Ikon Kota Semarang, Kini Makin Nyaman Beribadah di Masjid Raya Baiturrahman Setelah Direnovasi

Reporter : Wuri Anggarini
Selasa, 18 April 2023 16:00
Ikon Kota Semarang, Kini Makin Nyaman Beribadah di Masjid Raya Baiturrahman Setelah Direnovasi
Lewat sesi wawancara bersama President Director PT Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, simak lebih jauh tentang renovasi tersebut.

Saat berada di Semarang, rasanya kurang lengkap jika tidak mengunjungi dan beribadah di Masjid Raya Baiturrahman yang terletak di kawasan Simpang Lima. Sebagai salah satu ikon kebanggaan kota, masjid yang satu ini juga termasuk cagar budaya yang sudah berusia 50 tahun.

Kapan terakhir kali kamu beribadah di masjid ini, Sahabat Dream? Sudahkah mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman setelah selesai direnovasi? Kini beribadah terasa makin nyaman karena ada banyak penambahan yang membuat bangunan ini terlihat makin kekinian setelah direnovasi oleh salah satu kontraktor profesional, PT Waskita Karya.

Lewat sesi wawancara bersama President Director PT Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, simak lebih jauh tentang renovasi tersebut.

1 dari 6 halaman

Usia Bangunan yang Menginjak 50 Tahun Jadi Alasan Renovasi

Dalam wawancara tersebut, Destiawan menceritakan bahwa alasan melakukan renovasi masjid ikonik di Semarang ini adalah usia bangunan yang sudah mencapai hampir 50 tahun.

“ Untuk itulah maka diperlukan renovasi untuk mengecek apakah ada pondasi-pondasi bangunan yang sudah tidak kokoh,” jelas Destiawan.

Ia pun melanjutkan, bahwa sebelum direnovasi, masjid tersebut memberikan kesan gelap dan suram. Renovasi pun dilakukan untuk menciptakan unsur kebaruan yang membuatnya semakin nyaman digunakan beribadah.

" Renovasi yang dikerjakan oleh Waskita juga menggunakan sistem BAS (Building Automation System) dengan mengintegrasikan sistem tata udara, special lighting, dan control equipment MEP. serta mengusung konsep smart building yang menjadi salah satu masterpiece Kota Semarang," terang Destiawan kemudian.

2 dari 6 halaman

Gapura dan Pelataran yang Terlihat Instagramable

Butuh waktu pengerjaan sekitar 1 tahun, renovasi yang dilakukan oleh Waskita Karya berhasil menciptakan kesan baru yang lebih kekinian. Hal pertama yang langsung terasa adalah bagian gapura dan pelataran yang terlihat lebih menarik.

" Gapura yang dulu berwarna hijau, kini diganti dengan view yang lebih Instagramable. Tak lagi menghalangi pemandangan megahnya fasad bangunan masjid. Tulisan Masjid Raya Baiturrahman berwarna putih dengan bingkai tulisan dari besi berbentuk sisir wana coklat yang elegan," lanjutnya.

Sementara itu, pada bagian pelataran masjid, Destiawan menjelaskan kini diubah menjadi ruang terbuka yang lebih kekinian dengan taman asri nan rapi di kedua sisinya yang dipisahkan oleh air mancur.

" Sejumlah pohon pun ditanam rapi di area tersebut. Uniknya, selain bedug, air mancur tersebut menjadi penanda waktu salat. Hanya akan menyala sesuai jadwal salat lima waktu," ungkap Destiawan.

3 dari 6 halaman

Akses Pintu Masuk

Setelah melewati pelataran, pengunjung akan berjalan menuju pintu masuk yang terdapat tangga berlapis marmer. Ada tempat wudhu yang bisa ditemukan di bagian kanan dan kirinya dengan konsep hijau terbuka.

" Sebelumnya, area wudhu masuk bangunan parimeter masjid. Sekarang lebih dimajukan dekat dengan taman dan tangga masuk," kata Destiawan.

