Tak Perlu Menunggu Sampai Ban Botak Jika Ingin Menggantinya. (Foto: Shutterstock)
Dream – Ban menjadi salah satu komponen penting untuk mendukung pergerakan kendaraan bermotor. Komponen ini perlu mendapatkan perhatian dan perawatan agar awet dan tak mudah bocor.
Dikutip dari Federal Oil, Senin 29 Juni 2020, yang penting dalam perawatan adalah memperhatikan masa pemakaian ban. Idealnya, pemakaian ban motor yang aktif digunakan sehari-hari adalah 12-18 bulan.
Jika masa pemakaian tidak diperhatikan, bisa saja ban sewaktu-waktu dapat meletus dan membahayakan pengendaranya. Ban yang secara langsung bersentuhan dengan aspal lama kelamaan akan menipis dan botak. Pada kondisi yang parah, muncul benjolan di ban.
Untuk mengganti ban, tidak harus menunggu ban motor berubah botak. Dalam waktu 12 bulan, karet ban motor akan mengeras, terutama jika sangat jarang digunakan.
Ban yang digunakan dalam berkendaran harian akan terjaga elastisitasnya, namun permukaannya bisa terus menipis karena bergesekan dengan aspal. Intinya, sering atau jarang digunakan, ban motor perlu diganti secara berkal.
Jika ban sudah mulai botak, sebaiknya segera diganti. Jika penggunaan ban motor sudah lebih dari 18 bulan, sebaiknya diganti meskipun permukaannya tidak terlihat gundul.
Kamu juga bisa mengecek kualitas ban motor ke bengkel terdekat. Pastikan juga untuk menjaga tekanan angin di ban. Caranya, kamu bisa mengisi ulang menggunakan nitrogen setiap minggu agar ban bisa awet.
Dream - Bosan dengan penampilan sepeda motor yang standar dan sama dengan yang lain? Beberapa pemilik roda dua biasanya akan langsung mendandani tunggangan mereka agar lebih nyentrik dan mencuri perhatian.
Selain body motor atau knalpot, ban juga sering menjadi bagian dari sepeda motor yang menjadi sasaran modifikasi.
Agar lebih eye catching, pemilik sepeda motor akan membuat bannya terlihat lebih besar atau sebaliknya, makin tipis dan kecil.
Apapun model ban yang dipilih, sebaiknya kamu memahami dulu risiko mengganti ban dengan ukuran non-standar.
Dikutip dari Suzuki, Kamis 5 Maret 2020, ada dua cara hal yang jadi pertimbangan saat memodifikasi ban motor. Pertama, menaikkan ukurannya. Kedua, malah menurunkannya.
Sebelum mengganti ban, kamu harus mengetahui risiko ukuran ban yang lebih kecil akan membuat roda menjadi lebih licin dan grip ke jalan tidak terlalu mencengkeram.
Kondisi ini membahayakan diri sendiri dan pengendara lainnya. Memakai ban yang lebih kecil juga bisa menghambat karena harus mengatur kecepatan tidak boleh terlalu kencang karena bisa menjadi tidak stabil juga.
Kalau diganti dengan yang lebih besar, kemungkinan kamu harus mengganti swing arm, pelek, dan rantai. Ini akan memungkinkan kamu merogoh kocek yang lebih mahal.
Kalau ukurannya naik 1-2 tingkat, uang yang dirogoh tak terlalu banyak.
Risiko utama saat mengganti ban yang lebih besar adalah motor jadi lebih berat ketika bermanuver. Hal ini disebabkan oleh ban motor yang lebih berat daripada yang normal.
Rantai dan gear berisiko tidak awet saat mengganti ban dengan ukuran yang lebih besar.
(Sah, Sumber: Suzuki.co.id)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik