Ilustrasi Penemuan Peti Mati Berusia 2.500 Tahun Di Pemakaman Saqqara, Kairo, Mesir (Foto: Instagram/@dr_mostafa_waziry)
Dream – Para arkeolog menemukan 27 peti mati berusia 2.500 tahun terkubur di pemakaman suci, Mesir.
Para ahli mengatakan penemuan peti mati kayu berwarna-warni atau disebut sarkofagus ini merupakan salah satu penemuan luar biasa di pemakaman suci Saqqara, dekat Kairo, Mesir.
Saqqara merupakan pemakaman kuno yang digunakan selama lebih dari 3.000 tahun. Karena telah lama aktif akhirnya tempat ini ditetapkan sebagai situs warisan dunia dari Unesco.
“ Studi awal menunjukkan peti mati ini benar-benar tertutup dan belum dibuka sejak dikuburkan,” ucap Kementerian Purbakala Mesir seperti dikutip dari laman Daily Star.
Ahli Arkeologi Mesir, Mustafa Waziry dari Kementerian Pariwisata dan Purbakala memposting di Instagram yang mengumumkan penemuan luar biasa dari pemakaman kuno Saqqara.
“ Hari ini dari Saqqara, nenek moyang kita hidup kembali, nantikan pengumuman penemuan arkeologi baru ini,” tulisnya.
Awal bulan September 2020 telah ditemukan 13 sarkofagus. Kemudian penelitian lebih lanjut menemukan 14 sarkofagus lagi sehingga total ada 27 peti mati kuno.
Penemuan itu diyakini sebagai yang terbesar dari ekspedisi sejenisnya. Pernyataan kementerian mengatakan mereka berharap untuk mengungkapkan lebih banyak rahasia tentang penemuan itu segera mungkin.
Selain peti mati dari kayu, tim arkeolog juga menemukan benda lain seperti patung dan artefak yang lebih kecil di pemakaman kuno tersebut.
Meskipun telah ditemukan sebelumnya, kementerian menunda pengumuman berita tersebut sampai Menteri Purbakala Khaled al-Anani bisa mengunjungi langsung situs penggalian supaya bisa memeriksanya (sarkofagus) sendiri.
Sebagai informasi, pemakaman suci Saqqara berada di sebelah selatan Kota Kairo yang merupakan bagian dari ibu kota kuno Memphis.
Kota itu juga merupakan tempat situs Piramida Djoser berdiri kokoh dengan bentuk persegi panjang yang sangat besar.
Diketahui peti mati kuno ini ditemukan oleh tim penggalian sedalam 11 meter ke bawah tanah. Ekspedisi penggalian ini terus dilakukan untuk mencari tahu sejarah yang tepat mengenai sarkofagus.
Selama ini, Mesir mengandalkan penemuan arkeologinya sebagai sarana untuk mempromosikan pariwisata.
Namun sejak ada pandemi virus corona, sektor pariwisata di Mesir terhambat karena pembatasan perjalanan yang diberlakukan.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal