Foto: Tim Muara Bagdja
Dream - Fashion berbasis lingkungan semakin gencar diperbincangkan. Selain rancangan baju sustainable fashion, para desainer juga berlomba-lomba menghadirkan busana yang terinspirasi dari alam.
Mereka adalah Ayu Dyah Andari, Ariy Arka, Chintami Atmanagara dan Yulia Fandy. Keempat desainer menggelar perhelatan mode Harmoni Bumi yang mencakup isu kepedulian terhadap lingkungan.
Gagasan mulia tersebut diperkenalkan sebagai sebuah pergelaran tunggal beratajuk 'Fashion Rhapsody'.
“ Intinya, apa yang telah kita nikmati dari bumi selayaknya kita kembalikan ke bumi, secara bertahap, dengan tindakan yang sesuai dengan kapasitas kita masing-masing," kata Ariy Arka lewat keterangan rilis yang diterima Dream, baru-baru ini.
Foto: Tim Muara Bagdja
Perhelatan berlangsung megah di Hallf Patiunus. Ruangan disulap menjadi hutan yang seolah seperti sedang terbakar, mencerminkan kerusakan akibat ulah manusia.
Inspirasi karya Ariy Arka beroleh dari rasa miris dan kepeduliannya terhadap keadaan hutan.
Susunan warna hijau, coklat, hitam dan putih berbentuk sapuan warna dicetak di atas busana mulai dari atasan, celana, maupun outer itu merupakan terjemahan saat ketika hutan masih hijau hingga meranggas lalu sirna sama sekali.
Foto: Tim Muara Bagdja
Sang Desainer juga mengeluarkan label khusus bernama Ariy Arka X WWF dan menyisihkan sebesar 30 persen untuk WWF dan 10 persen untuk Dompet Dhuafa dari hasil penjualan koleksi dengan label ini.
Ayu Dyah Andari
Ayu terpesona pada Desert Rose yang terbentuk dari air, pasir dan angin pada kondisi gurun pasir yang super kering. Terbentuk lempeng-lempeng kristal yang tersusun melingkar menyerupai bunga mawar.
Foto: Tim Muara Bagdja
Bordir dua dimensi yang berbentuk semacam sulur-sulur diasumsikan sebagai angin dan air yang menerpa saat membentuk Desert Rose tersebut.
Chintami Atmanagara
Daya cipta Chintami tergugah ketika mengamati potongan bebatuan. Tak pernah ia duga demikian indah bentuk abstrak dan warna ketika sebongkah batu dipotong.
Foto: Tim Muara Bagdja
Di dalam sebuah irisan terlihat semacam garis-garis tak beraturan, multiwarna seperti coklat muda, hijau pupus, merah muda, merah bata, biru legam, bahkan emas.
Yulia Fandy
Yulia ingin mengembalikan citra bumi ketika masih bersahaja lewat karyanya. Kesederhanaan itu ditampilkan dengan garis rancangan yang polos. Jauh dari ingar-bingar dan kesan dekoratif lainnya.
Foto: Tim Muara Bagdja
Aksesori berwarna senada dan setara ringkasnya karya Rean, menjadi elemen mode yang kaya bentuk dan detail serta menebalkan kesan natural. (ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN