Bisakah Wanita Hamil Tanpa Penetrasi?

Reporter : Cynthia Amanda Male
Jumat, 2 Oktober 2020 13:13
Bisakah Wanita Hamil Tanpa Penetrasi?
Cek faktanya.

Dream - Sebagian orang masih percaya bahwa kehamilan dapat terjadi tanpa harus melakukan penetrasi. Hal ini tidak sepenuhnya salah.

Kehamilan dapat terjadi jika sperma pada air mani atau cairan pre ejakulasi bertemu dengan sel telur dan terjadilah pembuahan.

Bertemunya sperma dengan sel telur bisa terjadi hanya dengan menyentuh kemaluan wanita. Namun, hal ini bisa terjadi ketika jari pria terkena cairan pre ejakulasi yang mengandung sperma aktif.

Fenomena ini disebut virgin pregnancy. Penelitian yang melibatkan 7.870 wanita hamil mendapati 0,8 persen kehamilan yang terjadi tanpa hubungan seks lewat miss V.

Meski bisa berpotensi menyebabkan kehamilan, namun fingering bisa berujung iritasi pada miss V. Iritasi akan membuat miss V terasa gatal, memerah dan berujung infeksi.

Fingering juga menyebabkan perdarahan pada miss V. Dilansir Sehatq.com, berikut penyebab perdarahan pada miss V saat fingering.

1 dari 2 halaman

Iritasi serviks

Masalah Miss V

Hal ini dapat terjadi akibat memasukkan jari terlalu dalam dan menyebabkan iritasi pada serviks. Kondisi yang disebut servisitis ini dapat menyebabkan infeksi menular seksual (IMS).

Polip serviks

Ini bisa terjadi pada wanita yang memiliki polip pada serviks. Fingering bisa menyebabkan trauma dan berujung pada perdarahan.

Miss V terlalu kering

Fingering pada miss V yang terlalu kering dapat menyebabkan perdarahan akibat gesekan. Hindari melakukan fingering ketika merasa kurang nyaman atau sakit.

2 dari 2 halaman

Pra menstruasi dan menstruasi

Masalah Miss V

Jika melakukan fingering mendekati atau saat jadwal menstruasi, jari pria bisa terkena darah pra menstruasi atau menstruasi.

Infeksi saluran rahim

Wanita yang mengalami infeksi saluran rahim akan lebih sensitif untuk mengalami perdarahan. Apalagi, jika sering melakukan fingering.

Kanker

Perdarahan yang terjadi akibat fingering bisa menjadi pertanda kanker serviks. Meski kemungkinannya kecil, namun sebaiknya kamu melakukan cek rutin dan pap smear.

(Sumber: Sehatq.com)

Beri Komentar