Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
Dream - Setelah bercerai dari Basuki Tjahaja Purnama, Veronica Tan seolah hilang tanpa kabar. Ia sempat vakum dari media sosial dan kembali sekitar April lalu.
Tak banyak yang bisa dikulik dari kehidupan Veronica lewat Instagram. Tapi rupanya, ibu tiga anak itu masih tetap aktif membina masyarakat bersama pemerintah.
Ia memastikan proyek yang dibinanya bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) DKI Jakarta berjalan dengan lancar. Proyek tersebut merupakan program binaan untuk ibu-ibu relokasi di Rusun Marunda.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
" Waktu itu sebagai ketua Dekranas, saya memikirkan kegiatan kreatif apa sih yang bisa diberikan untuk Jakarta. Lantai dasar rusun kan kosong, kita juga gak mau ibu-ibu pergi kerja meninggalkan anak. Jadi kenapa tidak diberdayakan dengan kegiatan kreatif di rusun," ujarnya di talkshow Fashionlink Market Jakarta Fashion Week (JFW) 2020, Senayan City, Jakarta, pekan lalu.
Mantan istri Ahok kemudian merangkul ibu-ibu rusun yang sebagian besar merupakan mantan buruh cuci di pabrik. Tak sendiri, ia bekerjasama dengan desainer Wendy Sibrani.
Ia mencetuskan ide untuk membuat batik khas Jakarta. " Apa ya, yang bisa menggambarkan Jakarta. Jangan ondel-ondel terus, masa gak ada sih yg lain?" ungkapnya.
Wendy Sibrani kemudian mewujudkan keinginan Veronica untuk membuat motif anti mainstream yang tetap mencerminkan Jakarta.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
" Banyak motif kuno yang saya tarik sehingga hasilnya lebih modern. Seperti kembang kelapa yang ada di hiasan delman, serangga, pakis dan satwa endemik di Pulau Seribu, burung kipasan belang," kata Wendy.
Melatih ibu-ibu rusun dalam membatik ternyata tak semudah yang dibayangkan Veronica. Di percobaan pertama, ada sekitar 100 orang yang mendaftar dan hanya menyisakan dua orang.
" Mereka asalnya dari buruh cuci yang melakukan pekerjaan fisik dan kasar. Ketika disuruh bersabar dan bekerja dengan halus untuk membatik ya tidak mudah," ujar Irma G. Sinurat, pembina Batik Marunda.
Veronica tak menyerah dan terus merekrut ibu-iu dari rusun sekitar. " Ibu (Veronica) buka lagi di Rawa Bebek dan Pesakih," imbuhnya.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
Jerih payah Veronica mulai terbayarkan. Sekarang, ada sekitar 16 ibu-ibu yang rutin membatik. Pembagian tugas dilakukan sesuai keahlian mayoritas pekerja.
Kegiatan mencanting dilakukan di Rawa Bebek, dilanjutkan dengan mencelup di Marunda dan proses akhir di Pesakih.
Tak sedikit ibu-ibu yang merasa terbantu dengan program tersebut. Bahkan beberapa di antara mereka sangat ketagihan dan rajin menghasilkan kain.
Kain tersebut kemudian diolah menjadi busana stylish dengan merek Batik Marunda. Harganya dijual mulai dari Rp1,5 juta. Upah dihitung berdasarkan kemampuan peserta menghasilkan kain.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
" Rata-rata mereka bisa dapat Rp1 juta, kalau rajin bisa lebih. Tidak kerja terus, mereka bisa datang sewaktu-waktu untuk membatik dan naik ke rusun untuk mengurus keluarga," jelas Veronica.
Wanita 42 tahun itu bertekad untuk terus mengembangkan batik khas Jakarta bersama ibu-ibu rusun.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
" Kalau kita tulus, yuk kita ajarkan ibu-ibu. Saya ingin ibu-bu bisa jadi penjahit, suatu saat mungkin bisa jadi desainer. Bisa jualan dengan konsep yang benar dan semoga Jakarta benar-benar bisa punya batik khasnya sendiri," pungkasnya.
Dream - Veronica Tan memperlihatkan penampilan terbarunya di hadapan publik. Mantan istri Basuki Tjahaja Purnama itu turut meramaikan Jakarta Fashion Week (JFW) 2020.
Veronica hadir sebagai pembicara di sebuah sesi talkshow bersama Dekranasda DKI Jakarta. Mata penonton sudah tersangkut pada Veronica, ketika wanita 42 tahun itu masuk ke area Fashionlink Showroom & Market.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
Tanpa barang branded, ibu tiga anak itu tampil menawan berbalut batik. Ia memakai midi dress bersiluet A-line. Warna hitam menjadi dasar dari kain batik Veronica.
Jika diperharikan, baju tersebut tak hanya terdiri dari motif batik yang tersebar di bagian atas. Kain dibuat dengan kombinasi batik khas Marunda sulaman yang dibuat oleh salah satu penghuni rumah susun.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
" Ini dirajut sama ibu rusun (rumah susun) yang dilatih untuk menyulam. Karena sulaman kalau dijual begitu aja agak sulit, makanya dijadikan satu dengan batik," ujar Veronica di JFW 2020, Senayan City, Jakarta, Jumat 25 Oktober 2019.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
Penampilan simpel dipermanis dengan gold beacelet dan pump heels berwarna krem. Ia tampil memakai gaya rambut pendek andalan serta polesan makeup super tipis.
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
Wanita 42 tahun itu memilih setia dengan batik meski banyak fashion item yang lebih modern. " Sebagai orang Indonesia yang merupakan tempat asalnya batik, saya tidak akan berhenti mencintai batik. Sudah jadi tugas kita untuk meneruskam legasi batik ke generasi selanjutnya," kata lulusan Universitas Pelita Harapan itu. x Firman Nurimansyah
Foto: Annisa Mutiara Asharini/Dream
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib