Dream - Sudah sejak lama kita mendengar konsep harus mengunyah makanan setidaknya 32 kali sebelum ditelan. Hal ini karena makanan yang terlalu keras akan sulit dicerna.
Mengunyah makanan dengan cukup juga membuat kita lebih fokus untuk makan. Dalam proses pengunyahan, makanan dihancurkan menjadi partikel-partikel yang lebih kecil, yang selanjutnya tercampur dengan air liur dan diteruskan ke perut untuk diproses lebih lanjut.
Dengan kata lain, proses pencernaan makanan dimulai dari mulut, dengan fungsi pengunyahan. Dikutip dari buku Diet and Nutrition: A Holistic Approach yang ditulis oleh Rudolph Ballentine, " Mulut lebih dari sekedar bukaan saluran pencernaan. Mulut merupakan bagian yang sangat diperlukan dalam proses pencernaan" .
" Pada dasarnya ada dua alasan utama mengapa orang stres saat mengunyah makanan dengan baik. Pertama, hal ini membantu memecah makanan menjadi partikel yang lebih kecil dan kedua, hal ini membantu tercampur dengan air liur, yang merupakan kunci untuk mendorong proses tersebut," kata Rupali Datta, seorang ahli gizi.
Richa Garg, dalam situsnya Arogyam Nutrition, menjelaskan bahwa di India, tradisi mengunyah makanan sebanyak 32 kali dikaitkan dengan jumlah gigi yang kita miliki. Dengan kata lain, mengunyah 32 kali berarti mengunyah makanan satu kali dengan setiap gigi.
Angka ini hanya diberikan sebagai gagasan wajar untuk membangun koneksi usus-otak yang mudah untuk pencernaan yang lebih baik.
Mengunyah makanan secara perlahan tidak hanya memecah makanan dengan lebih efisien tetapi juga memberikan cukup waktu bagi otak untuk mengirimkan sinyal ke usus untuk melepaskan cairan pencernaan dan enzim.
Horace Fletcher, seorang ahli kesehatan Amerika era Victoria, jadi sosok pertama yang mengemukakan konsep mengunyah makanan sebanyak 32 kali. Meskipun angka ini hanya untuk mengingat pentingnya mengunyah dalam ingatan kita, faktanya proses mengunyah memang memiliki beberapa manfaat nutrisi, biologis, dan kesehatan.
Buah yang lebih keras seperti kacang membutuhkan waktu lebih lama untuk dikunyah. Sementara , buah yang lebih lembut seperti semangka membutuhkan lebih sedikit waktu untuk dikunyah.
Para ahli juga menyatakan bahwa jumlah kunyahan mungkin berbeda dari satu makanan ke makanan lainnya. Jadi sebenarnya tak harus 32 kali, tapi cukup sesuaikan dengan makanan yang dikonsumsi. Kuncinya adalah tidak terburu-buru dan menikmati tiap gigitan.
Luangkan waktu yang cukup untuk menikmati makanan dan libatkan semua indera untuk mendapatkan hasil maksimal dari nutrisi yang didapatkan dari makanan. Makanlah dengan fokus dan menikmati tiap gigitan, serta pilih menu yang sehat.
Laporan Aykaputri Amalia Rahmani/ Sumber: Food NDTV
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN