menonton TV, pada 89.278 wanita Amerika Serikat.

Disebutkan sebanyak 118 kasus kanker kolorektal ditemukan pada penonton TV muda setelah dua dekade menjalani kebiasaan buruk itu.

Sedangkan mereka yang lebih dari satu jam duduk di depan TV setiap hari dikaitkan dengan peningkatan risiko sebanyak 12 persen.

7 Bahan Alami untuk Mengatasi Sakit Perut

" Gaya hidup malas bergerak adalah faktor risiko munculnya kanker kolorektal di atas usia 50 tahun. Tetapi semakin banyak orang berusia antara 20-an dan 30-an tahun yang didiagnosis menderita penyakit ini," tulis penelitian tersebut.

Namun, penelitian tidak menemukan risiko yang jelas untuk aktivitas malas bergerak lainnya yang biasa dilakukan di rumah, seperti waktu makan atau saat bekerja.

" Penelitian ini berguna untuk mengidentifikasi mereka yang berisiko dan yang suka menonton TV dari pagi," pungkas Yin Cao, Asisten Profesor Bedah di Washington University School of Medicine, dan penulis senior studi ini, seperti dikutip dari Times Now.

(ism)

Beri Komentar