Ilustrasi
Dream - AshleyMadison.com, situs yang menyediakan tempat bagi yang hobi selingkuh, kebakaran jenggot. Jutaan data pelanggannya dikabarkn berhasil dicuri peretas (hacker).
Kelompok hacker yang menamakan dirinya Impact Team berhasil masuk ke sistem AshleyMadison.com dan mencuri 9,7 Gigabita data pelanggan.
Data itu berisi rekaman percakapan, email, foto-foto asusila, alamat, dan nama dari anggota situs yang memiliki 37 juta pelanggan, termasuk pegawai negeri dan militer.
Impact Team mengancam akan mempermalukan jutaan pelanggan situs perselingkuhan yang berbasis di Kanada itu. Mereka akan menyebarkan rahasia jutaan pelanggan AshleyMadison.com di internet jika pemiliknya tidak menutup situs tersebut.
Situs dengan slogan 'Hidup itu singkat, maka selingkuhlah' ini menjanjikan keamanan data kepada pelanggannya, termasuk anonimitas, dan kesenangan bagi siapa saja yang bosan dengan pasangan mereka.
Di antara pelanggan AshleyMadison.com, terdapat 10.000 akun yang menggunakan email dengan domain pemerintah seperti .mil dan .gov. Belakangan diketahui akun itu milik karyawan National Security Agency (NSA) dan Department of Justice (DOJ), ada pula milik sejumlah pegawai negeri di Australia dan Inggris.
Tidak hanya AshleyMadison.com, kelompok hacker ini juga berhasil meretas Established Men, sebuah situs khusus bagi pria sukses yang ingin berkencan dengan 'wanita muda yang cantik'.
" ALM telah gagal menutup AshleyMadison.com dan Established Men. Kami terpaksa mengungkapkan semua data pelanggan, termasuk profil, foto, fantasi mereka, penipuan, kelicikan, dan kebodohan ALM dan anggota-anggotanya. Kini semua orang bisa melihat data mereka online," kata Impact Team dalam pernyataannya.
Kelompok hacker ini juga mengatakan 90-95 persen profil di AshleyMadison.com adalah palsu dan kebanyakan adalah pria yang menyamar sebagai wanita. Sepertinya, kelompok hacker ini hanya menyasar para pria hidung belang yang mencari mangsa di internet.
Sementara itu, ALM dalam pernyataannya pada Selasa meyakini aksi kelompok hacker yang dianggap mereka sebagai 'tindakan kriminal' itu mendapat bantuan dari orang dalam yang memiliki hubungan dengan layanan teknis AshleyMadison.com.
" Saya punya profil mereka tepat di depan saya, semua hasil pekerjaan mereka. Dia pasti orang dalam meski bukan karyawan tapi memiliki hubungan dengan layanan teknis kami," kata Biderman Krebs, CEO AshleyMadison kepada Krebs On Security.
Bulan lalu, para ahli memperingatkan perusahaan-perusahaan online bahwa data yang dicuri bisa dijual ke geng-geng kriminal atau digunakan untuk pemerasan.
Salah satu orang dalam Impact Team, yang hanya dikenal sebagai Vinnie, kepada Sky News menyebutkan data berharga tersebut kemungkinan akan dijual kepada penawar tertinggi di 'Dark Web', kumpulan situs bawah tanah yang memungkinkan orang untuk terlibat dalam kegiatan ilegal yang sering di luar jangkauan penegak hukum.