Ilustrasi : Shutterstock
Dream - Pemindai wajah, Face ID yang debut di iPhone X saat ini menjadi fitur keamanan utama di semua model baru iPhone.
Namun, bagi sebagian orang, home button rupanya masih memiliki kenangan tersendiri.
Banyak yang menggangap bahwa home button lebih nyaman dan punya banyak fungsi.

Apalagi fan iPhone sudah terbiasa menggunakannya selama bertahun-tahun.
Oleh karena itu hilangnya home button pada iPhone terbaru tidak memuaskan sejumlah orang.
Salah satunya adalah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Lewat cuitannya di Twitter, Trump menyatakan kecewa dengan keputusan Apple menghilangkan tombol home.
Bahkan dalam cuitannya itu Ia menyebutkan langsung nama CEO Apple, Tim Cook.
" Kepada Tim: Tombol (Home) pada iPhone jauh lebih baik daripada Swipe," tulisnya.
To Tim: The Button on the IPhone was FAR better than the Swipe!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump)October 25, 2019
Dilansir The Vocket, Trump diketahui baru saja mengganti gadgetnya dengan iPhone model terbaru setelah sebelumnya terlihat masih menggunakan iPhone 8.
Namun, tidak diketahui perangkat iPhone apa yang digunakan Trump. Apple juga belum memberikan komentar atau penjelasan khusus terkait permintaan Trump.
Pro-kontra hilangnya tombol Home di model iPhone terbaru memang sudah terjadi sebelum Trump berkomentar.
Perubahan itu membuat marah sebagian penggunanya, karena memaksa menggunakan gestur Swipe atau menggeser layar ke atas untuk membuka ponsel, dibandingkan mengetuk tombol.
Mungkin saja nantinya Trump bakal menjadi orang pertama dalam antrean untuk iPhone SE 2 yang kabarnya akan dirilis pada 2020.
Rumornya, iPhone SE 2 bakal mengusung desain mirip iPhone 8 yang masih menggunakan tombol Home fisik.
Dream - Hubungan diplomatik Amerika Serikat (AS) dan Turki mengalami ketegangan. Alasannya, Presiden AS, Donald Trump mengirimi surat bernada kekanak-kanakan kepada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
" Presiden Erdogan yang menerima surat itu, benar-benar menolaknya dan meletakkannya di tempat sampah," kata sumber BBC Turki, diakses Jumat, 18 Oktober 2019.
Surat tertanggal 9 Oktober 2019 itu berisi desakan ke Turki untuk tidak melancarkan serangan militer ke pasukan Kurdi di Suriah Utara.
" Don't be a tough guy. Don't be a fool! (Jangan ngotot. Jangan bodoh)" tulis Trump.
Selain kalimat itu, Trump kalimat lain yang yang menuai kontroversi yaitu mengenai kerja sama.
" Mari kita bekerja banyak! Anda tidak ingin bertanggung jawab atas pembantaian ribuan orang dan saya tidak ingin bertanggung jawab atas hancurknya ekonomi Turki- dan saya akan," ucap dia.
" Sejarah akan memandangmu selamanya sebagai iblis jika hal-hal baik tidak terjadi," kata dia.
Trump mendesak Turki agar tidak melancarkan serangan militer terhadap pasukan pimpinan Kurdi di Suriah utara, namun Erdogan mengabaikan permintaan ini.
Saat ini, Wakil Presiden AS, Mike Pence sekarang berada di Ankara, Turki, untuk mendorong gencatan senjata.
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang