Ada Empat Kesalahan Yang Sering Dilakukan Oleh Pemilik Motor. (Foto: Shutterstock/ilustrasi)
Dream - Pada zaman serba sibuk yang membutuhkan mobilitas tinggi, kendaraan pribadi seolah telah menjadi kebutuhan. Dibandingkan sepeda motor, mobil memang menjadi pilihan paling nyaman karena bisa terhindari dari cuaca terik dan hujan.
Namun harganya mobil yang sangat mahal membuat sebagian masyarakat kita berpikir dua kali untuk membeli kendaraan roda empat ini.
Apalagi, melihat kondisi jalan yang super macet dan membuat pemilik mobil terjebak di tengah padatnya lalu lintas. Pilihan pun jatuh pada kendaraan roda dua, sepeda motor.
Dikutip dari Wahana Honda, Senin 16 Maret 2020, motor memang menjadi pilihan terbaik untuk menembus kemacetan. Sayangnya, banyak pemiliknya menggunakan kendaraannya tanpa menyadari kesalahan yang sering dilakukan.
Berikut ini rincian kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh pengendara motor.
Pertama, menunda isi angin.
Ban terasa aneh, motor pun sering kurang stabil saat melaju kencang. Biasanya, hal ini diakibatkan kurangnya tekanan angin pada ban. Ban kurang angin bisa membuat permukaannya terkoyak dan pelek bengkok.
Kedua, memakai bensin oplosan.
Biasanya ini dilakukan oleh orang-orang yang ingin berhemat. Hal ini disebabkan oleh bensin oplosan bukanlah bensin murni dan sudah dioplos dengan bahan lain.
Kalau terus memakai bensin ini, mesin motor akan rusak dan menimbulkan korosi. Lebih baik kamu mengeluarkan uang berlebih untuk membeli bensin di SPBU agar motor tetap awet.
Ketiga, mencuci motor di bawah sinar mentari.
Kebanyakan orang mencuci motornya di bawah terik matahari dengan tujuan motor cepat kering. Namun hal ini ternyata salah besar.
Cuci motor di bawah terik matahari bisa membuat warna bodi motor belang. Apalagi, kamu menggunakan sabun yang bukan untuk khusus motor.
Keempat, menggunakan sparepart palsu.
Si penjual pun sering mengklaim sparepart KW tidak jauh beda kualitasnya dengan sparepart asli. Tak disadari, motor bisa lebih mudah rusak. Kamu bisa lebih banyak mengeluarkan uang untuk perbaikan.
Dream - Sepeda motor merupakan alat transportasi yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Di kota-kota besar yang padat, motor sangat diandalkan untuk menembus macet.
Sayangnya, tak sedikit pemotor yang punya kebiasaan salah saat berkendara.
Dikutip dari Otosia, Jumat 28 Februari 2020, contoh kecil kebiasaan salah adalah menaruh dua jari di rem. Dikhawatirkan pengereman tidak efektif saat mengerem dadakan karena refleks hanya dua jari.
“ Tanpa disadari, kesalahan-kesalahan tersebut dapat memicu ketidaknyamanan dalam berkendara bahkan keadaan paling buruknya adalah dapat menyebabkan kecelakaan,” kata Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora, Ludhy Kusuma, di Bandung, Jawa Barat.
Ludhy mengatakan kebiasaan yang paling sering dilakukan pemotor adalah menggunakan dua jari yang stand by di tuas rem depan dan belakang pada motor matik serta tuas rem depan dan kopling di motor sport atau cub.
Akibatnya pengereman menjadi tidak maksimal karena cengkraman jari kita terhadap tuas rem menjadi lebih lemah.
“ Diwajibkan untuk menggunakan empat jari dalam melakukan pengereman, dikarenakan apabila kita menggunakan empat jari tuas rem akan tercengkram lebih baik sehingga pengereman dapat lebih maksimal,” kata dia.
Contoh lainnya, ada sesuatu berbahaya di depan mata dan saat itu pengemudi sedang ngebut. Kalau menggunakan dua jari, pemotor tak sempat menurunkan gas.
Yang terjadi, secara refleks, pengendara akan langsung melakukan pengereman. Namun, tuas gas belum tertutup secara sempurna sehingga dapat mengakibatkan ban depan terkunci dan membuat jatuh pada pengendara.
Dampak buruk lainnya, penggunaan dua jari dengan posisi stand by pada saat berkendara menyebabkan rasa pegal pada otot jari dan otot pergelangan tangan.
Apabila pengendara berkendara dengan jarak jauh, hal tersebut dapat membuat otot kita menjadi tegang dikarenakan otot jari yang terus-terusan berkontraksi. Ini menyebabkan menjadi lelah dalam berkendara dan tidak nyaman saat berkendara.
Penggunaan dua jari ketika berkendara hanya dilakukan di ajang balap motor saja. Penggunaan rem tersebut bertujuan untuk mengurangi kecepatan motor tanpa mengurangi akselerasi dari motor.
“ Jika digunakan dalam kehidupan sehari-hari ketika sedang berkendara di jalan raya, ini akan sangat berbahaya,” kata Ludhy.
Penggunaan jari yang benar saat melakukan pengereman yaitu menggunakan empat jari sehingga dapat memaksimalkan proses pengereman. Selain itu penggunaan rem depan dan belakang harus digunakan untuk menjaga keseimbangan dalam melakukan pengereman.
“ Cengkraman empat jari tentu akan lebih kuat di bandingkan dengan menggunakan dua jari saja,” kata Ludhy.
Dia menyarankan pengemudi untuk membiasakan tangan mengepal di handle stang kemudi. “ Ini akan membuat kita menjadi lebih nyaman dalam berkendara dan memudahkan kita untuk mengontrol laju kendaraan,” kata Ludhy.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta