Menhub Tetap Operasikan KRL Meski 3 Penumpang Positif Corona, Ini Alasannya

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Rabu, 6 Mei 2020 17:20
Menhub Tetap Operasikan KRL Meski 3 Penumpang Positif Corona, Ini Alasannya
Menhub menolak usulan anggota DPR yang meminta operasional KRL dihentikan sementara.

Dream – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan operasional kereta listrik (KRL) akan tetap berjalan meski ditemukan tiga orang penumpang yang tertular Covid-19. 

Sebelumnya dorongan untuk menghentikan moda transporatasi massal ini datang dari anggota Komisi V DPR Fraksi PPP, Nurhayati Monoarfa. Dia mengusulkan langkah tersebut setelah ditemukan 3 kasus penumpang KRL yang positif corona dan ditakutkan akan mendorong penyebaran virus lebih luas.

Budi Karya dalam rapat virtual dengan Komisi V DPR RI menyampaikan tak bisa meluluskan permintaan dari anggota DPR tersebut. Menurutnya, KRL masih dibutuhkan bagi masyarakat kecil yang mengandalkan transportasi murah untuk bekerja dan bepergian.

" Saya berbeda pendapat, ibu tahu bahwa KRL ini setiap hari biasanya 1 juta (yang naik), sekarang hanya 20 persennya, 20 ribu saja kemungkinan. Siapa yang naik? Yang naik itu rakyat kecil yang masih harus kerja, bu," ujar Menhub dalam rapat virtual bersama Komisi V DPR, Rabu 6 Mei 2020, dikutip dari Liputan6.com, Rabu 6 Mei 2020.

Moda transportasi alternatif yang lain dinilai tidak sesuai dengan pengeluaran  rata-rata penumpang KRL. Menurut Menhub, dengan KRL, para penumpang cukup mengeluarkan biaya perjalanannya sekitar Rp 4 ribu.

" Kalau naik taksi dia bisa keluarkan Rp20 ribu bahkan bisa Rp100 ribu," katanya.

Mempertimbangkan hal tersebut, Kemenhub memutuskan operasional KRL akan tetap berjalan namun dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat.

Protokol tersebut seperti memastikan mesin-mesin pengecekan kesehatan bekerja dengan baik untuk mengukur suhu tubuh, lalu memperhatikan gejala sakit pada penumpang dan menerapkan aturan jaga jarak.(Sah)

1 dari 2 halaman

Tiga Penumpang KRL Positif

Sebelumnya, tiga penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) yang dinyatakan positif corona covid-19 merupakan warga Kota Bogor, Jawa Barat.

Dua dari ketiga pasien tersebut merupakan warga Jakarta, dan lainnya asal Sukabumi.

" Ketiganya laki-laki. Tidak ada warga Kota Bogor. Hasil telusur kami, dua orang tinggal di Jakarta, satu orang tinggal di Sukabumi," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, pada Senin 4 Mei 2020.

Sebelumnya, tiga dari 325 penumpang KRL dinyatakan terpapar virus Corona setelah dilakukan tes swab di Stasiun Bogor pada 27 Juli 2020.

Retno menjelaskan, ketiga penumpang yang terkonfirmasi positif Corona tersebut diketahui bekerja di Jakarta dan kini sudah mendapatkan penanganan oleh masing-masing Dinas Kesehatan sesuai domisili mereka, yakni DKI Jakarta dan Sukabumi.

" Setiap hari menggunakan KRL. Yang orang Sukabumi kerja di Jakarta. Dua orang lagi juga sama kerja di Jakarta tapi waktu itu sedang bertugas ke Bogor," kata Retno.

(Sumber: Liputan6.com/Athika Rahma)

2 dari 2 halaman

Tiga Penumpang KRL Bogor-Jakarta Positif Covid-19

Dream - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyatakan terdapat temuan tiga penumpang KRL dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Data ini didapat dari hasil tes Swab yang dijalankan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar kepara 325 penumpang KRL di Stasiun Bogor pada 27 April 2020 lalu.

" 3 positif Covid-19 dari 325 penumpang KRL Bogor-Jakarta yang kami sampling dengan test swab PCR," ucap Ridwan di Twitter.

Ridwan mengatakan temuan tersebut menunjukkan potensi penularan Covid-19 di KRL sebagai transportasi umum. Sehingga, diperlukan tindak lanjut terkait temuan tersebut.

 

 

" Ini artinya KRL yang masih padat bisa menjadi transportasi OTG (Orang tanpa Gejala), pembawa virus. PSBB bisa gagal," jelas Ridwan.

Ridwan mengatakan telah melaporkan hal ini ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat dan Kementerian Perhubungan. Dia juga berharap PT KCI selaku pengelola KRL dapat menanggapi hal ini dengan serius.

" Sudah dilaporkan ke gugus tugas pusat dan Kemenhub. Semoga ada respons terukur dari pihak operator KRL," ucap Ridwan.

Beri Komentar