Dream – Perayaan Hari Batik Nasional 2023 paad 2 Oktober lalu oleh Yayasan Batik Indonesia jadi bukti bangkitnya industri batik setelah pandemi Covid-19.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap masyarakat di berbagai lini kehidupan.
Tidak terkecuali di sektor industri batik yang mengalami dampak cukup parah pada pengrajin batik akibat menurunnya daya beli masyarakat.
Beruntung dalam beberapa tahun terakhir virus Covid-19 telah berangsur melandai dan hal itu ditandai kembali munculnya geliat ekonomi di tengah masyarakat.
Meski membutuhkan waktu yang tidak sebentar namun terlihat adanya proses peningkatan laju ekonomi pada industri batik ini.
Mengusung tema “Batik Bangkit”, Yayasan Batik Indonesia ingin membangkitkan industri batik dari masa pandemi yang sempat terpuruk, sehingga industri batik dapat kembali bangkit dari semua aspek baik produksi, perdagangan, perkembangan, serta inovasinya.
Demi mendukung niat mulia tersebut, Yayasan Batik Indonesia bekerjasama dengan Kementrian Perindustrian dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mendungkung kembali geliat industri batik nusantara.
Pada gelaran Hari Batik Nasional 2023 yang digelar di Museum Batik Indonesia itu, Yayasan Batik Indonesia turut mengundang sederet tokoh-tokoh besar seperti Istri Wakil Presiden Indonesia Wury Ma’ruf Amin, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim beserta jajarannya, Shanty Leksono selaku ketua pelaksana Hari Batik Nasional 2023, Diana Sentosa selaku Wakil Ketua Yayasan Batik Indonesia serta para penggiat batik dari seluruh Indonesia.
“Hadirnya Hari Batik Nasional dengan tema 'Batik Bangkit' merupakan momen penting bagi industri batik agar dapat tumbuh dan maju setelah sempat terhambat akibat pandemi Covid-19,” ujar Wury Ma’ruf Amin.
Peringatan Hari Batik Nasional menurut Wury sebagai tanda kiprah batik sebagai warisan budaya nasional yang mendunia lewat pameran pagelaran dan peragaan busana internasional.
“Batik boleh mendunia tapi tetap milik Indonesia,” jelasnya.
Pembukaan acara itu ditandai dengan kegiatan membatik dengan teknik mencanting kain batik di motif IKN (Ibu Kota Negara) oleh Wury Ma’ruf Amin didampingi Nadiem Makarim dan Shanty Laksono.
Demi memuluskan agenda tersebut, pada perayaan Hari Batik Nasional, melalui Yayasan Batik Indonesia merangkul seluruh pengrajin batik dari Indonesia untuk terlibat langsung menjadi bagian dari kegiatan perayaan Hari Batik Nasional 2023.
“Pada perayaan Hari Batik Nasional 2023 kali ini, kami masih dengan tema yang sama yaitu Batik, Bangkit. Bisa bangkit popularitasnya, industrinya, juga para pengrajinnya. Acara ini tidak akan terwujud jika tidak ada dukungan dari mereka para pengrajin batik di seluruh Indonesia,” tutur Diana Sentosa, Wakil Ketua Yayasan Batik Indonesia.
Hari Batik Nasional 2023 juga jadi momentum grand launching Museum Batik Indonesia yang akan menjadi pusat informasi dan edukasi bagi siapapun untuk mengenal seluruh motif batik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Peresmian ini juga ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Nadiem Makarim yang menjadi bagian dari agenda dari Hari Batik Nasional tahun ini.
“Satu hal penting dari perayaan Hari Batik Nasional ini adalah adanya transfer ilmu yang dilakukan oleh para maestro pengrajin baik kepada generasi muda dengan tujuan agar budaya batik dapat terus dilestarikan,” kata Nadiem.
Adanya 125 pembatik untuk bersama-sama membatik, menurut Nadiem merupakan langkah yang sangat penting untuk terwujudnya pewarisan tersebut melalui momen Hari Batik Nasional tahun ini.
Ia berharap agar semakin banyak generasi muda yang tertarik dan mempelajari kemampuan membatik juga lahir para pembatik muda yang berinovasi dan berkontribusi terhadap perkembangan batik di masa selanjutnya.
Senada dengan ungkapan Mendikbudristek, Yayasan batik Indonesia telah menyiapkan berbagai program yang ditujukan khusus untuk para generasi muda, salah satunya bekerja sama dengan para pengrajin batik untuk menghasilkan batik yang relevan sesuai zaman, fun, modern.
Dengan adanya edukasi tersebut, diharapkan program ini tidak hanya menjadi tren semata tapi jadi identitas para generasi muda.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur