Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Persaingan platform media sosial khususnya dalam hal berbagi video semakin ketat. Instagram belum lama ini merombak tampilan Reels, termasuk cara baru untuk mengedit video dan menemukan konten yang sedang tren.
Upata pembaruan ini merupakan salah satu cara yang dilakukan Instagram untuk menyaingi TikTok yang cukup mendominasi dalam hal berbagi konten video pendek.
Perubahan terbesar Instagram dilakukan pada proses editing video. Saat ini pengguna dapat menyatukan video, audio, stiker, dan overlay teks yang seluruhnya bisa diunggah di layar yang sama.
Melansir The Verge, Stills yang dibagikan oleh perusahaan juga menunjukkan fitur pengeditan garis waktu yang mirip dengan yang dimiliki TikTok, yang membantu saat mengatur klip audio dan video sehingga membuat transisi menjadi lebih lancar.
Kini, pengguna Instagram juga memiliki cara baru untuk menemukan video yang sedang tren.
Halaman Reels baru akan mengumpulkan tagar atau hashtag dan lagu yang sedang tren di Instagram. Tak hanya itu berapa video yang menggunakan audio tersebut juga dapat diketahui.
Pengguna kemudian dapat menyimpan audio untuk nanti atau menerapkannya langsung ke video mereka sendiri.
Pembaruan juga menyertakan alat bagi pembuat konten untuk menganalisis kinerja konten mereka dan berinteraksi dengan penggemar.
Seperti tambahan baru pada dasbor analitik yang akan menampilkan total waktu yang dihabiskan penonton untuk menonton Reel.
Termasuk replay, serta rata-rata waktu menonton video dan akan memberi tahu pembuat konten saat follower baru menemukan mereka melalui video Reel.
Dream - Tren biaya berlangganan untuk pemilik akun centang biru mulai diterapkan platform media sosial. Setelah Elon Musk dengan Twitter-nya, langkah yang sama juga akan dilakukan pada pengguna Meta.
Perusahaan milik miliarder muda, Mark Zuckerberg ini akan memberlakukan ‘Meta Verified’ dengan memberikan lencana biru untuk pengguna. Di saat bersamaan, pemegang Meta centang biru akan mendapatkan manfaat lainnya seperti peningkatan visibilitas, perlindungan terhadap peniruan identitas, dan dukungan pelanggan prioritas.
Mengutip Theverge.com, uji coba akun berbayar untuk pengguna Meta di platform Instagram dan Facebook akan diterapkan berbeda untuk penggunaan aplikasi di website dan seluler.
Untuk meta verified di aplikasi website akan dikenakan senilai US$11,99 atau sekitar Rp181 ribu per bulan. Tarif lebih mahal dikenakan untuk seluler senilai US$14,99, setara Rp227 ribu.
CEO Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa akun " Meta Verified" akan memberi pengguna lencana terverifikasi, peningkatan visibilitas pada platform, dukungan pelanggan yang diprioritaskan, serta berbagai manfaat lain yang tak diperoleh pengguan biasa.
Di tahap awal, fitur centang biru berbayar ini akan diluncurkan ke Australia dan Selandia Baru minggu ini. Selanjutnya ketentuan yang sama akan diberlakukan pengguna di negara-negara lain.
“ Minggu ini kami mulai meluncurkan Meta Verified — layanan berlangganan yang memungkinkan Anda memverifikasi akun Anda dengan ID pemerintah, mendapatkan lencana biru, mendapatkan perlindungan peniruan ekstra terhadap akun yang mengaku sebagai Anda, dan mendapatkan akses langsung ke dukungan pelanggan,” tulis Zuckerberg.
Ia mengatakan, fitur barunya ini adalah untuk meningkatkan keaslian dan keamanan di seluruh layanannya.
Untuk mendaftar menjadi Meta Verified, pengguna perlu memenuhi sejumlah persyaratan. Diantaranya berusia minimal 18 tahun, mengirimkan ID pemerintah yang cocok dengan nama, dan foto yang dimiliki di Facebook atau Instagram.
Sementara itu, Penawaran baru ini terdengar sangat mirip dengan Twitter Blue versi US$8 per bulan dari Elon Musk.
Namun, Meta mencatat bahwa itu tidak akan membuat perubahan apapun pada akun yang telah diverifikasi menggunakan persyaratan perusahaan sebelumnya, termasuk kelayakan dan keaslian.
Selain itu, pengguna yang mendaftar ke layanan ini akan mendapatkan stiker eksklusif untuk Stories dan Reels. Kemudian, pengguna juga akan menerima 100 bintang gratis per bulan, atau mata uang digital yang dapat digunakan untuk memberi tip kepada pembuat konten di facebook.
Meta menyampaikan, bahwa bisnis belum dapat mengajukan lencana Meta Verified dan tidak dapat mengubah nama profil, nama pengguna, tanggal lahir, atau foto profil anda tanpa melalui proses verifikasi lagi.
“ Jangka panjang, kami ingin membuat penawaran langganan yang bermanfaat bagi semua orang, termasuk pembuat konten, bisnis, dan komunitas kami pada umumnya,” Meta menulis di unggahan blog.
Selain itu, Meta juga mengembangkan arti dari lencana terverifikasinya. Sehingga dapat memperluas akses ke verifikasi dan lebih banyak orang percaya bahwa akun tersebut adalah asli.
Saat layanan diluncurkan di Australia dan Selandia Baru minggu ini, biayanya dollar Australia $19,99 (Rp209 ribu) di web dan dollar Australia $24,99 (Rp261 ribu) di seluler. Sementara untuk pengguan di Selandia Baru, pengguna dikenakan biaya $23,99 dollar Selandia Baru (Rp227 ribu) di web dan $29,99 dollar Selandia Baru (Rp283 ribu) di seluler.
Biaya yang lebih tinggi di iOS dan Android kemungkinan merupakan cara untuk mengimbangi komisi yang diambil Apple dan Google untuk pembelian dalam aplikasi.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan