Foto: Pixabay.com
Dream - Selain mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), aplikasi perpesanan WhatsApp menjadi target utama para penjahat dunia maya. Modus mereka sangat rapi sehingga bisa memangsa target yang tak sadar menjadi korban penipuan.
Tak lagi lewat pesan-pesan berisi penawaran hadiah atau pemenang undian, kini pesan yang sepertinya dikirim oleh teman atau keluarga bisa menjadi sebuah jebakan. Jadi, Sahabat Dream perlu berhati-hati terhadap siapa pun yang meminta informasi pribadi.
Tom Davidson selaku pakar keamanan internet di Amerika Serikat mengatakan ada tiga hal yang harus diwaspadai, dilansir dari New York Post, 1 Mei 2022.

Pesan datang dari kontak yang tidak tersimpan di ponsel patut dicurigai. Tak menutup kemungkinan bahwa pengirim adalah orang asing ingin berbuat jahat.
Mereka akan memancing pengguna untuk berinteraksi, kadang dengan bahasa yang tidak teratur atau banyak salah pada ejaannya. Namun, orang-orang yang tersimpan di kontak pun juga harus diwaspadai jika mereka mengirim pesan menggunakan gaya penulisan berbeda dari biasanya. Bisa jadi ponsel mereka telah diretas atau dicuri.

Pesan mengenai penawaran yang menggiurkan, padahal pengguna tidak memintanya, juga perlu diteliti dengan seksama. Termasuk hadiah gratis dalam bentuk apapun, dengan membawa nama merek-merek tertentu adalah modus yang sering dipakai penjahat siber.
Apalagi bila pengirim meminta untuk mengirimkan detail data pribadi, jangam sampai dituruti, karena kemungkinan besar itu merupakan salah satu modus penipuan.

Pesan teks apapun yang menyisipkan tautan atau link mencurigakan bisa saja merupakan scam dan sebaiknya tidak langsung klik, meskipun hal tersebut tampak menggiurkan.
Menurut Brian Higgins, seorang spesialis keamanan di Comparitech, pesan penipuan sering menawarkan sesuatu untuk menggoda pengguna. Apalagi bila pengirim meminta untuk mengirimkan detail data pribadi, jangam sampai dituruti, karena kemungkinan besar itu merupakan salah satu modus penipuan.
" Pesan disamarkan sebagai pesan resmi, menawarkan dukungan teknis untuk memecahkan masalah yang mungkin tidak kalian ketahui, atau memberi tahu bahwa kalian telah memenangkan hadiah," ungkap Higgins.

Untuk mencegah hal tersebut, Higgins menyarankan untuk selalu melakukan pembaruan aplikasi (update).
Pembaruan ponsel kerap menyertakan perbaikan keamanan dan harus diunduh karena pengembang menghilangkan bug yang digunakan peretas untuk menyerang perangkat.
" Selalu pastikan kalian menjalankan versi terbaru dari platform apa pun," tegas Higgins.
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari