Ilustrasi/Foto: Shutterstock
Dream - Saat menstruasi, kebersihan area kewanitaan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) perlu disosialisasikan dan diterapkan oleh semua perempuan saat menstruasi.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Laurier tahun 2023, bahwa frekuensi ganti pembalut selama 4 jam sekali hanya dilakukan oleh 28% perempuan Indonesia. Selebihnya mengganti pembalut di atas 4 jam, atau bahkan 11 jam sekali.
Hal ini tentunya dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan reproduksi perempuan karena dapat menimbulkan kuman dan bakteri yang menyebabkan penyakit di area vagina seperti infeksi saluran kencing, infeksi saluran reproduksi, iritasi pada kulit, bau tidak sedap, dan juga bakteri.
“ Mengganti pembalut tiap 4 jam sekali saat menstruasi merupakan salah satu upaya menjaga kesehatan kulit di area vagina dan organ reproduksi yang disarankan oleh para ahli,” kata Rosita, Associate Vice President Marketing Kao Indonesia pada keterangan tertulis yang diterima Dream.
Selain mengganti pembalut 4 jam sekali banyak sekali upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan area reproduksi.
" Upaya lainnya seperti cara membasuh dari arah depan ke belakang setelah buang air dan menggunakan pakaian dalam berbahan katun,” kata Rosita.
Untuk mendukung al itu, Laurier mengambil peran untuk melakukan edukasi dimulai dari remaja putri usia sekolah agar dapat memiliki kesadaran akan pentingnya MKM. Mulai saat pertama kali mereka memasuki periode menstruasi.
Kurangnya informasi tentang bagaimana cara yang tepat dalam menjaga kebersihan saat menstruasi, tentunya menjadi salah satu penyebab banyaknya perempuan yang tidak menerapkan Manajemen Kebersihan Menstruasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan UNICEF2, 1 dari 4 anak di Indonesia tidak pernah mendapatkan informasi seputar menstruasi sebelum mereka menstruasi pertama kali.
Mereka kerap kali mereka merasa malu, ketakutan, dan menangis belum siap ketika mendapatkan menstruasi pertama. Hal tersebut diperparah dengan tidak validnya informasi yang mereka peroleh dari orang tua sebagai sumber utama informasi.
“ Kebersihan saat menstruasi menjadi salah satu kunci kesehatan reproduksi perempuan dan pada dasarnya dapat dilakukan dengan mudah. Untuk menjaga kebersihan menstruasi dapat dilakukan baik dari dalam tubuh seperti menjaga pola makan bergizi, olahraga teratur (tetap aktif) dan juga dari luar tubuh seperti rajin mengganti pembalut setiap 4 jam sekali atau segera saat pembalut terasa lembap atau penuh walaupun durasi penggunaannya belum 4 jam,” ujar dr. Anggara Mahardika, SpOG, Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi RI pada kesempatan yang sama.
Dream - Berbagai faktor dapat menyebabkan sakit kepala, termasuk faktor genetik dan penuaan. Perubahan hormonal sering dikaitkan dengan sakit kepala pada wanita.
Hal inilah yang menjadi alasan mengapa banyak wanita mengalami sakit kepala karena perubahan hormon saat menstruasi. Berdasarkan data The National Migraine Centre dalam The Journal of Headache and Pain oleh BMC dikutip dari Boldsky, bahwa lebih dari separuh wanita mengalami migrain selama menstruasi.
Ketika migrain menyerang saat menstruasi, berikut beberapa cara yang bisa Sahabat Dream coba untuk mengatasinya.
(Sumber: Boldsky)
Dream - Setelah melahirkan, tubuh ibu akan langsung beradaptasi untuk " tugas" baru, yaitu menyusui. Sambil mengurus bayi, menyusui dan beradaptasi dengan banyak hal, perubahan memang terjadi secara drastis.
Hal tersebut juga berdampak pada kondisi kesehatan ibu. Saat menyusui, ibu juga kerap mengalami nyeri di payudara, pegal, migrain. Untuk kelauhan migrain, kadang sangat menganggu sampai membuat ibu kehilangan nafsu makan dan muntah.
Migrain dapat berupa sensasi berdenyut hebat di sekitar kepala. Kondisi ini dapat bertahan selama 2-3 hari, yang dapat membuat ibu merasa terganggu. Hal ini juga kadang disertai leher kaku, penglihatan kabur, dan mual serta muntah.
Ada empat penyebab ibu menyusui seringkali mengalami serangan migrain. Apa saja?
Perubahan Hormon
Migrain dapat terjadi karena perubahan hormonal. Saat menyusui, sang ibu melepaskan hormon oksitosin yang menyebabkan kontraksi saluran susu dan memicu sakit kepala parah. Pelepasan hormon oksitosin ini yang dapat memicu kondisi sakit kepala migrain.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati