Ilustrasi (Foto: Pexels.com)
Dream – Virus corona Covid-19 telah menjadi mimpi buruk bagi masyarakat di dunia. Virus ini menyerang hampir seluruh kalangan usia tanpa memandang latar belakang. Meskipun usia di atas 50 tahun yang paling rentan, kalangan anak muda juga harus waspada. Dibeberapa kasus, gejala virus corona pada usia muda kadang tidak terdeteksi.
Direktur Jendral WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, ”Hari ini saya mempunyai pesan untuk anak muda. Kamu tidak terkalahkan. Virus ini dapat membuatmu masuk rumah sakit selama berminggu-minggu atau bahkan membunuhmu.”
Menurut Dr. Tedros, meskipun golongan usia tua rentan terkena penyebaran virus ini, namun usia muda juga harus waspada. Data dari banyak negara jelas menyebutkan bahwa usia di bawah 50 tahun adalah usia yang menunjukkan data signifikan untuk pasien rawat inap.
Sebuah studi yang dirilis dalam jurnal Pediatri menunjukkan bahwa, 2.134 anak muda di China menjadi penyebab penyebaran virus corona. Studi ini mengkonfirmasi bahwa infeksi virus corona umumnya pada anak muda tidak terlihat parah. Dengan lebih dari 90 persen memiliki penyakit ringa hingga sedang atau bahkan tanpa gejala.
Namun disisi lain, hal tersebut menjadi kekhawatiran tersendiri. Dikarenakan anak muda menjadi salah satu faktor penyebab dalam penyebaran virus corona covid-19. Hal pertama yang perlu diketahui adalah bahwa virus corona dapat menginfeksi semua kelompok umur dan jenis kelamin.
Menurut peneliti Pusat Medis Anak Shanghai Yuanyuan Dong, Xing Mo dan rekannya mengungkapkan, 52 persen kasus ringan ditandai oleh gejala khas flu seperti kelelahan, batuk, sakit tenggorokan, dan bersin. Beberapa pasien bahkan tidak memiliki gejala demam dan hanya mengalami gejala pencernaan seperti mual, muntah,sakit perut, dan diare.
Pada kasus ringan 39 persen mengalami gejala pneumonia dengan demam dan batuk yang berulang, dimana batuk yang dialami adalah batuk kering yang kemudian diikuti oleh batuk basah. Beberapa penderita bahkan tidak memiliki sesak napas.
Pada kasus berat sekitar 5 persen seperti halnya dengan pasien yang membutuhkan perawatan insentif sekitar (0,4 persen). Gejala yang paling parah dalam kasus ini adalah dimulai dengan gejala masalah pernapasan yang disertai dengan masalah pencernaan. Kemudian dalam waktu 1 minggu, akan mengalami kesuliatan bernapas.
Gejala-gejala tersebut dapat berkembang dengan cepat. Dapat menjadi penyakit kritis yaitu gangguan pernapasan akut atau mengalami kelainan disfungsi organ lain seperti gagal jantung.
WHO menyebutkan bahwa, gejala pneumonia atau radang paru-paru pertama kali dilaporkan di Wuhan pada tanggal 31 Desember 2019. Gejala pneumonia ini diyakini menjadi salah satu gejala awal dari virus corona. Kemudian pada tanggal 30 Januari 2020, wabah Covid-19 dinyatakan sebagai Public Health Emergency of International Concern.
Penyebaran Covid-19 hampir sama dengan penyebaran virus pada flu biasa lainnya. Gejalanya seperti batuk, bersin, atau dari sentuhan orang yang terinfeksi.
Dilansir dari Merdeka.com, bahwa Covid-19 memiliki urutan sekuens genetik yang mirip 88 persen dengan virus corona dari kelelawar. Hal tersebut menjadi dugaan awal penyebaran Covid-19.
Tetapi dalam penelitian lebih lanjut dikatakan bahwa kelelawar menyebarkannya melalui hewan lain sebelum sampai ke manusia. Hal ini dikarenakan pasar lokal yang terdapat di Wuhan tidak menjual kelelawar.
Pemerintah sudah menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan segala jenis kegiatan dari rumah. Mulai dari bekerja, belajar hingga ibadah dari rumah.
Anak muda masih memiliki energi yang besar. Mereka dapat mengekspresikannya dengan berbagai cara. Namun seiring dengan kebijakan pemerintah yang sudah melakukan social distancing atau menjaga jarak satu sama lain, ada baiknya kita tetap berdiam diri dirumah.
Social distancing diharapkan dapat membantu menekan penyebaran virus corona. Karena dengan social distancing, mengurangi pertemuan satu sama lain dapat mencegah sentuhan yang bisa menjadi awal penyebaran virus corona.
Untuk mencegah penyebaran virus corona, menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih adalah kunci utama. Selain itu, imun atau kekebalan tubuh juga harus selalu dijaga. Dirangkum dari hellosehat.com, berikut cara-cara pencegahan untuk penyebaran virus corona:
Anak-anak disegala usia tampaknya masih rentan terhadap virus corona covid-19. Begitupun dalam perbedaan gender, tidak ada perbedaan yang signifikan. Meskipun dalam banyak kasus, akibat yang dirasakan umumnya kurang parah dibanding pasien dewasa atau pasien dengan usia diatas 50 tahun. Untuk itu diharapkan, anak-anak muda tetap harus waspada.
(Sah: Berbagai sumber)
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal