Banyak Orang Membersihkan Busi Dengan Amplas Atau Sikat Gigi. (Foto: Shutterstock)
Dream – Biasanya pemilik kendaraan bermotor akan membersihkan busi, tepatnya di bagian kepala (elektroda) menggunakan sikat kawat atau amplas. Malah, trik ini sering dilakukan saat kendaraan mereka mogok.
Mereka menganggap teknik membersihkan busi ini akan menghilangkan kotoran yang menempel dan busi bisa kembali bekerja.
Nyatanya, teknik membersihkan busi seperti itu ternyata sangat tak disarankan mekanis.
Dikutip dari OTO.com, Sabtu, 30 Maret 2019, kotoran di kepala busi sebenarnya karbon yang menempel. Dia terbentuk dan menumpuk seiring dengan pemakaian kebiasaan. Penyebabnya beragam, seperti kendaraan yang bergerak dengan kecepatan rendah, banyak berhenti terlalu lama, dan kelistrikan yang terganggu. Kerusakan di sistem mekanis juga menjadi penyebab kepala busi jadi kotor.
Kalau kotorannya terlalu tebal, kedua elektroda di ujung busi sulit menciptakan percikan listrik. Hasil pembakaran dalam ruang silinder menjadi tak sempurna. Atau, tak ada pembakaran sama sekali. Kalau sudah begini, saatnya membersihkan busi.
Technical Support PT NGK Busi Indonesia, Diko Oktaviano, mengatakan kebiasaan menggosok busi dengan kawat atau amplas memang bisa menggerus karbon. Tapi, teknik ini juga berisiko mengikis elektroda dan mengakibatkan celah di antara keduanya melebar.
Lebih jauh, fungsi busi yang turun bisa berdampak kepada kinerja mesin yang tak optimal. Kondisi ini bisa membahayakan kamu, lho.
“ Turunnya kemampuan kendaraan paling terasa saat melewati tanjakan. Walau sudah ambil ancang-ancang jauh, tapi begitu di tengah tanjakan, tenaganya turun,” kata dia.
Diko merekomendasikan untuk menggunakan cairan pembersih berbentuk aeorosol ketika membersihkan busi. Selain efektif membersihkan karbon, risiko elektroda terkikis bisa terhindar.
Namun, tak sembarang produk bisa dipakai. Cairan yang digunakan sebaiknya tak mengandung material metal. Bahan yang mengandung metal berefek sama dengan membersihkan busi dengan sikat kawat atau amplas.
Cara yang paling aman adalah menggunakan brake cleaner. Cairan itu tak mengandung metal dan berfungsi untuk membersihkan debu dan sisa kampas rem.
“ Jadi dia tidak mengikis elektroda. Kalau pakai WD-40 (minyak anti karat), dia mengandung metal karena fungsinya melunturkan karat,” kata dia.
Sayangnya, trik itu ampuh diterapkan pada karbon kering. Kalau kotorannya membandel dan jadi kerak, beda kasusnya. Kalau yang seperti ini, lebih kamu segera mengganti busi.
Penyebab kerak membandel ini bermacam-macam, mulai dari bahan bakar yang berlebihan sampai ada material asing yang masuk dan melebur karena terbakar.(Sah)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik