Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Memasuki pergantian bulan, Facebook mengubah tampilannya. Juru bicara Facebook menyakinkan ubahan ini bukanlah keisengan bulan April, atau April Mop.
" Fitur baru ini bukan lelucon April Mop," ucap Manajer Produk Facebook, Ramya Sethuraman, dilaporkan CNet, Senin, 1 April 2019.
" Ini pertama kalinya kami membangun informasi tentang sistem peringkat yang bekerja langsung dalam aplikasi," kata dia.
Ramya menyebut, dengan tampilan baru tersebut, pengguna dapat mengetahui alasan kemunculan unggahan tersebut.
" Pengguna dapat mengetuk unggahan dan iklan yang berada di news feed, mendapatkan kontek kenapa unggahan dan iklan itu muncul dan mengambil aksi untuk mempersonalisasi yang terlihat," ujar dia.
Tampilan baru Facebook
Dari penjelasan Ramya, fungsi tampilan baru itu untuk menunjukkan ke pengguna data apa saja yang akan menyebabkan unggahan itu diprioritaskan di layar pengguna. Seberapa sering pengguna menyukai unggahan seseorang, terlibat interaksi pada video atau teks atau beberapa informasi yang diunggah.
Dengan pembaruan ini, pengguna dapat `memberi tahu` Facebook metrik apa yang paling ingin diangkat. Langkah ini guna memberi transparansi kepada pengguna sesuai tuntutan parlemen Amerika Serikat saat mengundang bos Facebook, Mark Zuckerberg.
Ramya mengatakan, fitur ini akan muncul pekan ini dan tersedia untuk seluruh pengguna Facebook pada pertengahan Mei.(Sah)
Dream - Facebook mengumumkan pelarangan terhadap konten bertema supremasi kulit putih. Keputusan itu dibuat setelah muncul desakan dari kelompok-kelompok hak sipil dan sejarawan kulit hitam.
" Jelas bahwa konsep mengenai kelompok kebencian terorganisir tidak akan punya tempat di layanan kami," kata Facebook, dilaporkan CNet.
Facebook sebetulnya telah melarang, perlakuan kebencian terhadap orang-orang berdasarkan karakter ras, etnis, dan agama. Tetapi, sejumlah aktivis hak asasi manusia dan cendekiawan berpendapat ada celah untuk memungkinkan beredarnya konten supremasi kulit putih.
Investigasi yang diterbitkan Motherboard menyebut, terdapat celah munculnya supremasi kulit putih di Facebook. Setelah peristiwa mematikan yang dilakukan kelompok Neo-Nazi di Charlottesville, Virginia, 2017, barulah Facebook mengkategorikan supremasi kulit putih sebagai ujaran kebencian.
Meski begitu, ada pengecualian yang diberikan Facebook. Sebab, Facebook menganggap nasionalisme dan separitisme kulit putih terkait dengan hal-hal yang membanggakan Amerika Serikat, misalnya, menjadi bagian penting dari identitas masyarakat.
Kamus Merriam-Webster membedakan istilah nasionalis putih dan supremasi kulit putih dengan perbedaan yang tipis. Supremasi kulit putih percaya keunggulan warga kulit putih ketimbang warga lain.
Sementara itu, nasionalis kulit putih didefinisikan sebagai `salah satu kelompok kulit putih militan yang mendukung supremasi kulit putih dan menganjurkan pemisahan ras`.
Facebook mengatakan, pasca regulasi diberlakukan, pengguna masih bisa mengungkapkan kebanggaan terhadap warisan etnis mereka. Tapi, dukungan terhadap nasionalisme putih dan supremasi kulit putih tidak akan ditoleransi.
Presiden Change of Color, Rashad Robinson mengapresiasi kebijakan baru Facebook tersebut.
" Change of Color telah memberi tahu Facebook bertahun-tahun lalu mengenai bahaya dan meningkatnya kaum nasionalis kulit putih, dan hari ini, kami senang melihat pimpinan Facebook mengambil langkah penting memperbaiki kebijakan," kata Rashad.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya