Kisah Siti Zahro, Jemaah Haji Indonesia yang Alami Henti Jantung Saat Sholat Asar di Masjid Nabawi

Reporter : Okti Nur Alifia
Jumat, 24 Juni 2022 17:51
Kisah Siti Zahro, Jemaah Haji Indonesia yang Alami Henti Jantung Saat Sholat Asar di Masjid Nabawi
Awalnya Siti Zahro masuk Masjid Nabawi melalui pintu 13. Tiba-tiba merasa sakit dada, pusing, dan pandangan gelap.

Dream - Kondisi Siti Zahro mulai membaik. Jemaah haji embarkasi JKG 11 berusia 62 tahun itu sempat koma karena mengalami henti jantung saat beribadah di Masjid Nabawi, Madinah.

''Alhamdulillah kondisi Ibu Siti Zahro berangsur-angsur membaik dan sudah bisa komunikasi dengan keluarganya di kampung melalui video call,'' kata Muhaimin Munizu, dokter spesialis jantung Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), dikutip dari laman Kementerian Kesehatan.

Meski demikian, Siti Zahro masih menjalani perawatan di ruang intensif khusus jantung RS Al Madinah. Muhaimin bersyukur karena pada hari ke tiga dirawat di RS Al Madinah, Siti Zahro mengalami perkembangan kesehatan sangat signifikan.

1 dari 3 halaman

Karena kondisi terus membaik, perlahan-lahan alat bantu pernapasan sudah dilepa. " Lalu obat penguat otot jantung dosisnya diturunkan perlahan-lahan hingga dihentikan,'' tambah Muhaimin.

Menurut Muhaimin, Siti Zahro mengaku sudah merasa lebih baik. Keluhan sesak dan rasa sakit di dada berkurang, namun masih terasa mual. Siti Zahro sudah bisa berkomunikasi aktif, bahkan mampu menandatangani persetujuan tindakan medis lanjutan.

Siti Zahro mengalami serangan jantung atau infark miokard akut yang menyebabkan henti jantung. Sehingga perlu dirujuk ke pusat jantung Cardiac Centre Madinah di RS King Fahd untuk angiografi koroner dan pemasangan ring jantung.

2 dari 3 halaman

Dokter Fajriani Damhuri, TKH kloter JKG 011, menuturkan, awalnya Siti Zahro akan pergi sholat Ashar di Masjid Nabawi melalui pintu 13. Tiba-tiba merasa sakit dada, pusing, dan pandangan gelap.

Siti Zahro lalu dihampiri Emergency Medical Team (EMT) Nabawi, lalu dibawa ke klinik Al Safiah. Dalam perjalanan tiba-tiba tak sadarkan diri, diduga mengalami henti jantung, sehingga dilakukan resusitasi jantung paru. Sesaat kemudian diintubasi kemudian dirujuk ke RS Al Madinah.

Fajriani mengatakan, Siti Zahro ini memiliki riwayat hipertensi dan tidak minum obat. Siti Zahro tetap memaksakan diri berangkat ke masjid Nabawi sejak jam tiga pagi sampai sore tanpa istirahat.

3 dari 3 halaman

Hipertensi Paling Banyak Dialami Jemaah Indonesia, Ini Cara Cegahnya

Kepala Pusat Kesehatan Haji, Budi Sylvana, meminta semua petugas kesehatan mengampanyekan gerakan cegah dan kendalikan hipertensi. Sebab, dari 3000 kasus rawat jalan jemaah haji Indonesia, 1.384 di antaranya merupakan kasus hipertensi.

''Untuk itu perlu ada kampanye gerakan peduli hipertensi bagi jamaah haji,'' ujarBudi.

Dehidrasi, aktifitas fisik yang berlebihan dan kelelahan disinyalir menjadi penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah bagi jemaah haji. Asupan cairan yang cukup saat beraktivitas menjadi hal yang harus diperhatikan.

Menurut Budi, gerakan peduli hipertensi bagi jamaah haji bisa dilakukan melalui aksi pertama rutin periksakan kesehatan, kedua konsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter, ketiga sesuaikan aktifitas dengan kondisi kesehatan. Keempat jaga keseimbangan pola makan, kelima makan sayur dan buah, kenam hindari kelelahan.

Beri Komentar