Ayu Pratiwi (Instagram @ayupratiwi)
Dream - Ingat Ayu Pratiwi? Sejak main film Kiamat Sudah Dekat pada 2003, wajah wanita blasteran Jawa-Ternate ini mulai menghiasi layar televisi.
Dia bermain dalam sederet judul sinetron dan film televisi (FTV). Kini Ayu sudah berhijab. Berbagai pujian pun dilontarkan para penggemarnya.
Puteri Indonesia Pariwisata 2009 ini makin cantik dan memesona. Gaya busananya yang modis juga terbilang santun.

Seperti look satu ini, Ayu mengenakan kemeja stripe yang dipadukan rok cokelat beraksen pita. Hijab segiempat yang dikenakan berwarna senada membuatnya tampil anggun.
Ayu juga memakai slip on putih yang kekinian. Gaya modis dan santai bintang sinetron Para Pencari Tuhan ini cocok untuk hijaber hangout.

Tunik cokelat jadi pilihan Ayu di Medina. Agar terlihat menarik, Ayu memadukannya dengan kulot hitam dan pashmina leopard. Penampilannya terlihat santun.

Kali ini Ayu tampil menawan dengan abaya bentuk A-lin berwarna ungu. Abaya itu diberi aksen flare dibagina lengan. Scraf segiempat warna pastel dibuat simpel menutupi dada. Sehingga kesan santun terlihat di outfit-nya.

Tunik jadi pilihan Ayu. Busana ini memang cocok dikenakan saat hangout. Warna biru yang cerah dipadukan dengan pants hitam dan hijab mustard. Untuk melengkapi, slip on leather menghiasi kedua kakinya.
© Anna Muzychuk, Baju Putih, Akan Kehilangan Dua Gelar Juara Cepat (fotoL Shutterstock)
Dream - Arab Saudi baru saja mengizinkan permainan catur ditandai dengan Kejuaraan Dunia Catur Cepat dan Blitz Raja Salman. Kejuaraan tersebut mengundang juara dunia catur cepat dan blitz asal Ukraina Anna Muzychuk untuk ikut serta.
Tetapi, usaha bertahun-tahun mendapatkan gelar juara dunia catur Muzychuk harus sirna karena alasan memakai abaya dan hijab. Di akhir tahun ini, dia kemungkinan akan kehilangan dua gelar juara dunia catur cepat.
" [Saya memutuskan] tidak mengikuti aturan bermain seseorang, tidak akan memakai abaya, menolak larangan keluar rumah, serta menjadi mahluk yang dinomorduakan," kata Muzychuk, dikutip Dream dari The Independent, Kamis, 28 Desember 2017.
Muzychuk sebetulnya telah menantikan perlawanan dari pesaingnya guna mempertahankan juara turnamen di Doha, Qatar, 2016. Tetapi, pada kompetisi tahun ini, pertandingan itu diambil alih pesaing politik Qatar yaitu Arab Saudi.
Bagi Muzychuk dan saudara perempuannya Mariya, catur pro lainnya, penolakan mereka mengikuti aturan itu karena Kerajaan Arab Saudi tidak memperlakukan wanita dengan sesuatu yang mendekati kesetaraan.
" Tepat satu tahun yang lalu saya memenangkan dua gelar ini dan tentang orang paling bahagia di dunia catur tapi kali ini saya merasa sangat buruk," ucap dia.
Tapi bukan hanya wanita yang memiliki masalah dengan turnamen catur di Arab Saudi tersebut. Para tiga pecatur asal Israel juga mengaku tak mendapatkan visa untuk berpartisipasi dalam turnamen tersebut.
" Semua hal lain itu mengganggu, tapi hal yang paling menjengkelkan adalah hampir tidak ada yang benar-benar peduli," ujar Muzychuk.
Arab Saudi telah membayar US$1,5 juta, setara Rp20 miliar, untuk mendapatkan lisensi penyelenggaraan kejuaraan catur tersebut.
Turnamen catur dunia yang pertama kali digelar di Arab Saudi tersebut menjadi kontroversi setelah, dua tahun lalu, ulama tertinggi Arab Saudi Syeikh Abdulaziz al Syeikh memfatwa haram catur. Alasannya, catur dapat menghabiskan waktu percuma.
Catur cepat biasanya diberi batasan waktu. Catur cepat hanya memiliki waktu 15 menit permainan dan blitz hanya 10 menit.
(Sah)
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
