Muslim Indonesia (globalstudio.uwa.edu.au)
Dream - Kehidupan beragama umat Islam di Indonesia membuat seorang pakar Indonesia asal Amerika Serikat Ronald Lukens-Bull kagum. Jika di belahan dunia lain Islam selalu diidentikkan dengan konflik, Indonesia merupakan potret yang jauh berbeda.
Ronald memiliki istilah sendiri untuk menyebut Islam di Indonesia, 'The Peacefull Jihad' (Jihad Damai). Ronald menangkap ada fenomena yang membedakan antara Islam Indonesia dengan di negara lain, yang lebih kuat mengetengahkan perdamaian.
Pernyataan Ronald didasarkan pada peristiwa menarik yang pernah terjadi di Indonesia. Peristiwa yang dimaksud Ronald adalah kejadian di Mojokerto pada 24 Desember 2000 silam. Saat itu, Riyanto, relawan Banser Nahdatul Ulama (NU) meninggal dunia saat melakukan pengamanan sebuah gereja.
Ronald berkisah, Riyanto menemukan sebuah bom di Gereja Eben Haezersaat yang saat itu sedang menyelenggarakan Misa Natal. Riyanto bermaksud untuk menyelamatkan umat Nasrani yang sedang melakukan ibadah dengan menjauhkan bom itu dengan cara mendekapnya. Sayang, bom dalam dekapan Riyanto meledak dan dia pun meninggal.
Bagi Ronald, fakta ini sangat penting. Dia melihat bagaimana umat Islam rela mengorbankan nyawanya demi keberlangsungan ibadah umat Nasrani. Tapi, fakta ini juga dianggap aneh dan tidak masuk akal oleh masyarakat dunia.
“ Yang heran bukan hanya umat non-muslim, tetapi juga umat Islam di Pakistan dan India,” kata Ronald dikutip Dream dari laman kemenag.go.id, Jumat, 26 Juni 2015.
Penulis buku “ A Peaceful Jihad: Negotiating Identity and Modernity in Muslim Java” itu juga bertanya-tanya mengapa seorang muslim rela menyelamatkan non-muslim.
“ Riyanto beragama Islam mengorbankan nyawanya untuk umat Nasrani? Kok bisa? Tapi, inilah Indonesia!” ungkap Ronald dengan logat bahasa Indonesia yang cukup lancar. (Ism)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik