Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Selama beberapa tahun terakhir, bos Facebook, Mark Zuckerberg telah mengubah tampilan unggahan di Facebook. Dia menyebut pengguna akan lebih banyak melihat foto yang dibagikan pengguna, dan mengurangi unggahan artikel berita.
Upaya itu dilakukan untuk menghambat penyebaran propaganda dan berita palsu. Tapi, di sini lain, kondisi ini merugikan media massa online yang berharap besar di Facebook sebagai media penyebaran berita.
Dalam unggahan terbarunya, Zuckerberg membahas ide baru mengenai cara kerja media online. Dia menyarankan, Facebook dapat membangun fitur khusus yang berisi berita berkualitas dan akan membayar penerbit sebagai bentuk dukungan.
" Kami berbicara mengenai peran kualitas jurnalisme dalam membangun komunitas berpengetahuan, dan prinsip-prinsip yang harus digunakan Facebook untuk membangun berita dengan kualitas tinggi, serta model bisnis dan ekosistem yang mendukungnya," kata Zuckerberg, dikutip dari CNet, Selasa, 2 April 2019.
Selama bertahun-tahun kemunculannya, Facebook menghadapi berbagai macam kegagalan melindungi privasi pengguna, aksi teros, penyebaran berita palsu, hingga perilaku berbahaya.
Facebook juga telah menciptakan `ruang perang` untuk memastikan semua iklan politik diterbitkan dan diarsipkan secara transparan.
Ide Zuckerberg itu bukan satu-satunya cara mengatasi berita palsu. Pekan lalu, Apple mengumumkan memperbarui aplikasi berita miliknya, Apple News Plus.
Aplikasi tersebut menampilkan sebanyak 300 publikasi seharga US$ 9,99, setara Rp142 ribu, per bulan.
Berita hoaks telah menjadi kegelisahan sejumlah perusahaan digital. Raksasa digital sekelas Google merasakan kegelisahan karena regulator di Eropa meloloskan `pajak tautan`, yang akan membebani perusahana seperti Google karena menampilkan tautan cuplikan berita. (ism)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik