Suku Bajo
Dream - Indonesia adalah negara yang kaya dengan berbagai macam suku mendiami wilayah Nusantara. Salah satunya adalah suku Bajo yang terkenal sebagai suku nomaden yang hidupnya bergantung pada laut.
Suku Bajo sangat tangguh dan berani mengarungi lautan luas. Mereka berkeliaran bebas di sekitar laut antara Indonesia dan Filipina. Meski sudah banyak yang tinggal di daratan, tetapi ketergantungan suku ini terhadap laut belum hilang. Termasuk anak-anak mereka yang tidak bisa lepas dari laut. Mereka benar-benar berteman dan bermain dengan laut.
Keunikan suku Bajo ternyata menarik perhatian dunia, termasuk David Kaszlikowski, seorang fotografer asal Polandia. David pernah mengunjungi kampung suku Bajo pada 2010 dan mengabadikan kehidupan sehari-hari mereka.
Menurut David, suku Bajo, yang dulu sering disalahartikan sebagai perompak, saat ini tengah menghadapi bahaya kepunahan.
Suku ini telah tinggal di tepi timur laut Pulau Kalimantan selama lebih dari dua abad. Mereka mendapatkan sebagian rezekinya dari laut.
Orang-orang Bajo adalah penyelam sangat handal dan memiliki cara yang unik dalam berburu bahan makanan yang semuanya berasal dari laut. Mereka dapat menangkap ikan dengan cara menyelam tanpa bantuan alat untuk menahan napas dan berjalan di sepanjang dasar laut. Namun praktik ini mungkin sekarang sudah mulai ditinggalkan.
Suku Bajo tidak memiliki kewarganegaraan dan tinggal di rumah-rumah perahu di lepas pantai. Karena itulah mereka tidak diakui oleh pemerintah sehingga tidak memiliki akses kesehatan dan pendidikan. Hal itu membuat banyak generasi muda suku Bajo meninggalkan cara hidup di laut untuk tinggal di darat.
David, seorang fotografer spesialis petualangan dan aktivitas outdoor, menghabiskan beberapa hari dengan orang Bajo dalam upaya untuk menangkap cara bertahan hidup mereka yang unik.
Orang Bajo tinggal di rumah panggung sederhana di tengah laut dangkal. Jika hidup di darat, mereka akan tinggal tidak jauh dari laut. Mereka biasanya tinggal di pulau-pulau kecil di lepas pantai Kalimantan.
Suku Bajo adalah pemburu dan pengumpul makanan. Mereka akan menyelam dan 'berjalan-jalan' di dasar laut untuk mencari ikan, teripang dan lobster.
Dalam beberapa tahun terakhir, para pria suku Bajo menangkap ikan sambil menyelam dengan bantuan kompresor. Dengan metode ini, penyelam mendapatkan pasokan udara untuk pernapasan dari mesin kompresor yang ada di permukaan.
Penyelam yang memanfaatkan bantuan udara melalui kompresor lebih berisiko terkena penyakit dekompresi akibat terlalu lama berada di air pada kedalaman tertentu. Akibatnya adalah nyeri otot sendi dan tulang hingga kelumpuhan dan kematian.
Overfishing atau penangkapan ikan berlebihan dan perubahan iklim membuat laut tropis tandus dan kosong. Hal ini membuat hidup suku pengembara laut itu kesulitan mendapatkan makanan dengan mudah dan cepat. (Ism)
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale