Jangankan Manusia, Cairan Disinfektan Saja Dilarang Disemprot ke Pelek Mobil

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 14 April 2020 19:48
Jangankan Manusia, Cairan Disinfektan Saja Dilarang Disemprot ke Pelek Mobil
Mengapa?

Dream – Disinfektan merupakan cairan yang bisa mencegah penyebaran virus corona. Namun, cairan ini tidak dianjurkan untuk disemprotkan ke tubuh manusia. Desinfektan menurut para ahli diketahui mengandung alkohol, klorin dan hidrogen peroksida.

Ingin bukti mengapa cairan itu dilarang disemprotkan ke tubuh manusia. Coba saja semprotkan cairan tersebut ke bagian pelek mobil kendaraan. 

Dikutip dari Otosia, Selasa 14 April 2020, cairan disinfektan yang rutin disemprotkan ke pelek kendaraan dalam jangka waktu lama ternyata bisa merusak lapisan penopan ban mobi. 

“ Penyemprotan cairan disinfektan pada pelek akan memberikan efek yang besar,” ujar
Community Manager HSR Wheel, Aldi Rais.

Menurut Aldi, kandungan hidrogen peroksida pada cairan disinfektan bisa membuat pelek jadi berkarat.

“ Kandungan yang ada pada disinfektan akan merusak lapisan krom dan menjadikan pelek berkarat,” kata dia.

Lebih lanjut, Aldi pun menyarankan untuk mencucinya dengan sabun. “ Lalu dilap sampai kering agar tidak terjadi proses korosi,” kata dia.

1 dari 5 halaman

Jangan Lupakan Satu Hal Ini Saat Mau Ganti Pelek Mobil

Dream - Tak sedikit pemilik kendaraan merasa kurang puas dengan tampilan kaki-kaki standar bawaan pabrik. Mereka akan melakukan perubahan agar mobil terlihat sporty dimulai dengan mengganti pelek.

Dikutip dari Otosia, Selasa 28 Januari 2020, Community Manager HSR Wheel, Aldi Rais, mengingatkan pemilik kendaraan tak boleh sembarangan jika ingin mengganti velg. Yang perlu diperhatikan adalah jarak antar baut atau pitch circle diameter (PCD).

 

 

Pelek aftermarket acapkali tak bisa langsung dipasang karena baut rodanya tak sesuai dengan yang asli. Pemilik bisa saja memasang adaptor kalau PCD tak sesuai dengan lubang pelek yang ingin dipasang. Bagaimanapun PCD asli sangat disarankan untuk keselamatan berkendara.

“ Jangan dipaksain deh, apalagi buat harian. Dimodifikasi pakai adaptor bisa, tapi itu tidak menjamin kekuatannya sama,” kata dia.

2 dari 5 halaman

Perhatikan Batas Toleransi

Ketika mengganti velg, ada batas toleransi yang dianjurkan. Istilah anak bengkel adalah min 2 dan plus 2. Artinya batas menganti velg dengan menaikkan atau menurunkan 2 inci dari standarnya msih dapat ditoleransi.

“ Misalnya standarnya ring 14, kalau ngak mau repot jangan coba-coba pakai ring 19 apalagi 20. Maksimal naiknya sampai 2 inci. Contohnya dari ring 14 ke ring 16,” kata dia.

Selain itu, ban juga harus mengikuti dimensi velg. Ketika mengganti velg, pilihlah aspek rasio ketebalan dari lebar telapak ban yang direkomendasikan. Untuk harian disarankan tidak memilih ban tipis demi mengejar tampilan.

3 dari 5 halaman

Pilih Ban yang Sesuai

Aldi menyarankan untuk memilih ban yang sesuai. Ban punya peranan penting dalam menjaga pelek. Semakin tipis bannya, kekuatan pelek akan menurun karena tak bisa menopang getaran atau kena lubang.

“ Kalau pakai ban standar bawaan mobil, masih bisa menahan. Kalau pakai ban rasio 30 atau 35, pasti kekuatannya akan menurun,” kata dia. 

Yang terkahir, jika sudah menganti velg dan ban yang aman dan nyaman, jangan lupa untuk melakukan cek balancing di bengkel terpercaya.

“ Jadi sekali lagi kalau mau ganti velg, pastikan offset dan lebarnya cocok dengan mobil. Gunakan ban yang sesuai dengan rekomendasi, atau bisa juga konsultasi ke kita, HSR Wheel,” kata dia.

4 dari 5 halaman

Jangan Sembarang Modifikasi Velg Mobil, Baca Dulu Ini

Dream – Mengganti ukuran velg sering dilakukan oleh penyuka modifikasi. Selain alasan kenyamanan, bentuk maupun warna velg bisa membuat penampilan kendaraan semakin canik bahkan performa mobil meningkat.

Umumnya para modifikator mengubah diameter pelek diganti dengan ukuran yang lebih besar.

Pergantian ukuran velg ini pasti akan diikuti dengan penggantian ukuran diameter yang lebih besar.

 

 

Penampilan velg mobil lebih gagah memang memuaskan, tapi perlu kamu ingat penggantian ukuran velg dan ban ada syaratnya.

Dikutip dari Achilles Radial, Sabtu 13 April 2019, hal utama yang perlu diperhatikan adalah outside diameter (od). Ini adalah adalah ukuran diameter yang dihitung dari titik tengah pelek sampai dengan bahu ban.

Sebaiknya, outside diameter ban—setelah diganti—tetap sama dengan yang lama. Hal ini bertujuan agar ban tidak terantuk spakbor.

5 dari 5 halaman

Perhatikan Juga Angka Rasionya

Untuk menjaga od tetap sama, kamu bisa menggunakan aspect ratio kecil. Misalnya, pada ukuran ban 225/35R19. Angka 225 menunjukkan lebar ban, sedang aspect ratio ada pada angka 35. Artinya, tebal ban ada 35 persen dari lebar ban sebesar 225 mm. Semakin kecil angka aspect ratio-nya, ban akan semakin tipis.

Semakin besar velg yang digunakan, ban yang digunakan semakin tipis pula. Hal ini tentu akan sangat berdampak pada kenyamanan. Ban yang semakin tipis akan mengurangi kemampuan menyerap getaran. Kalau terlalu memaksakan untuk menggunakan pelek yang terlalu besar, dampaknya bisa berimbas pada roda gigi kemudi, tie rod, ball joint, dan bearing roda.

Kalau mau menggunakan velg yang berukuran lebih besar, tapi tak mengorbankan kenyamanan, kamu bisa menaikkan ukuran pelek sebanyak 2 inci.

Kalau ukuran velg standar itu 14 inci, angka maksimal yang direkomendasikan adalah 16 inci. Dengan menambah ukuran sebanyak 2 inch kamu tetap dapat menggunakan ban dengan aspect ratio yang tidak terlalu kecil sehingga tidak akan menggangu kenyamanan.(Sah)

Beri Komentar