Congrats, Shopee Jadi Platform Utama Jualan Online UMKM Berdasarkan Riset INDEF

Reporter : Editor Dream.co.id
Senin, 29 Januari 2024 07:10
Congrats, Shopee Jadi Platform Utama Jualan Online UMKM Berdasarkan Riset INDEF
Sebanyak 50% responden UMKM memilih Shopee sebagai platform utama jualan mereka.

1 dari 11 halaman

© Shopee berhasil jadi platform utama jualan para UMKM. 2024 dream.co.id

2 dari 11 halaman

Kemunculan platform e-commerce memang jadi inovasi tersendiri yang memudahkan gaya hidup masyarakat modern, Terlebih di tengah aktivitas yang padat, bisa mendapatkan segala kebutuhan dengan praktis jelas jadi hal yang mendukung gaya hidup mereka yang serba cepat. Nggak heran jika berbagai inovasi platform e-commerce yang ada selalu mendapatkan antusiasme luar biasa.

Tapi, nyatanya inovasi ini tak hanya dinikmati oleh masyarakat, lho. UMKM dan brand pun ikut memanfaatkannya untuk mendongkrak penjualan bisnis mereka. Ternyata, ada satu platform yang paling banyak digunakan oleh UMKM untuk promosi jualan mereka. Apa itu?

3 dari 11 halaman

Jawabannya bisa disimak dalam Riset Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) bertajuk “Peran Platform Digital Terhadap Pengembangan UMKM di Indonesia” pekan lalu. Hasil tersebut menyebutkan bahwa sebanyak 34,25% pelaku UMKM memilih aplikasi digital seperti aplikasi e-commerce dan media sosial sebagai tempat utama untuk mereka berjualan secara online.

4 dari 11 halaman

Pelaku UMKM Aktif Memanfaatkan e-Commerce untuk Berjualan

Pelaku UMKM Aktif Memanfaatkan e-Commerce untuk Berjualan © Sebanyak 50% responden UMKM memilih Shopee sebagai platform utama jualan mereka. 2024 dream.co.id

Riset ini menemukan bahwa 50% UMKM atau lebih dari setengah total responden memilih Shopee sebagai platform utama yang mereka gunakan untuk berjualan online dalam satu tahun terakhir. Selain aplikasi e-commerce, para pelaku UMKM juga aktif menggunakan media sosial seperti Facebook Marketplace dan Instagram Marketplace sebagai platform berjualan online.

5 dari 11 halaman

Digitalisasi UMKM mendorong ekonomi digital di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang positif dari tahun ke tahun. Google, Temasek, dan Bain memproyeksikan nilai ekonomi digital Indonesia akan tumbuh menjadi USD 109 miliar pada 2025. Bahkan pada 2030, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan menyentuh angka USD 210 miliar hingga USD 360 miliar.

6 dari 11 halaman

© Sebanyak 50% responden UMKM memilih Shopee sebagai platform utama jualan mereka. 2024 dream.co.id

Pertumbuhan tersebut tak terlepas dari tingginya nilai transaksi sektor e-commerce, yang telah menjadi kontributor utama dalam ekosistem ekonomi digital tanah air. Kehadiran platform e-commerce ini juga telah membuka banyak peluang bagi pelaku UMKM untuk semakin mengembangkan bisnisnya secara online.

7 dari 11 halaman

Selain aplikasi e-commerce Shopee, aplikasi media sosial seperti Facebook Marketplace (33,46%), Instagram Shop (28,74%), dan TikTok Shop (20,87%) menempati posisi kedua hingga keempat secara berurutan, sebagai tempat berjualan online yang paling banyak digunakan oleh pelaku UMKM selama satu tahun terakhir. Aplikasi media sosial Facebook dan Instagram ini memungkinkan para penggunanya melakukan pemasaran bisnis melalui berbagai fitur seperti Feed, Story, maupun Marketplace/Shop.

8 dari 11 halaman

© Sebanyak 50% responden UMKM memilih Shopee sebagai platform utama jualan mereka. 2024 dream.co.id

Berdasarkan hasil riset tersebut, Shopee konsisten menempati posisi pertama sebagai aplikasi yang paling banyak digunakan oleh para pelaku UMKM dengan persentase sebesar 36,22%, diikuti oleh Facebook Marketplace (18,50%) dan Online Food Delivery (16,93%) seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood.

9 dari 11 halaman

3 Alasan UMKM Melakukan Digitalisasi

3 Alasan UMKM Melakukan Digitalisasi © Berbagai inovasi dan fitur menarik dari Shopee mendukung pertumbuhan bisnis UMKM dan brand lokal. 2023 dream.co.id

Merujuk pada hasil riset INDEF, pelaku UMKM memiliki tiga alasan utama mengapa mereka menerapkan digitalisasi dalam bisnisnya. Tiga alasan utama tersebut meliputi kepraktisan dalam berjualan secara online (79,13%), eksposur/trafik yang lebih luas (72,83%), dan potensi pertumbuhan bisnis yang lebih cepat (69,69%).

10 dari 11 halaman

Izzudin Farras, Peneliti Center of Digital Economy and SMEs INDEF mengungkapkan bahwa terlepas dari pertumbuhan ini, keterampilan digital tetap menjadi tantangan bagi UMKM untuk bisa masuk dalam digitalisasi. “Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pelaku UMKM untuk menghadapi persaingan bisnis adalah dengan mengikuti program edukasi atau pelatihan UMKM yang diadakan oleh berbagai platform e-commerce,” jelasnya.

11 dari 11 halaman

Berdasarkan riset tersebut, beberapa tantangan utamanya adalah ketatnya persaingan antar pelaku usaha dalam platform digital (96,46 persen) dan kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam penggunaan platform digital (83,46 persen).

Biarpun demikian, Izzudin menyebutkan bahwa sekarang makin banyak pelaku UMKM yang memahami pentingnnya memanfaatkan platform digital dan dampak positif digitalisasi terhadap bisnis mereka. Jadi, para pelaku UMKM pun diharapkan bisa terus melakukan inovasi dari segi produk, layanan, hingga strategi dalam menarik pelanggan di tengah maraknya persaingan bisnis online yang makin ketat.

Beri Komentar