Jemaah Haji Padati Jalanan, Mekah Macet Parah

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 21 Agustus 2018 19:03
Jemaah Haji Padati Jalanan, Mekah Macet Parah
Jemaah mulai bergerak dari Arafah menuju Mina.

Dream - Prosesi Wukuf di Arafah sebagai puncak dari rangkaian ibadah haji telah selesai saat Maghrib pada Senin, 20 Agustus kemarin. Jemaah haji secara serentak bergerak ke Muzdalifah lalu menuju Mina.

Pergerakan jemaah Indonesia dimulai usai sholat Ashar pada Senin kemarin sekitar pukul 17.00 waktu Saudi. Sejumlah jemaah dari negara lain turut bergerak dari Arafah menuju Mina untuk melempar jumroh Aqabah.

Tetapi, banyak di antara jemaah haji yang menyempatkan mengambil wajib haji yaitu thawaf dan sa'i di Masjidil Haram terlebih dahulu. Haji yang menjalani pergerakan rukun ini disebut nafar tsani.

Bagi jemaah yang mengambil nafar tsani, kepadatan terasa di kota Mekah. Seluruh jalanan dipenuhi jemaah haji.

Tim Media Center Haji sempat merasakan kepadatan lalu lintas Kota Mekah. Usai mabit di Muzdalifah, kami berjalan kaki dari Masjidil Haram ke kawasan Sisyah yang berjarak sekitar 6 kilometer dengan berjalan kaki.

1 dari 1 halaman

Jasa Angkutan Dadakan

Meski jalanan ditutup untuk kendaraan, warga Mekah memanfaatkan kondisi ini untuk mencari peruntungan. Mereka rata-rata menawarkan jasa mengantarkan jemaah menggunakan taksi dari mulut terowongan Mina sampai Masjidil Haram dengan upah sekitar 30-35 riyal (setara Rp116 ribu-136 ribu) per orang.

Sementara bila dari Masjidil Haram ke kawasan perkemahan Mina tanpa melalui terowongan dipatok harga 100-250 riyal (setara Rp388 ribu-971 ribu) untuk lima penumpang.

Salah satu petugas haji, Dede, mengaku sempat menggunakan layanan tersebut. Tetapi, dia akhirnya kecewa lantaran lalu lintas tetap tidak bisa bergerak.

" Percuma naik taksi, jalan nggak gerak, akhirnya kita turun di tengah perjalan. Hilang uang 250 riyal," ujar Dede.

Ojek di Mekah

Selain taksi, para pemilik sepeda motor juga panen rezeki. Transportasi tersebut menjadi pilihan jemaah, apalagi mereka yang sudah terlanjur berjalan kaki.

Setiap penumpang dipatok tarif minimal 20 riyal (setara Rp77 ribu) untuk jarak dua kilometer. Sementara jarak yang lebih jauh tergantung proses tawar menawar.

Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci

Beri Komentar