Dream - Kepala Satuan Tugas Mina, Muhammad Khanif, mendesak maktab atau penanggung jawab pemondokan memfasilitasi jemaah haji yang ingin menjalankan nafar tsani.
" Semua harus difasilitasi, tidak ada alasan maktab tidak memfasilitasi," ujar Khanif, dalam keterangan tertulisnya, Jumat 24 Agustus 2018.
Khanif juga meminta petugas menyisir jemaah yang akan diberangkatkan ke Mekah. Bagi jemaah yang tertinggal, dia akan menanggung jemaah haji yang tertinggal karena pilihan nafar yang dilakukan.
" Kalaupun ada yang masih tertinggal, kita yang berkewajiban memberangkatkan," ujar dia.
Sejak Kamis sore, 23 Agustus 2018, jemaah haji yang mengambil nafar awal telah berangsur menuju hotel masing-masing di Mekah. Jemaah yang telah kembali ke Mekah akan melanjutkan prosesi haji, yaitu thawaf ifadhah dan sa'i.
Nafar awal merupakan keberangkatan jemaah haji dari Mina pada waktu awal, paling lambat sebelum terbenam matahari pada 12 Dzulhijah. Sedangkan nafar tsani atau nafar akhir, merupakan prosesi keberangkatan jemaah haji meninggalkan Mina pada 13 Dzulhijah setelah melontar jamarat Ula, Wustha, dan Aqobah.
Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau
