Covid-19 Di India (Shutterstock.com)
Dream - Perjuangan India menangani tsunami Covid-19 menjadi lebih berat. Ini akibat munculnya ancaman baru berupa infeksi jamur hitam yang mematikan.
Dunia kedokteran mengenal infeksi ini dengan Mukormikosis. Infeksi yang timbul bisa sangat fatal dan sulit diobati.
Kasus infeksi ini ditemukan di sejumlah pasien yang berjuang melawan Covid-19. Rata-rata, pasien Covid-19 yang terkena infeksi ini meninggal dunia.
Beberapa tenaga medis India mencatat terjadinya lonjakan cukup besar infeksi jamur hitam. Jauh lebih besar dibandingkan dengan kondisi saat Covid-19 belum melanda India.
" Dokter di India melaporkan bahwa jumlah kasus mukormikosis telah meningkat tajam dan rumah sakit yang lebih besar mendiagnosisnya pada pasien setiap dua hari," ujar profesor untuk penelitian translasi di European Excellence Center for Invasive Fungal Infections di Cologne, Jerman, Oliver Cornely, dikutip dari Deutsche Welle.
Mukormikosis merupakan infeksi disebabkan oleh sejenis jamur yang dikenal dengan mukormisetes. Jamur ini menyebarkan infeksi melalui spora yang terhisap melalui saluran pernapasan.
Dalam kondisi normal, pengobatan infeksi sering dilakukan dengan metode operasi. Dampaknya, wajah penderita menjadi rusak akibat ada bagian yang harus dipotong untuk mencegah pembusukan meluas.
Sementara selama pandemi di India, kasus infeksi jamur hitam tercatat banyak ditemukan pada pasien Covid-19. Spora yang terhirup akan menyerang sinus atau paru-paru.
Jamur Mukormisetes hidup di tanah dan bahan organik yang membusuk. Di antaranya pada daun tumpukan kompos, atau kayu busuk.
Spora jamur ini dapat menempel pada orang yang sedang berjuang melawan infeksi atau sedang menjalani pengobatan. Infeksi dari jamur menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi.
Tingkat risiko yang sangat tinggi ditemukan pada pasien yang memiliki riwayat diabetes. Kualitas udara yang buruk di India memicu jamur cepat berkembang biak.
Jamur kebanyakan menginfeksi area permukaan tubuh seperti kulit. Jamur juga dapat menginfeksi bagian dalam tubuh yang bersentuhan dengan udara.
Saat orang menghirup spora jamur, spora masuk ke sinus dan menyebar ke saluran udara lebih dalam di tubuh.
“ Jamur bermula di sinus dan menyebar melalui selaput lendir ke dalam tulang. Itu juga dapat berlanjut melalui tulang ke mata, rongga mata, otot dan saraf," kata Cornely
Ketika itu terjadi, ahli bedah seringkali harus mengangkat seluruh mata untuk menyelamatkan nyawa pasien. Ini adalah operasi radikal, tetapi dipandang sebagai satu-satunya cara bagi dokter untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi.
" Jamur juga bisa menginfeksi otak," kata Cornely.
Jika itu terjadi, hampir selalu berakibat fatal. Tergantung seberapa cepat dan seberapa baik pasien menerima pengobatan. Angka kematian berada di antara 50-90 persen.
Gejala awal infeksi jamur hitam seringkali tampak umum, berupa mata merah atau hidung memerah. Kemudian, pasien mungkin mengalami keluarnya cairan dari hidung berdarah atau hitam, mungkin juga demam dan mungkin mengalami kesulitan bernapas.
Penting untuk menangani mukormikosis sedini mungkin. Tetapi dokter seringkali lambat mengenali gejala dan infeksinya, dan mengambil tindakan yang tepat.
" Tidak ada keraguan bahwa para dokter di India cukup berpengalaman untuk mengenali mukormikosis, tetapi bahkan mereka biasanya tidak akan sering melihat infeksi seperti itu, seperti setiap hari atau setiap hari," kata Cornely.
" Tapi justru itulah situasi yang mereka hadapi sekarang," kata dia. (mut)
Dream - Pemandangan mengerikan baru-baru ini membuat heboh warga yang bermukim di sekitar aliran Sungai Gangga di India.
Puluhan mayat terlihat mengambang di Sungai Gangga saat India masih dicengkeram oleh gelombang penularan virus korona yang makin brutal.
Saksi mata mengatakan lebih dari 100 mayat terdampar di pinggir salah satu sungai besar di negara bagian Bahir. Sementara puluhan lainnya mengapung di Sungai Yamuna di Uttar Pradesh.
Rekaman video yang bikin merinding menunjukkan sebagian besar mayat yang hanyut itu tubuhnya setengah terbakar. Sedangkan yang lainnya tampak terbungkus kain.
Seorang pejabat setempat mengatakan puluhan jenazah itu membengkak karena diperkirakan sudah berada di air setidaknya selama lima hingga tujuh hari.
" Mayat-mayat ini bukan berasal dari sini karena kami tidak memiliki tradisi membuang jenazah di sungai," kata pejabat tersebut saat diwawancarai.
Peristiwa yang mengerikan ini terjadi di tengah Pemerintah India berusaha memerangi penularan virus korona yang semakin menggila.
Abhishek, seorang dokter senior di Uttar Pradesh, mengatakan pembuangan mayat korban Covid-19 ini bisa menyebabkan masalah lain bagi bagi yang tinggal di sepanjang aliran sungai.
" Ini adalah ancaman besar bagi penduduk setelah menyaksikan mayat-mayat ini dibuang ke sungai," katanya.
Pada 10 Mei 2021, India mengumumkan penambahan 366.161 kasus positif dan 3.754 kematian akibat pandemi Covid-19 di negara tersebut.
Namun banyak pakar yang menduga bahwa jumlah sebenarnya dari kasus positif dan yang meninggal jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan Pemerintah India.
Angka kematian yang melonjak tinggi ini membuat layanan pemakaman di beberapa negara bagian menjadi kewalahan.
Pejabat kota Buxar di Bihar mengatakan bahwa mayat-mayat itu mengapung di Sungai Gangga dari Utter Pradesh.
Namun yang paling merasakan dampaknya adalah keluarga miskin. Mereka tidak punya biaya untuk mengkremasi jasad anggota keluarga.
" Tampaknya warga miskin terpaksa membuang jasad anggota keluarga mereka di tengah pandemi ini," kata salah satu warga, yang kehilangan tiga anggota keluarganya karena Covid-19.
Sumber: Mirror
Advertisement
10 Pekerjaan Bergaji Tinggi dan Rendah Stres di 2025, Segera Apply!
Tasya Farasya Banjir Support dari `Pasukan Outfit Kuning` Hadapi Perceraiannya
Penampakan Makan Bergizi Gratis Sebelum dan Sesudah Viral di SMPN 3 Jayapura
Potret Mobil Tercepat di Dunia, Yangwang U9 yang Bisa Melesat 496 Km per Jam
25 Pulau Paling Favorit di Dunia, Ada Bali?
Jenius Luncurkan Inovasi Unthinkable: QRIS Cross Border, Rewards Baru, hingga Reksa Dana USD
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Jalan-Jalan Seru Naik Bus Tingkat di Jakarta, Begini Cara Pesan Tiket dan Jadwalnya
Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Ikatan Dokter Anak Beri 5 Peringatan Lewat Surat Terbuka
5 Tempat Glamping Terjangkau di Yogyakarta, Mari Healing dan Manjakan Mata
10 Pekerjaan Bergaji Tinggi dan Rendah Stres di 2025, Segera Apply!
Tasya Farasya Banjir Support dari `Pasukan Outfit Kuning` Hadapi Perceraiannya