Pengobatan Herbal Tak Obati Kanker Payudara, Ini Alasannya

Reporter : Gladys Velonia
Rabu, 4 Oktober 2017 16:15
Pengobatan Herbal Tak Obati Kanker Payudara, Ini Alasannya
Pengobatan alternatif menjadi daya tarik tersendiri untuk pengguna kanker. Tapi seberapa aman pengobatan itu?

Dream - Pengobatan alternatif herbal untuk kanker payudara banyak dipilih sebagian kaum hawa. Dibandingkan pengobatan medis, biaya pengobatan menggunakan bahan herbal ini memang jauh lebih murah. 

Namun pendiri Lovepink Indonesia, Madelina Mutia, menyarankan agar meninggalkan pengobatan herbal. Karena pengobatan itu dianggap tidak menyembuhkan.

" Jangan pernah berpikir herbal. Herbal itu metode kesehatan bukan buat menyembuhkan, tapi hanya untuk menjaga stamina. Jadi tidak ada kanker bisa disembuhkan selain dengan tindakan medis," tutur Mutia di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 3 Oktober 2017.

Menurut Mutia, metode pengobatan medis selalu berkembang berdasarkan hasil riset para ahli. Dengan begitu, teknik penanganan sekaligus obatnya dapat menyesuaikan dengan kasus terbaru.

Shutterstock

Sebagai tindakan pencegahan, Mutia menyarankan para wanita harus mengetahui ciri-ciri payudara terkena kanker. Dengan begitu, deteksi dini dapat dilakukan secara pribadi.

" Pertama ada benjolan, benar-benar terasa. Kadang sakit tapi lebih sering tidak sakit. Kedua kulit mengering seperti buah jeruk yang sudah terlalu lama di kulkas," ungkap Mutia.

" Atau, ada cairan yang keluar dari puting. Bentuk payudaranya berubah, seperti ada lesung pipit di payudara. Ada juga yang berbentuk benjolan seperti payudara ketiga," imbuh Mutia.

Menurut Mutia, jika bentuk benjolan di payudara sudah berubah seperti tahi lalat atau menyerupai payudara ketiga, itu pertanda kanker yang diderita sudah parah dan masuk kategori stadium lanjut.

Shutterstock

Berdasarkan pengalamannya, Mutia pun memilih waspada. Sekecil apapun benjolan yang ia rasakan di sekitar payudara, dia segera memeriksakan ke dokter spesialis radiologi.

" Caranya minta di USG, ultra sound, harus ke dokter radiologi. Di setiap rumah sakit pasti ada unit radiologi. Jangan khawatir bakal kanker, karena 80 persen benjolan di perempuan itu bukan tumor ganas. Hanya 10-20 persen saja yang berpotensi jadi kanker," tegas Mutia.

Selain itu, Mutia juga menghimbau agar para perempuan tidak mudah panik saat menemukan benjolan di tubuhnya. Sebab, ada beberapa perempuan yang memang terlahir dengan banyak benjolan di badannya.

Shutterstock

" Bisa jadi kelenjar susu yang membengkak karena faktor hormon, namun langkah yang paling penting adalah diperiksa ke dokter biar tenang," terang dia.

Selain itu, Mutia pun memberikan tips jitu bagi para perempuan untuk lebih menyadari kesehatan sedini mungkin.

" Pertama harus hidup seimbang, makan seimbang. Kedua selalu berpikir positif. Stres tidak mungkin dihindari tapi harus di-manage. Ketiga rajin dan rutin deteksi dini dengan SADARI (Periksa Payudara Sendiri)," pungkas Mutia.(Sah)

 

Beri Komentar