Facebook Sediakan Layanan Pengecekan Fakta Untuk Bantu Italia Tumpas Hoaks
Dream – Italia menempati posisi negara dengan kasus kematian akibat pandemi virus corona tertinggi di dunia. Mengutip data Johns Hopkins University, virus covid-19 telah menewaskan 13.915 orang di Italia.
Permasalahan di Italia semakin runyam karena masyarakat terpapar oleh beragam informasi tak benar dan hoaks yang makin tak terkendali.
Berita hoax tentang dugaan bahwa virus corona yang telah menewaskan belasan ribu jiwa tersebut diciptakan di sebuah laboratorium di Wuhan, China. Banyak spekulasi berseliweran di perpesanan WhatsApp. Spekulasi yang paling mengerikan adalah virus corona secara paten telah diciptakan, bahkan vaksinnya telah tersedia untuk dijual.
Menghadapi Facebook sebagai platform sosial media terbanyak di dunia itu meluncurkan sebuah layanan pengecekan fakta di Italia untuk memeriksa beredarnya hoax virus corona. Mengingat kematian yang tinggi di Italia dan juga banyak hoax yang beredar menambah kekhawatiran masyarakat Italia.
Nah, sebagai upaya baru untuk melawan konten-konten hoax, melansir dari The Star, Facebook menyediakan layanan pengecekan fakta yang dinamakan ‘Facta’ untuk menganalisis berita-berita yang berseliweran di WhatsApp, termasuk video, audio maupun foto.
Caranya adalah, pengguna mengirimkan konten ke ‘Facta’ melalui pesan WhatsApp untuk memeriksa apakah informasi itu fakta atau palsu. Mengapa hanya WhatsApp? Karena ini adalah platform paling popular di Italia.
Apalagi, lalu lintas di platform WhatsApp semakin melonjak akibat diberlakukannya lockdown oleh pemerintah Italia. Sehingga warga Italia menggunakan platform media sosial untuk tetap menjalin interaksi dengan saudara dan teman.
Memang sih, media sosial menjadi sarana efektif untuk menghilangkan kejenuhan ketika harus di rumah, sekaligus juga bisa untuk menjalin silaturahmi dengan orang lain. Bahkan juga efektif untuk berkoordinasi dengan teman sekantor maupun atasannya.
Akan tetapi siapa sangka bahwa platform chatting ini menjadi sarana penyebaran hoax tentang virus corona yang telah sengaja diciptakan oleh sebuah laboratorium. Maka dari itu, pihak WhatsApp pun berusaha mencari jalan keluarnya untuk mencegah penyebaran hoax tersebut.
Platform perpesanan yang memiliki 2 milyar pengguna di seluruh dunia itu akhirnya bekerjasama dengan Facebook untuk menghentikan platform yang digunakan untuk menyebarkan berita-berita palsu. Mengingat, berita hoax menjadi pembunuh yang tak kalah mengerikan dari virus corona.
Advertisement
Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya


Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada