(c) Shutterstock
Hidung kucing yang mungil dan berwarna pink sering memicu rasa gemas dari pemiliknya. Kebanyakan orang pun percaya kalau hidung anabul seharusnya terasa lembap. Jika kering dan hangat, tak sedikit yang menganggap hewan peliharaannya mengalami demam atau dehidrasi. Begitu juga sebaliknya, hidung yang terlalu basah juga disebut-sebut mengalami flu. Apakah pernyataan ini benar?

Banyak ahli kesehatan hewan yang menyebutkan hidung terlalu kering atau basah sebagai penanda penyakit hanyalah mitos. Pasalnya, beberapa kucing memang memiliki hidung yang secara alami lebih kering atau basah, tergantung pada suhu dan tingkat kelembapan permukaan kulitnya. Hidung anabul yang basah bisa dipengaruhi oleh saluran air mata, penguapan untuk mengatur suhu tubuh, terkena air liur yang menambah kelembapan ke hidung, bahkan sesederhana mencelupkan moncongnya ke dalam mangkuk berisi air.

Hidung kucing kering sama umumnya dengan hidung kucing basah, dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Jika anabulmu menghabiskan sebagian besar waktunya di bawah sinar matahari langsung, hidung kering dapat terjadi sama seperti kondisi kulit manusia saat berjemur. Selain itu, hidung hewan peliharaan juga rentan kering saat menghabiskan banyak waktu di dekat sumber panas di dalam rumah seperti lampu dan kompor di dapur.

Tingkat kelembapan pada hidung dipengaruhi oleh udara, biasanya permukaannya akan terasa kering di tengah cuaca yang dingin. Tapi jika kulit hidung mulai tampak pecah-pecah, amati gejala lainnya yang menunjukkan anabul mengalami dehidrasi. penurunan asupan air atau tubuhnya yang kehilangan cairan bisa terlihat dari lesu, kehilangan selera makan, mulut kering, terengah-engah, hingga elastisitas kulit yang berkurang.

Hidung kucing bisa bolak-balik antara basah dan kering beberapa kali sehari, tergantung pada aktivitasnya. Jika anabul baru saja makan atau merawat dirinya sendiri maka hidungnya akan cenderung basah. Sebaliknya, setelah berbaring di bawah sinar matahari atau udara di rumah sangat kering akan membuat hidungnya berubah kering.
Satu-satunya cara hidung kucing menjadi indikator kesehatannya adalah saat melihat sesuatu yang tidak normal, seperti kulit mengelupas, benjolan, atau beringus. Tidak seperti hidung kucing basah, munculnya ingus atau lendir pada hidungnya harus segera diperiksa oleh dokter hewan untuk risiko penyakit seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), virus herpes, dan bakteri klamidi.
Amati gejala umum lainnya seperti hidung berair berlebihan, bersin, serta mata berair dan merah. Selain itu, hidung yang terlalu basah juga menandakan reaksi alergi yang bisa terjadi akibat perubahan sederhana pada makanan atau faktor lingkungan lainnya.

Ternyata, hidung kering atau basah sulit untuk dijadikan indikator gangguan kesehatan pada kucingmu. Pastikan saja anabulmu dalam keadaan sehat dengan memberikan makanan kucing halal Muezza. Terbuat dari bahan alami yang bebas bahan tambahan sintetik, saatnya menyediakan cat food terbaik yang bisa didapatkan di Shopee dan Tokopedia. (*/eth)
Advertisement
Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau