Ilustrasi Rem Motor. (Foto: Shutterstock)
Dream - Selang rem merupakan salah satu komponen penting dalam pengereman yang harus dijaga dengan baik. Dengan begitu, fungsi rem tidak akan terganggu.
Dikutip dari Federal Oil, Rabu 11 November 2020, rem adalah bagian yang krusial dalam kendaraan bermotor.
Jika tidak ada rem, motor yang digunakan bisa rusak hingga berakibat pada kecelakaan. Pada rem, terdapat sebuah bagian yang juga tak kalah penting, yaitu selang rem.
Agar selang rem tidak rusak, kamu harus selalu mengecek kondisi selang untuk menghindari kebocoran, retak, rusak, atau aus. Cara mengeceknya mudah untuk dilakukan.
Kamu hanya perlu meletakan sepeda motor dalam keadaan tegak lurus dengan bagian kemudi.
Selanjutnya, menyetel main tuas rem. Sekadar informasi, main tuas pada rem punya jarak tertentu. Kamu harus menyetelnya dengan memutar mur pada rem hingga berjarak 15-25 mm..
Kemudian periksa ketinggian cairan rem. Jika di bawah garis batas, kamu bisa menambah cairan rem sampai sesuai spesifikasi.
Periksa cairan juga jika menyentuh selisih 2.500 km. Selangnya sebaiknya diganti setiap empat tahun sekali.
Yang terakhir, kamu harus memeriksa kanvas rem. Sepeda motor dilengkapi dengan indikator yang bisa menunjukkan batas pemakaian kanvas rem. Kamu harus memeriksanya agar rem bisa berfungsi dengan lebih optimal lagi.
Dream – Selain mesin, komponen kendaraan yang tak boleh luput dari perhatian adalah sistem pengereman. Dengan kondisi rem yang berfungsi optimal, keselamatan pengendara kendaraan bermotor akan terjamin.
Banyak kasus kecelakaan fatal terjadi karena rem yang tak berfungsi dengan baik.
Untuk sepeda motor, sistem rem umumnya dibagi menjadi dua jenis yaitu rem dengan sistem mekanis dan rem dengan sistem hidrolik. Diantara kedua jenis rem tersebut yang perlu mendapatkan perhatian lebih adalah pada jenis rem hidrolik.
" Ada beberapa poin yang harus diperhatikan oleh pemilik sepeda motor agar kerja dari sistem rem hidrolik ini bekerja dengan baik," kata Asisten Manajer Technical Training PT Daya Adicipta Motora (ADM), Ade Rohman, dikutip dari Otosia, Kamis 11 April 2019.
Ade menjelaskan ada delapan hal yang harus diperhatikan pemilik sepeda motor dengan sistem pengereman hodrolik. Pertama, mengganti minyak rem setiap dua tahun sekali atau setiap jarak 24 ribu kilometer.
Kedua, memeriksa secara visual minyak rem di tangki master rem, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Ketiga, memeriksa apakah minyak rem sudah menyentuh tanda “ lower” alias level paling bawah. Kalau sudah menyentuh, perlu diperiksa apakah kuantitas minyak rem berkurang atau kampasnya sudah mulai aus.
“ Semakin aus pad set atau kampas rem akan menurunkan level permukaan minyak rem di tank master rem,” kata dia.
Keempat, mengisi tangki master rem dengan minyak rem sampai menyentuh level upper. Ini dilakukan apabila minyak rem masih kurang setelah mengganti kampas rem.
Kelima, jangan mengisi minyak rem kalau kondisinya sudah menyentuh level upper atau paling atas.
Keenam, untuk memeriksa kualitas dari minyak rem, kamu bisa mengeceknya dari warnanya. Kalau warnanya semakin gelap, artinya kualitasnya sudah semakin berkurang.
Ketujuh, menggunakan minyak rem jenis DOT 4. Jenis minyak ini bisa menahan panas yang lebih baik. Suhu panas dihasilkan ketika motor sedang direm.
Kedelapan, mengganti seal master rem kalau terasa ada yang ganjil saat pengereman. Ade mengatakan yang biasa dikeluhkan konsumen adalah handle rem yang terasa blong ketika ditekan.
“ Atau, justru handle rem yang sangat keras, tapi kendaraan tidak menurun kecepatannya,” kata dia.
Nah jika kedelapan pemeriksaan itu sudah dilakukan, kamu siap berangkat dengan motor kesayanganmu.(Sah)
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur