Ilustrasi
Dream – Makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari tanpa disadari tak cukup memenuhi kebutuhan vitamin. Salah satunya adalah vitamin A. Kekurangan vitamin A dapat mengganggu kinerja tubuh secara keseluruhan.
Menurut WHO, kekurangan vitamin A menjadi salah satu penyebab kebutaan pada anak serta meningkatkan risiko penyakit dan kematian akibat infeksi parah. Dilansir dari Byrdie, dalam mempertahankan kesehatan tubuh agar dapat bekerja secara optimal, vitamin A sangat penting untuk dikonsumsi.
Vitamin A menjaga imunitas tubuh, reproduksi, metabolisme, seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan fungsi otak. Tidak berhenti sampai situ, vitamin A juga mengandung antioksidan yang membantu melindungi sel dari kerusakan radikal bebas. Demi mengatasi hal itu, kamu bisa mendapatkan vitamin A dari berbagai sumber makanan.
Seperti salmon, bayam dan sayuran hijau lainnya, susu, keju, kuning telur, daging, hati sapi, brokoli, labu, wortel, blewah, dan mangga. Perempuan dewasa harus mengonsumsi 700 mcg vitamin A per hari, sementara laki-laki 900 mcg per hari.
Mereka yang kelebihan berat badan dan memiliki perut buncit juga sangat berisiko kekurangan vitamin A. " Orang dengan masalah pencernaan akibat memiliki banyak lemak, berisiko lebih tinggi untuk kekurangan vitamin A," kata Jeanette Kimszal, pakar gizi dari di Root Nutrition
Sahabat Dream khawatir tubuh kekurangan vitamin A? Ketahui secara detail gejala yang muncul pada tubuh saat kekurangan vitamin A.
Mata kering
Mata kering dapat menjadi tanda pertama kekurangan vitamin A. Mata ditutupi lapisan cairan disebut film air mata, yang membantu melindungi dan melumasi mata sekaligus menjaga permukaan mata agar tetap bersih.
“ Lapisan air mata yang sehat diperlukan agar penglihatan menjadi jelas. Ketika cahaya mengenai kornea, jika lapisan air mata tidak terlapisi dengan baik itu akan menyebarkan cahaya,” ujar Yuna Rapoport, dokter mata di Rumah Sakit Mount Sinai St. Luke, NYC.
Salah satu tanda pertama kekurangan vitamin A adalah sesuatu yang disebut bintik Bitot, yang merupakan lesi berbusa putih pada kornea.
Rabun senja
Kebutaan saat malam merupakan tanda lain dari kekurangan vitamin A. Vitamin A adalah bagian penting dari rhodopsin, protein yang menyerap cahaya di retina.
" Rhodopsin adalah sangat penting untuk penglihatan malam hari," kata Rapoport
Luka sulit sembuh
Vitamin A merupakan komponen penting dari penyembuhan luka yang tepat. Salah satu alasannya, vitamin A berperan dalam memoderasi respons peradangan tubuh dan membantu mengendalikan peradangan yang berlebihan.
“ Tanpa vitamin A yang cukup, tubuh tidak akan sembuh dengan baik,” kata Morgyn Clair, seorang ahli gizi,
Peningkatan risiko infeksi dada, tenggorokan, dan pernapasan
Kekurangan vitamin A dapat dikaitkan dengan infeksi tenggorokan, saluran pernapasan, dan dada. Namun, jangan membeli suplemen vitamin A untuk alasan ini saja, karena suplemen memiliki beberapa efek samping yang cukup serius.
" Vitamin A dianggap memiliki efek perlindungan terhadap peradangan berlebihan yang menyertai patogen invasif seperti pilek dan infeksi," kata Clair.
Kulit kering
Kekurangan vitamin A jelas bukan satu-satunya alasan untuk kulit kering, eksim, dan masalah kulit lainnya. Bila tubuh kekurangan vitamin A, cenderung lebih mudah bermasalah.
“ Kulit mengandung reseptor retinoid dan mendapatkan cukup vitamin A akan membantu menciptakan sel-sel kulit baru, mengurangi peradangan, dan mencegah kekeringan,” kata Kimszal.
Gangguan pernapasan lain yang harus juga diwaspadai adalah Tuberkulssis (TBC). Yuk baca informasi selengkapnya seputar TBC di Ayotosstbc.com
Laporan: Angela Irena Mihardja
Dream - Selain mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga, kini banyak orang yang mengonsumsi suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh di masa pandemi Covid-19.
Suplemen yang dikonsumsi pun beragam untuk memastikan kebutuhan vitamin dan mineral harian terpenuhi. Meski begitu, disarankan untuk tidak mengonsumsi suplemen berlebihan agar vitamin dan mineral bisa bekerja lebih efektif.
Adapun jenis vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk mencegah paparan virus Covid-19, yaitu vitamin C, D, dan seng (zinc). Ketiganya diklaim dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta mempercepat penyembuhan pasien Covid-19.
Vitamin C merupakan buah yang paling sering dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pasalnya, vitamin C bersifat antioksidan, dapat menurunkan reaksi inflamasi, membantu penyerapan zat besi, mempercepat penyembuhan luka dan pergantian sel rusak, serta meningkatkan produksi kolagen.
" Penelitian di Cina pada 2020 mengungkapkan bahwa pemberian vitamin C bisa menurunkan inflamasi, memperbaiki kadar oksigen, serta menurunkan potensi kegagalan organ pada pasien Covid-19," ungkap Tities Indra, Spesialis Penyakit Dalam dalam webinar peluncuran formula baru Hemaviton Action Total Care ImunUp, Kamis 22 Juli 2021.
Bahkan, penelitian di Amerika pada 2020 juga membuktikan bahwa vitamin C bisa menurunkan angka kematian.
Maka dari itu, perbanyak konsumsi buah dan sayur seperti jeruk, melon, anggur, serta sawi untuk memenuhi kebutuhan vitamin C sebanyak 500-1000 miligram per hari pada orang dewasa.
Selain vitamin C, vitamin D juga sangat penting untuk dikonsumsi agar terhindar dari paparan virus Covid-19.
" Penelitian di Amerika membuktikan bahwa orang yang mengalami defisiensi vitamin D berpotensi terkena Covid-19 54 persen lebih tinggi," jelasnya.
Mencukupi kadar vitamin D sebanyak 40-60 ng/mL per hari bisa menurunkan efek peradangan pada pasien Covid-19.
Konsumsi vitamin D juga bisa mengatasi stres oksidatif, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah badai sitokin dan bradykinin, mencegah penyakit kronis, serta mengoptimalkan kerja sel dalam tubuh.
Seng
Kamu pun harus memenuhi kebutuhan seng dalam tubuh sebanyak 3-16 miligram per hari untuk mencegah atau mengatasi penurunan fungsi antibodi, mencegah paparan serta replikasi virus Covid-19.
Penelitian tahun kemarin membuktikan bahwa kadar seng yang buruk bisa menyebabkan komplikasi lebih buruk serta angka kematian lebih tinggi.
Meski dibutuhkan setiap hari, namun kamu harus mengontrol kadar vitamin dan mineral yang dikonsumsi.
" Kalau vitamin dan mineralnya sudah cukup, pola hidupnya sudah sangat baik, suplemennya dikonsumsi sesuai kebutuhan saja seperti saat aktivitasnya cukup tinggi atau mengonsumsi makanan yang tidak bergizi seimbang," tutup Tities.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati