Begini Cara Ilmuwan Mencari Vaksin Virus Covid-19 Sampai Bisa Diproduksi

Reporter : Ulyaeni Maulida
Jumat, 31 Juli 2020 15:01
Begini Cara Ilmuwan Mencari Vaksin Virus Covid-19 Sampai Bisa Diproduksi
Proses pembuatan vaksin, nyatanya harus melewati berbagai tahapan uji klinis, hingga akhirnya dapat diproduksi secara massal.

Dream – Di tengah pandemi Covid-19, kehadiran vaksin menjadi kabar yang sangat dinantikan. Berbagai negara tengah melakukan berbagai upaya untuk menciptakan vaksin yang paling efektif. Bahkan beberapa diantaranya sedang memasuk tahap uji klinis ketiga.

Di Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sedang bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, untuk dapat menemukan vaksin produksi dalam negeri.

“ Hasil uji klinis yang dilakukan di Biofarma Bandung tentunya sangat diharapkan dan dinantikan hasilnya karena akan terlihat potensi bagaimana Indonesia dapat secara mandiri memproduksi vaksin,” ungkap Deputi Bidang Ilmu Teknik LIPI, Agus Haryono.

Laboratorium Bio Safety Level 3 (BSL -3) LIPI saat ini menjadi fasilitas pendukung untuk pengujian vaksin. Kepala BSL3 LIPI, Ratih Asmana Ningrum, menjelaskan bahwa pembuatan vaksin dilakukan dengan mengambil sampel dari jenis mikroba atau patogen yang kemudian dilemahkan dan dimasukkan kedalam tubuh.

Nantinya sistem kekebalan tubuh akan mengenali jenis mikroba atau patogen tersebut, dan secara otomatis melakukan perlindungan, yang kemudian membentuk antibodi.

Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Wien Kusharyoto, menjelaskan untuk vaksin SARS-CoV-2, LIPI memilih mengembangkan vaksin rekombinan sub-unit, yang berarti vaksin diambil hanya dari bagian tubuh virus, yaitu Protein Spike (Protein S).

1 dari 2 halaman

Tahapan Pengujian Vaksin

Vaksin

Meskipun begitu, proses pembuatan vaksin membutuhkan waktu yang lama. Berbagai tahap pengujian harus dilakukan. Hingga benar-benar mendapatkan vaksin yang aman dan secera efektif dapat menhentikan penyebaran virus tersebut.

“ Ada banyak aspek yang harus dibahas. Kita tidak hanya mengembangkan kandidat vaksin itu sendiri, namun ada pula pemilihan partner penelitian yang tepat, dan uji pra klinis. Jika memang semua bagus maka baru bisa lanjut ke uji klinis tahap satu,” ujar Wien.

 

2 dari 2 halaman

Pada uji klinis tahap I, vaksin yang telah dibuat akan diuji pada manusia. “ Pada tahap ini biasanya diujikan ke 45 relawan untuk kemananan dan pengujian dalam dosis berbeda agar diketahui dosis mana yg lebih tepat dan lebih aman,” jelas Wien.

Uji klinis tahap II, akan menggunakan lebih banyak relawan. Dan jika berhasil maka akan dilakukan uji klinis tahap III. “ Tahap ketiga, kita melihat apakah respon kekebalan yang diharapkan sudah sesuai. Apakah dari vaksin tersebut sudah diperoleh antibodi yang menetralisir virus,” Iwen menambahkan.

Dan jika kesemua tahapan tersebut berhasil dilewati, dan menunjukkan hasil yang baik, maka selanjutnya akan siap diproduksi secara massal. Namun sebelumnya, vaksin harus mendapat losensi dari badan terkait. Sehingga benar-benar aman untuk diberikan kepada masyarat luas.

(Sumber: lipi.go.id)

Beri Komentar