Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Ramadan sudah usai berganti dengan Syawal. Tidak ada lagi puasa sebulan penuh.
Sepanjang momen Lebaran, kita tentu berhadapan dengan sajian makanan menggoda. Eits, bisa bahaya kalau tidak hati-hati.
Untuk menghindari kesalahan pola makan, ahli gizi FKKMK UGM, Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih, menyarankan untuk mengatur ulang pola makan.
" Jangan kalap, semua makanan dimakan," kata Mirza, dikutip dari laman resmi UGM.
Mirza mengatakan, umat Islam diminta mengadaptasi kinerja lambung. Lambung, kata dia, butuh waktu adaptasi selama sepekan.
Lantas bagaimana seharusnya mengonsumsi makanan ketika bertamu?
Mirza menyarankan agar tak terlalu lahap mengonsumsi jajanan yang disajikan. " Usahakan tetap makan, sebagai bentuk penghormatan, tetapi dalam porsi sedikit, jangan porsi makan pada umumnya," ucap dia.
Bagi penderita diabetes, dia menyarankan agar tak terlalu banyak mengonsumi kue kering seperti nastar, kastangel, dan makanan yang mengandung kacang.
Sebab, makanan jenis itu memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi.
Selain menjaga pola makan, dia menyarankan agar umat Muslim juga menjaga pola tidur dan aktivitas olahraga.
" Memang saat puasa bisa menurunkan berat badan 2 hingga 3 kilogram, tapi setelah Ramadan bisa naik 3 hingga 4 kilogram dalam 1 hingga 2 hari saja," kata dia.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah