Shutterstock.com
Dream - Pengguna smartphone harus berhati-hati dengan malware di perangkat Android, karena kerap mengelabuhi. Misalkan, sebuah aplikasi bernama Ads Blocker yang mengaku hadir dengan layanan untuk mengurangi iklan.
Layanan itu justru menutupi layar ketika pengguna mengakses seuatu yang penting. Jika sudah begitu, tentu pengguna Android merasa kesal.
Menurut peneliti keamanan, aplikasi tersebut bisa saja merupakan malware yang menayangkan lebih banyak iklan. Ini baru satu aplikasi disusupi malware dan sangat mengesalkan buat pengguna.
Menurut peneliti perusahaan keamanan Malwarebytes, Nathan Collier, jenis malware sangat beragam. Tapi inti dari malware adalah " mereka berupaya mendapatkan uang."
Menurut Collier, malware jenis adware seperti Ads Blocker merupakan satu jenis malware paling banyak dan umum ditemui di Android. Ada juga malware yang mencoba mencuri data-data pribadi pengguna.
Malware pun dapat membingungkan dan membuat pengguna tidak nyaman saat memakai smartphone. Padahal, pengguna pun tak yakin apa yang menimpa smartphone mereka.
Peneliti Malwarebytes menyebut, pihaknya menemukan hampir 200 ribu Malwaredi smartphone pengguna pada Mei dan Juni lalu.
Peneliti Keamanan di Lookout Adam Bauer pun menyebut, malware biasanya meminta izin akses agar mendapatkan informasi sensitif. Aplikasi berisi malware juga biasanya tetap berjalan di background meski sedang tidak dipakai.
Adapun tanda-tanda smartphone terkena malware bisa dilihat dari 4 hal berikut ini:
Nah, jika kamu merasakan keempat indikasi di atas, bisa saja smartphone kamu terkena malware.
Lantas, bagaimana cara menghentikan serangan malware di smartphone kamu?
Pertama yang harus dipastikan adalah seluruh software yang ada di perangkat harus diperbarui.
Para peneliti keamanan melihat, memperbarui OS dan aplikasi adalah langkah penting untuk melindungi perangkat dan akun mereka.
Jika malware masuk ke smartphone, pengguna bisa memperbarui OS, misalnya ke Android 10 atau Android 11 --yang akan datang-- untuk menambal kerentanan dan memutus akses ke software berbahaya. Update juga mencegah malware tak bekerja sejak awal.
Kedua, kamu bisa meninjau izin akses apa saja yang kamu berikan ke aplikasi-aplikasi yang terpasang. Dalam hal ini pengguna harus jeli, perlukah sebuah aplikasi gim mengakses fitur pesan?
Jika dirasa tak perlu, tentu itu menjadi sebuah tanda. Pastikan untuk selalu memeriksa izin akses yang diminta oleh sebuah aplikasi.
Ketiga, hapus aplikasi yang terpapar malware. Tentu ini bisa sangat menipu, ada satu aplikasi yang mungkin bisa dihapus langsung.
Namun ada juga aplikasi yang sulit dihapus dan butuh beberapa langkah ekstra.
Jika menemukan yang seperti ini, pengguna bisa browsing dan melihat pengalaman pengguna lain untuk mendapat tips yang bermanfaat.
Keempat, pengguna bisa mempertimbangkan untuk memasang antivirus di perangkatnya.
Kelima, sebelum terpapar malware, pastikan pengguna mengunduh aplikasi hanya Google Play Store dan bukan dari pihak ketiga yang tidak terjamin keamanannya.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO