`Hijabers Community` Tidak Melulu Bicara Fashion

Reporter : Kusmiyati
Senin, 5 Mei 2014 09:09
`Hijabers Community` Tidak Melulu Bicara Fashion
Beragam alasan diungkapkan para wanita berhijab untuk menjadi anggota komunitas yang digawangi Dian Pelangi ini.

Sejak fesyen hijab menjadi tren di Indonesia, komunitas hijabers laksana jamur yang terus tumbuh subur. Tidak sedikit para wanita berhijab ingin menjadi anggota komunitas-komunitas tersebut.

Salah satu komunitas terbesar dan bisa dibilang sebagai penggagas munculnya komunitas hijabers yakni Hijabers Community. Beragam alasan diungkapkan para wanita berhijab untuk menjadi anggota komunitas yang digawangi beberapa fesyen designer kenamaan, seperti Dian Pelangi dan Lulu Elhasbu. Namun sayangnya tak sedikit pula yang ingin masuk hanya sekadar melihat fesyen.

" Ini sebenarnya yang membuat saya agak miris. Tidak sedikit yang melihat Hijabers Community itu hanya fashion dan seperti sosialita," kata model dan Fashion Designer, Lulu Elhasbu, saat berbincang dengan Dream.co.id.

Padahal, kata Lulu, bukan cuma fashion yang ada di dalam komunitas Hijabers Community. Tapi juga terdapat syiar agama dan belajar agama yang baik.

Perancang busana muslim lainnya, Temi Sumarlin juga enggan dikenal sebagai hijaber. Meski Temi akui terkadang risih bila dibilang sebagai seorang hijabers.

" Lihat dulu pola pikir mereka yang menyebut saya hijabers, kalau artinya wanita yang pakai hijab ya itu saya. Tapi kalo melulu soal gaya berdandan saya dan anggota komunitas itu ya bukan saya," kata Temi.

Temi melihat ada sudut pandang yang bias dari masyarakat. Tetapi, pandangan publik seperti itu tidak bisa disalahkan.

" Setiap saya ke luar daerah, mereka berpikir komunitas itu melulu soal fesyen. Padahal bukan. Teman-teman pendiri komunitas tidak pernah berlebihan dalam berpakaian. Kenapa yang ikut malah berlebihan?" heran Temi.

Temi berharap masyarakat yang ingin menjadi anggota komunitas hijab sebaiknya tidak melulu bicara fesyen. Karena tujuan awal komunitas hijab itu dinilai sangat baik sekali. " Karena mengumpulkan wanita berhijab untuk belajar agama bersama. Bentuk syiar yang baik. Jadi harus balance jangan melulu soal fashion," harap pemilik Temiko Store ini.

Beri Komentar