Ilustrasi
Dream - Facebook mengumumkan pelarangan terhadap konten bertema supremasi kulit putih. Keputusan itu dibuat setelah muncul desakan dari kelompok-kelompok hak sipil dan sejarawan kulit hitam.
" Jelas bahwa konsep mengenai kelompok kebencian terorganisir tidak akan punya tempat di layanan kami," kata Facebook, dilaporkan CNet.
Facebook sebetulnya telah melarang, perlakuan kebencian terhadap orang-orang berdasarkan karakter ras, etnis, dan agama. Tetapi, sejumlah aktivis hak asasi manusia dan cendekiawan berpendapat ada celah untuk memungkinkan beredarnya konten supremasi kulit putih.
Investigasi yang diterbitkan Motherboard menyebut, terdapat celah munculnya supremasi kulit putih di Facebook. Setelah peristiwa mematikan yang dilakukan kelompok Neo-Nazi di Charlottesville, Virginia, 2017, barulah Facebook mengkategorikan supremasi kulit putih sebagai ujaran kebencian.
Meski begitu, ada pengecualian yang diberikan Facebook. Sebab, Facebook menganggap nasionalisme dan separitisme kulit putih terkait dengan hal-hal yang membanggakan Amerika Serikat, misalnya, menjadi bagian penting dari identitas masyarakat.
Kamus Merriam-Webster membedakan istilah nasionalis putih dan supremasi kulit putih dengan perbedaan yang tipis. Supremasi kulit putih percaya keunggulan warga kulit putih ketimbang warga lain.
Sementara itu, nasionalis kulit putih didefinisikan sebagai `salah satu kelompok kulit putih militan yang mendukung supremasi kulit putih dan menganjurkan pemisahan ras`.
Facebook mengatakan, pasca regulasi diberlakukan, pengguna masih bisa mengungkapkan kebanggaan terhadap warisan etnis mereka. Tapi, dukungan terhadap nasionalisme putih dan supremasi kulit putih tidak akan ditoleransi.
Presiden Change of Color, Rashad Robinson mengapresiasi kebijakan baru Facebook tersebut.
" Change of Color telah memberi tahu Facebook bertahun-tahun lalu mengenai bahaya dan meningkatnya kaum nasionalis kulit putih, dan hari ini, kami senang melihat pimpinan Facebook mengambil langkah penting memperbaiki kebijakan," kata Rashad.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?