Nah, di bagian samping area wudhu juga ada taman kecil yang memberikan kesan natural dan indah. Menariknya lagi, akses ke tempat wudhu tersebut juga ramah bagi penyandang disabilitas karena terdapat bangku dan lift, sehingga tidak menyulitkan jika ingin naik ke masjid.

4 dari 6 halaman

Perubahan di Area Salat

Begitu memasuki area salat, ada pilar-pilar kokoh dengan ornamen kaligrafi khas Kufi dari Irak. Interiornya juga menghadirkan nuansa yang lebih cerah dan megah. Di bagian kolom dindingnya terdapat lampu yang membuat pandangan jamaah akan disuguhi kilauan megah di setiap sisi.

Selain itu, ada dinding marmer yang memantulkan cahaya seakan menghidupkan sisi ruangan. Coraknya menunjukkan ketenangan dan adem.

" Smart dan unsur green buildingnya juga muncul sebab orientasinya ke Green Mosque dan tidak banyak masjid di Indonesia yang seperti ini. Bagian mimbar dan mihrab jika dipandang akan terlihat seperti miniatur ka’bah. Sehingga memberikan nuansa seakan salat di depan ka’bah," terang Destiawan lagi.

Destiawan juga menyebutkan terkait area salat yang sedikit mengalami pelebaran. Dari yang awalnya hanya memiliki kapasitas 3.800 orang, sekarang bisa memuat sampai dengan 5.000 jamaah dengan dukungan tempat salat di lantai dua.

“ Perubahan yang signifikan ada pada struktur bangunan. Seperti kolom yang dulu kecil, diperbesar. Beton yang sudah rapuh diperkuat. Begitu juga dari pondasi dan juga balok diberikan treatment supaya lebih kokoh. Saat ini, Masjid Raya Baiturrahman juga dilengkapi dengan proteksi kebakaran dan dipasang Building Automation System (BAS). Hal ini memungkinkan pengoperasian unsur kelistrikan yang terintegrasi dan berbasis computerize. Jadi, segala unsur Mechanical Electric Programming (MEP) bisa dipantau melalui sistem mulai dari mengecek, menghidupkan, dan mematikan dengan computer yang merupakan konsep smart building,” lanjutnya.

5 dari 6 halaman

Kehadiran Area Parkir Basement dan Auditorium

Renovasi Masjid Raya Baiturrahman juga menghadirkan perubahan di area parkir. Jika dulu hanya parkir di permukaan (ground), kini disediakan 2 basement parkir untuk VIP dan umum. Pada bagian basement VIP bisa menampung 40-50 mobil, sementara area satunya yang masih dalam tahap penyelesaian bisa memuat 80-100 mobil dan 200 motor.

" Di bagian bawah juga ada aula dengan interior yang lebih mewah dan modern yang saat ini menjadi tempat yang hits untuk mengadakan acara pernikahan," jelas Destiawan.

6 dari 6 halaman

Tetap Mempertahankan Ciri Khas

Selesai dibangun pada tahun 1974 dan kini menginjak usia 50 tahun, renovasi menjadi hal yang penting dilakukan pada Masjid Raya Baiturrahman. Meskipun begitu, PT Waskita Karya tetap mempertahankan bagian yang menjadi ciri khas masjid tersebut.

“ Bentuk bangunan, marmer, plafon, dan hiasan bintang atap masjid itu masih dipertahankan karena memang menjadi ciri khas masjid ini,” terangnya.

Setelah melalui proses renovasi, Destiawan pun mengaku tanggapan masyarakat kota Semarang sangat positif terkait masjid ikonik mereka yang makin cantik.

“ Tentunya masyarakat Kota Semarang senang, Masjid Baiturrahman sudah makin cantik dan memberikan akses kenyamanan bagi pengunjung. Sekali lagi, Kami, Waskita, bangga bisa ditunjuk sebagai kontraktor renovasi masjid ini.” Pungkasnya.

Beri Komentar