Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, Ingin Memperkuat Industri Otomotif Dalam Negeri. (Foto: Kementerian Perindustrian)
Dream - Kementerian Perindustrian terus memperkuat daya saing industri otomotif di dalam negeri melalui struktur manufaktur. Salah satu langkah yang dilakukan adalah mendorong peningkatan investasi untuk menumbuhkan industri komponen kendaraan.
Dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Jumat 6 Maret 2020, saat ini ada 700 industri komponen yang mendukung sektor otomotif. Jumlah ini perlu terus dipacu.
“ Namun, yang terpenting saat ini, kita harus mengoptimalkan dari potensi yang ada untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta.
Industri otomotif merupakan satu dari lima sektor manufaktur yang mendapatkan prioritas pengembangan, terutama dalam memasuki era industri 4.0. Ini sesuai dengan implementasi peta jalan “ Making Indonesia 4.0.”
“ Selama ini industri otomotif memberikan kontribusi yang cukup signfikan bagi perekonomian nasional, termasuk berperan pada tumbuhnya indeks PMI manufaktur Indonesia,” kata Agus.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh IHS Markit, Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia mengalami kenaikan dari 49,3 pada bulan Januari ke posisi 51,9 di Februari 2020. Poin di atas 50 menandakan geliat industri dalam fase ekspansif.
Sementara itu, sumbangsih lainnya diperlihatkan dari capaian ekspor kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang menujukkan tren posistif.
Pada tahun 2019, jumlah ekspor kendaraan Completely Build Up (CBU) tercatat 332 ribu unit atau naik 25,5% dari tahun sebelumnya. Selain itu, ekspor kendaraan Completely Knock Down (CKD) sebanyak 511 ribu set atau naik 523,5 persen daripada tahun 2018.
Agus yakin laju industri otomotif di Indonesia masih bisa diakselerasi pada tahun ini, apalagi kondisi tekanan ekonomi global hingga dampak wabah virus corona. Kementerian Perindustrian memasang target pertumbuhan industri otomotif bisa menyentuh 6 persen pada 2020.
“ Kami semua harus punya semangat optimisme dalam membangun industri karena akan berdampak luas terhadap perekonomian,” kata dia.
Misalnya, devisa bertambah dan tenaga kerja terserap. Upaya konkretnya perlu dilakukan melalui sinergi antara pemerintah dengan pelaku industri. Pemerintah ingin menciptakan iklim usaha yang kondusif di sektor ini dengan memberikan kemudahan perizinan dan insentif fiskal.
“ Misalnya, insentif terbaru adalah super tax deduction. Langkah ini untuk meningkatkan investasi dalam hal menciptakan inovasi dan penguatan kompetensi sumber daya manusia industri,” kata dia.
Agus juga tak memberikan izin impor truk bekas di dalam negeri. Tujuannya untuk melindungi industri otomotif di dalam negeri.
“ Proteksi ini diberikan untuk meningkatkan utilisasi industri kita. Jadi, saya memastikan bahwa impor itu tidak terjadi, kecuali memang belum bisa diproduksi di dalam negeri,” kata dia.
Kementerian ini mendorong pelaku industri kendaraan niaga dapat mendongkrak produktivitasnya yang kompetitif dan inovatif dalam rangka memenuhi permintaan konsumen, mulai dari mendukung kebutuhan pembangunan infrastruktur, logistik, hingga wirausaha.
“ Kami melihat industri ini punya kemampuan dan utilisasinya masih bisa ditingkatkan. Untuk itu tidak perlu impor truk bekas agar tidak menciderai sektor ini,” kata dia.
Pihaknya dan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) akan saling berkolaborasi mempertajam sektor otomotif di dalam negeri. Apalagi, pemerintah memasang target ekspor untuk kendaraan CBU Indonesia bisa menembus 1 juta unit pada tahun 2024.
“ Kami terus berkoordinasi dengan Gaikindo, termasuk mengenai terjaganya kebutuhan bahan baku di tengah dampak Covid-19. Rata-rata industri otomotif ini masih punya cadangan bahan baku yang cukup. Kami juga mengikuti informasi bahwa beberapa industri di China dan Jepang, mulai kembali normal berproduksi,” kata dia.
Dream - Virus corona tak hanya memaksa produsen-produsen otomotif menghentikan produksi kendaraannya. Mereka yang memiliki ruang pameran seperti museum juga harus menutup fasilitas tersebut.
Salah satunya dilakukan pembuat mobil mewah Ferrari yang menutup sementara dua museumnya di Italia, yaitu di Maranello dan Modena. Penutupan ini dilakukan atas permintaan dari pemerintah setempat.
Dikutip dari Otosia yang melansir CNBC, Selasa 3 Maret 2020, penutupan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona di Maranello. Dilaporkan sudah ada 220 kasus Covid-19 di Italia.
![]()
Ferrari menyatakan siap melakukan beberapa langkah pencegahan baru jika diperlukan.
Virus corona yang menyerang Italia telah menyebabkan harga saham Ferrari turun 5 persen sejak sepekan yang lalu, 24 Februari 2020.
Belasan kota yang berada di wilayah Lombardy Italia, termasuk Milan dan Maranello juga telah mengunci diri dari kunjungan wisatawan. Sekolah, pusat bisnis, dan restoran ditutup, serta membatalkan acara publik.
Tak hanya Ferrari, dua pabrikan motor, Ducati dan Piaggio juga menutup museumnya. Melalui situs resmi perusahaan, Ducati memutuskan untuk menutup sementara museum mereka di Italia, sekaligus melarang berbagai kunjungan ke fasilitas produksi.
" Kami menginformasikan, mengikuti instruksi yang diterima dari Pemerintah Emilia-Romagna dan Kementerian Kesehatan, semua kunjungan ke museum, pabrik, dan Physichal Education Laboratory in Motorbike dilarang dari 24 Februari 2020 sampai Maret 2020," tulis Ducati.
Tak hanya itu, mengutip dari Bennetts.co.uk, hal serupa juga dilakukan oleh Piaggio. Pabrikan skuter legendaris tersebut pun menutup museum mereka yang berada di Pontedera, mulai 25 Februari lalu hingga waktu yang belum ditentukan.
" Secepatnya setelah kondisi kesehatan darurat diturunkan, museum akan kami buka kembali untuk umum," seperti dikutip dari situs resmi Piaggio Italia.
Dream - India akan menggelar pameran India’s Auto Expo dalam waktu dekat. Namun, kebijakan asosiasi produsen otomotif setempat melarang orang-orang Tiongkok untuk hadir karena virus corona.
Padahal, mobil-mobil buatan Tiongkok ikut mejeng dalam pameran ini. Hal ini diungkapkan oleh juru bicara asosiasi otomotif setempat.
Dikutip dari BBC, Senin 10 Februari 2020, kebijakan itu bertujuan untuk mencegah perluasan penyebaran virus corona.
![]()
Tak hanya itu, di pameran ini, gelaran besar di Asia juga akan “ kehilangan” delegasi yang biasa datang dari perusahaan Tiongkok karena larangan bepergian.
Penjualan otomotif diprediksi bakal merosot. Hal ini disebabkan oleh produsen-produsen otomotif di Tiongkok yang `tutup warung` sementara akibat penyebaran virus corona.
X
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
